Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas Penggunaan Media Sosial Instagram dalam Mempromosikan Resort Studi Kasus Natra Bintan, A Tribute Poortofolio Resort Sigit Aprisma Irawan; Hary Jocom; Dodi Setiawan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.3283

Abstract

Natra Bintan, a Tribute Portfolio Resort merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa akomodasi hotel, resort bintang lima di kawasan Lagoi International. Untuk meningkatkan citra perusahaan, pihaknya berupaya melakukan berbagai strategi pemasaran dan promosi melalui berbagai segmen, mulai dari penggunaan website, agen perjalanan, agen perjalanan online, sales call, dan penggunaan media sosial. Instagram merupakan media sosial yang digunakan oleh Natra Bintan, Tribute Portfolio Resort dalam mempromosikan resort tersebut, namun pada kenyataannya terdapat beberapa ketidaksesuaian antara lain followers banyak namun like sedikit, konten yang menarik dari segi visual dan audio yang baik namun menerima banyak dilihat dan disukai. sedikit sebaliknya, sehingga kinerja dalam pelaksanaan efektivitas kurang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan yang ada pada Instagram terkait deskripsi konten, waktu upload, perbandingan jumlah followers dan likes, serta hubungan efektivitas Instagram Natra Bintan, Tribute Portfolio Resort. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instagram Natra Bintan, A Tribute Portfolio Resort kurang efektif dalam berpromosi, penyebabnya adalah citra konten yang terlalu monoton dan tidak menarik, konten yang diproduksi sendiri kurang, dan penggunaan yang kurang maksimal. Media sosial Instagram sebagai media promosi. Saran dari peneliti untuk memaksimalkan promosi menggunakan media sosial Instagram yaitu menggunakan layanan music bank, menambah SDM yang bekerja, dan memperhatikan waktu upload berdasarkan target pasar yang ingin dicapai.
PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA SWISS-BELHOTEL HARBOUR BAY, BATAM YOL KEE; APRILIA NURCAHYANING RAHAYU; DODI SETIAWAN
JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA Vol 4 No 12 (2023): INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA - EDISI AGUSTUS 2023
Publisher : KULTURA DIGITAL MEDIA ( Research and Academic Publication Consulting )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan pengaruh reward dan punishment terhadap loyalitas karyawan Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam secara parsial. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Reward (X1) dan Punishment (X2), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Loyalitas (Y). Data dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner dengan populasi dalam penelitian ini terdiri dari 86 karyawan Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel acak (simple random sampling) sehingga diperoleh sampel sebanyak 71 responden. Metode penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode analisis data berupa uji kualitas data (uji validitas dan uji reliabilitas), uji regresi linier berganda, uji koefisien determinasi (R2), dan uji t (uji parsial) dengan menggunakan Ms. Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reward secara parsial berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan yang dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis (P-value X1 0,0035 < 0,05 (alpha)). Kemudian Punishment juga secara parsial mempengaruhi Loyalitas Karyawan yang juga dibuktikan pada hasil pengujian hipotesis (P-value X2 0,0119 < 0,05 (alpha)). Besarnya pengaruh Reward dan Punishment terhadap Loyalty adalah sebesar 34% yang diperoleh dari nilai Adjusted R Square.
METODE PELATIHAN KARYAWAN MULTI-GENERASI DI BANYAN TREE BINTAN RESORT MUHAMMAD IRSYAD ATTHAARIQ; DODI SETIAWAN; MINARNI ANITA ROMAIDA GULTOM
JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA Vol 6 No 02 (2024): INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA - EDISI MEI -ADUSTUS 2024
Publisher : KULTURA DIGITAL MEDIA ( Research and Academic Publication Consulting )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generasi memiliki perbedaan umum dari setiap tahunnya baik dari sifat, kebutuhan, hingga pembelajaran suatu pengetahuan. Banyan Tree Bintan Resort sebagai salah satu contoh Hotel dalam mengelola karyawan dengan beberapa pelatihan untuk memberikan banyak sekali pembelajaran yang berhubungan dengan lapangan kerja. Salah satu kriteria kebutuhan karyawan dilihat dari satu sisi terlebih dahulu untuk diketahui yaitu berupa sifat yang dimiliki oleh masing-masing Generasi. Namun terdapat sedikit keinginan pada Generasi Z yang jarang menghadiri pelatihan tersebut yang membuat Tugas Akhir ini ingin membuktikan faktor yang membuat peristiwa itu terjadi dari landasan indikator metode pelatihan yang memenuhi kebutuhan atas dasar sifat dari setiap Generasi. Penelitian bersifat kualitatif ini bersumber dari data yang didapatkan dari hasil observasi ke lapangan dan mengikuti beberapa pelatihan, lalu menggunakan teknik wawancara dengan pengumpulan total 14 Narasumber dari karyawan setiap Generasi itu sendiri. Tidak lupa juga beberapa data pendukung yaitu data sekunder yang berasal dari Hotel terkait. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengkodingan kata yang mengerucut pada metode pelatihan yang sudah memuaskan, tetapi tergantung pada jam pengoperasionalan dengan jadwal pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan hasil olahan data telah ditemukan bahwa beberapa Narasumber mengemukakan ketidaksesuaian hari operasional yang sedang sibuk dalam mengandalkan pelayanannya dengan jadwal pelaksanaan acara pelatihan tersebut diadakan. Sehingga dapat disimpulkan untuk menyarankan Banyan Tree Bintan Resort menyeimbangkan jadwal acara atau dengan cara mengulang materi menggunakan inovasi cara penyampaian yang berbeda, demi harapan agar tidak satupun karyawan yang tidak mendapatkan suatu pengetahuan umum tertentu.
