Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

IDENTIFIKASI TITIK KEMACETAN LALULINTAS PADA KORIDOR JALAN LENTENG AGUNG KECAMATAN JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN DAN PENANGANANNYA Herlin Sukmarini; Muchtarom Ridho
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemacetan lalu lintas sudah menjadi fenomena yang seringkali terjadi pada kawasan yang mempunyai intensitas kegiatan dan penggunaan lahan yang tinggi. Selain itu, kemacetan lalu lintas terjadi karena volume lalu lintas tinggi yang disebabkan bercampurnya lalu lintas menerus (through traffic), lalu lintas regional dan lokal. Adakalanya sifat kemacetan lalu lintas merupakan suatu kejadian yang rutin, sehingga mengakibatkan bukan saja mempengaruhi inefisiensi penggunaan sumber daya, tetapi juga dapat mengganggu kegiatan di lingkungan yang ada. Yang pada akhirnya bisa berdampak luas pula terhadap kelancaran kegiatan sosial ekonomi kota. Demikian halnya yang terjadi di jalan Lenteng Agung yang menghubungkan antara Kota Depok dengan Kota Jakarta. Dari pengamatan, hampir pada waktu hari kerja ruas jalan ini selalu terjadi kemacetan lalu lintas. Jalan Lenteng Agung terbagi menjadi dua, yaitu jalan Lenteng Agung Barat dan jalan Lenteng Agung Timur, dengan panjang ruas 18 meter. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi titik titik kemacetan pada koridor tersebut. Agar dapat segera ditangani sehingga meminimalisir kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan tersebut, khususnya bagi masyarakat sekitarnya.
STUDI KEMACETAN LALULINTAS DAN PENANGANANNYA PADA SIMPANG LIMA KAWASAN SENEN - JAKARTA PUSAT herlin sukmarini
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.1 | Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Senen kedudukannya dalam RTRW DKI Jakarta dan RDTR DKI Jakarta 2030, Kawasan Pasar Senen akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu berskala internasional. Lebih lanjut Kawasan Senen konsep pengembangannya hanya focus pada revitalisasi pasar dan hub dengan transportasi publik. Salah satu upaya mewujudkan tersebut, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta telah membangun Underpass (UP) Senen untuk mengurangi tundaan yang ada di Perlintasan Rel Kereta Api Senen akibat meningkatnya frekuensi lalu lintas kereta api. Tindak lanjutnya, pada tahun 2016 Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI menutup perlintasan sebidang sehingga kendaraan tidak mengalami tundaan. Namun, akibatnya, akses bagi calon penumpang yang menuju Stasiun Senen menjadi terbatas. Simpang Senen yang merupakan Simpang Lima dan di sekitarnya merupakan pusat perbelanjaan, merupakan salah satu titik rawan kemacetan di DKI Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Pusat. Hal tersebut tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan penduduk dan belum memadainya fasilitas angkutan umum massal. Yang merupakan salah satu penyebab meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi sehingga berdampak kepada menurunnya tingkat pelayanan lalu lintas jalan-jalan di Jakarta, yang berakibat semakin banyaknya titik-titik rawan kemacetan.
KAJIAN PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI KORIDOR STASIUN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT herlin sukmarini; Saiful Bahri
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.17 No.2 | Desember 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pemanfaatan jalur pejalan kaki di kawasan Stasiun Pasar Tanah Abang dan sekitarnya yang merupakan akses utama bagi pedestrian terhadap pelayanan pejalan kaki masyarakat dalam melakukan aktifitas dari dan ke pusat TOD Tanah Abang dikarenakan terkendala pemanfaatan jalur pedestrian oleh pedagang kaki lima, kemacetan lalu lintas sehingga masih belum optimal. Disatu sisi pergerakan pejalan kaki di kawasan Stasiun Tanah Abang sangat tinggi, ada juga beberapa bagian kondisinya sebagai tempat parkir motor, penyebabnya pejalan kaki mengalami kesulitan untuk melakukan pergerakan dan tidak jarang harus menggunakan bahu badan jalan yang cuku berbahaya. Kota Jakarta Pusat merencanakan pembangunan fasilitas pejalan kaki termasuk penyeberangan salah satunya di kawasan Tanah Abang serta tempat strategis lainnya dan daerah lainnya yang menghubungkan fasilitas perpindahan angkutan umum massal ke pasar pusat kegiatan. Adapun Kasus di Kawasan Stasiun Tanah Abang Jl.Jati Baru Bengkel yang dijadikan konsep Transit Oriented Development dengan menjadikan jalur pejalan kaki stasiun Tanah Abang yang merupakan akses utama bagi pedestrian yang belum layak bagi pejalan kaki pada umum dan khususnya penyandang disabilitas di kawasan tersebut dan sekitarnya.
