Penelitian ini mengkaji konsep kerja sama dalam keluarga dual-earner (rumah tangga di mana kedua pasangan bekerja) sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad Saw. Penelitian ini berfokus pada pemahaman nilai-nilai Islam terkait pembagian peran dan tanggung jawab dalam keluarga dengan pasangan yang sama-sama bekerja, serta bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka sebagai metode utama. Sumber data utama mencakup koleksi hadis yang autentik, seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, serta literatur kontemporer tentang kehidupan keluarga dalam Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis Nabi Muhammad Saw menekankan pendekatan kerja sama dan kesetaraan dalam tanggung jawab rumah tangga. Nabi memberikan teladan dengan turut serta dalam pekerjaan domestik meskipun memiliki peran publik yang besar sebagai pemimpin umat. Prinsip-prinsip inti seperti keadilan, saling menghormati, dan komunikasi efektif muncul sebagai elemen kunci dalam menciptakan keharmonisan dalam keluarga dual-earner. Nilai-nilai ini tetap relevan dalam konteks modern, terutama dalam menghadapi tantangan seperti manajemen waktu, pengelolaan stres, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan rumah tangga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep kerja sama dalam keluarga dual-earner, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw, tidak hanya memperkuat hubungan keluarga, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai universal yang dapat diterapkan di berbagai konteks budaya. Temuan ini diharapkan menjadi referensi bagi keluarga Muslim dan memberikan kontribusi pada diskursus studi Islam kontemporer. This study explores the concept of cooperation within dual-earner families (households where both spouses work) as outlined in the sayings of Prophet Muhammad (peace be upon him). The research focuses on understanding Islamic values related to the division of roles and responsibilities in families where both partners are employed, while also examining how these principles can be practically implemented in everyday life. Employing a qualitative approach, this study utilizes library research as its primary method. The main sources include authentic collections of hadith, such as Sahih Bukhari and Sahih Muslim, along with contemporary literature on Islamic family life. The findings reveal that the hadith of Prophet Muhammad (PBUH) emphasizes a cooperative and equitable approach to household responsibilities. The Prophet exemplified collaboration by participating in domestic tasks despite his significant public role as a community leader. Core principles such as justice, mutual respect, and effective communication emerge as key elements in fostering harmony within dual-earner families. These values remain highly relevant in modern contexts, addressing challenges such as time management, stress handling, and maintaining work-life balance. The study concludes that the concept of cooperation in dual-earner families, as reflected in the teachings of Prophet Muhammad (PBUH), not only strengthens familial relationships but also embodies universal values applicable across diverse cultural contexts. These findings are expected to serve as a reference for Muslim families and contribute to the broader discourse on contemporary Islamic studies.