PENDIDIKAN VOKASI :RELEVANSI CAPAIAN PEMBELAJARAN TERHADAP KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI 4.0 NURUL SHAFIKA PUTRI; MASHUDI; DODI SETIAWAN
JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA Vol 6 No 02 (2024): INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA - EDISI MEI -ADUSTUS 2024
Publisher : KULTURA DIGITAL MEDIA ( Research and Academic Publication Consulting )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata kuliah manajemen front office merupakan salah satu mata kuliah operasional yang penting dalam pembelajaran pengelolaan perhotelan. Hal ini dikarenakan seseorang yang bekerja dalam departemen front office adalah kontak pertama antara hotel dengan tamu yang sedang berkunjung. Maka dari itu, penting bagi calon pekerja front office untuk dapat memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh hotel tempatnya bekerja untuk memberikan pelayanan terbaik yang dapat diberikan kepada tamu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan keahlian industri hotel dan mengidentifikasi area relevansi dan potensi kesenjangan antara Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) front office dengan kebutuhan keahlian industri hotel. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisa perbandingan antara CMPK dengan uraian tugas staf front office menggunakan metode analisis konten Importance Performance Analysis (IPA). Data diperoleh berdasarkan dokumen kurikulum berupa Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) dan wawancara dengan ahli industri. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil analisis menunjukkan bahwa CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) manajemen front office memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi dengan kebutuhan industri saat ini. Skor persentase kesesuaian mencapai 80%, yang menunjukkan bahwa CPMK telah memenuhi ekspektasi kebutuhan industri. Namun,terdapat kesenjangan sebesar 20% yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya capaian pembelajaran terkait operasional sistem dan komputer, serta pengaturan inventori dalam departemen front office.
SMART TOURISM : BLOCKCHAIN, ARTIFICIAL INTELLIGENCE DAN INTERNET of THINGS IMPLEMENTASI DALAM INDUSTRI PARIWISATA 5.0 DODI SETIAWAN
JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA Vol 6 No 02 (2024): INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA - EDISI MEI -ADUSTUS 2024
Publisher : KULTURA DIGITAL MEDIA ( Research and Academic Publication Consulting )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan bantuan ilmu dan teknologi informasi, Smart tourism dapat mewujudkan kecerdasan layanan, kecerdasan manajemen, dan kecerdasan pemasaran, yang tidak hanya dapat meningkatkan pengalaman wisatawan, tetapi juga meningkatkan daya saing pasar internasional dari objek wisata, serta meningkatkan perlindungan objek wisata, sehingga membantu industri pariwisata mencapai perkembangan yang Penelitian ini akan menggunakan desain eksperimental.. Beberapa faktor seperti jenis data, transaksi data, dan model data yang dikelola dengan algoritam neuralnetwork juga menggunakan teknologi NLP (Natural Language Processing).Industri pariwisata terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Dalam konteks Industri Pariwisata 5.0, teknologi seperti Blockchain, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT) menjadi pilar utama untuk menciptakan pengalaman wisata yang lebih cerdas, aman, dan personal. Smart Tourism adalah konsep yang memanfaatkan teknologi-teknologi ini untuk meningkatkan kualitas layanan, efisiensi operasional, dan kepuasan pelanggan.Secara keseluruhan, integrasi teknologi ini membawa banyak manfaat signifikan bagi industri pariwisata, termasuk peningkatan efisiensi, keamanan, personalisasi, dan kepuasan wisatawan. Dengan mengadopsi teknologi Blockchain, AI, dan IoT, industri pariwisata dapat menjadi lebih dinamis, responsif, dan siap menghadapi tantangan serta peluang di masa depan. Ini menandakan langkah maju menuju era pariwisata yang lebih cerdas dan terhubung,