ANALISIS KESESUAIAN RENCANA PEMANFAATAN RUANG PERKOTAAN DENGAN POLA PENGGUNAAN LAHAN (STUDI KASUS KECAMATAN JATI ASIH) herlin sukmarini
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.17 No.1 | Juni 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bekasi merupakan salah satu kota metropolitan Rencana Tata Ruang Kawasan Wilayah Nasional Jabodetabekpunjur, yangperkembangan pembangunannya sangat pesat. Kecamatan Jati Asih adalah kecamatan di Kota Bekasi yang letaknya sangat strategis dari segi komunikasi dan perhubungan. Dalam Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Bekasi Tahun 2015-2035, pola ruang Kecamatan Jati Asih adalah kawasan budidaya yaitu kawasan peruntukan perumahan, kawasan peruntukan perdagangan dan jasa, kawasan peruntukan pemerintahan serta kawasan lindung yaitu kawasan peruntukan ruang terbuka hijau. Struktur ruang Kecamatan Jati Asih adalah Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) serta wilayah pengembangan SSPK Pondok Gede dan SSPK Jatisampurna. Isu strategis di Kecamatan Jatiasih yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain :Alih Fungsi DAS Kali Bekasi dan Kali Cikeas menjadi Perumahan Pondek Gede Permai, Normalisasi Kali Bekasi, Penataan Ruang Kota Bekasi yang bermasalah karena mengizinkan pembangunan pabrik-pabrik industri di bangun di tepi-tepi kali Bekasi, dan Kecamatan Jati Asih zonasi di Kecamatan Jatiasih, (2) Metode kondisi pemanfaatan ruang menggunakan Klasifikasi GIS untuk mengetahui perkembangan dan faktor-faktor pemanfaatan ruang di Kecamatan Jatiasih, dan (3) Metode kesesuaian pemanfaatan ruang menggunakan overlay GIS dan matriks sandingan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan ruang dengan penggunaan lahan di Kecamatan Jatiasih.Hasil dari penelitian ini adalah Besar kesesuaian pemanfaatan ruang dengan penggunaan lahan eksisting Kecamatan Jatiasih sebesar 27,983 km². Jika dipersentasekan dengan Luas Kecamatan Jatiasih 37,36 km²hasilnya adalah 74,9%. Dan Jumlah total ketidaksesuaian pemanfaatan ruang di Kecamatan Jatiasih yaitu sebesar 1,291 km². Luas Kecamatan Jatiasih sebesar 37,35 maka jika dipersentasekan nilai ketidak sesuaian pemanfaatan ruang di Kecamatan Jatiasih yaitu 3,45%. Menurut Peraturan Mentri ATR/BPN Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemantauan dan Evaluasi, Tingkat Kesesuaian Pemanfaatan Ruang kurang berkualitas jika bernilai 50%-80% artinya pelaksaan pemanfaatan ruang belum sesuai dengan rencana menorehkan rekor wilayah dengan penerbitan IMB Perumahan terbanyak, yakni 513 IMB pada tahun 2018. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kesesuaian rencana pemanfaatan ruang (RDTR) perkotaan dengan pola penggunaan lahan di Kecamatan Jatiasih.Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis kesesuaian pemanfaatan ruang tersebut. Metode- metode yang digunakan antara lain : (1) Metode deskripsi kebijakan RDTR untuk mengetahui struktur dan pola ruang dan RTR.
ADVISORY WORK : PENYIAPAN KONSEP TOD (TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT) : CASE STUDY : KAWASAN SENEN Herlin Sukmarini
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.12 No.1 | Juni 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep Transit Oriented Development (TOD) mulai berkembang sejak awal abad ke 20 dengan ciri utama sebagai pembangunan kawasan yang mempunyai struktur berpusat pada fasilitas transit (angkutan umum masal) dengan melakukan pembangunan beragam fungsi guna lahan di dekat stasiun system transit baik berupa kereta api maupun Bus Rapid Transit. Konsep ini pada pertengahan 1990-an di rekonstruksi menjadi sebuah teori perencanaan urban oleh Peter Calthrope melalui konsep Urban Smart Growth. Kebijakan yang menjadi landasan peraturan perundang-undangan dalam kajian advisory work plan Pembangunan TOD Kawasan Senen adalah mengacu sesuai dengan tata urutan perundangan yang berlaku, yaitu sesuai dengan UU No 12 tahun 2011 tentang tata urutan perundangan, dari hirarki yang tertinggi sampai terendah.
PENATAAN RUANG KORIDOR JALAN JATIWARINGIN RAYA PONDOK GEDE KOTA BEKASI (RUAS JALAN DARI JEMBATAN TOL JATIWARINGI RAYA SAMPAI DENGAN PONDOK GEDE PLAZA) Herlin Sukmarini; Purnama Siddiq
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.12 No. 2, Desember 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan pertumbuhan perdagangan dan jasa di koridor jalan Jatiwaringin Raya tersebut muncul beberapa pengaruh negatif yang dapat menurunkan kualitas lingkungan perkotaan akibat kurang terencananya koridor jalan Jatiwaringin Raya. Jika ditinjau, permasalahan di Jalan Jatiwaringin Raya diantaranya bangunan-bangunan yang menutupi GSB, Pengalihan fungsi badan jalan oleh pedagang kaki lima, membaurnya berbagai aktivitas perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan dan terminal sehingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di sepanjang koridor jalan. Dengan mengacu kepada Rencana Detail Tata Ruang Kota Bekasi tahun 2011-2031, UUPR No.26 Tahun 2007 dan Undang-undang No.38 Tahun 2004 tentang jalan. analisa yang digunakan untuk menentukan strategi dan konsep penataan antara lain analisis kebijakan pengembangan wilayah, analisis Analisis Kebijakan Pengembangan Wilayah, Analisis Intensitas Pemanfaatan Ruang, Analisis Koridor Jl.Jatiwaringin Raya, Analisis Aksesibilitas dan Analisis SWOT yang melibatkan masyarakat pelaku usaha di Jalan Jatiwaringin Raya. Dari hasil analisis dapat ditentukan konsep penataan koridor Jalan Jatiwaringin Raya berupa rencana wujud bangunan, penyediaan relokasi pedagang informal, penataan kawasan secara vertikal, penataan perparkiran dan perbaikan sarana dan prasarana.
MENCARI BENTUK MODEL FORUM BAGI PENINGKATAN PERANAN DUNIA USAHA DALAM PENATAAN RUANG Herlin Sukmarini
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.13 No.1 | Juni 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tidak dapat terlepas dari masalah pertanahan dan tata ruang. maka peran kedua hal tersebut semakin dibutuhkan dan semakin penting artinya. Salah satu wujud dari pembangunan adalah penataan kawasan yang sesuai dengan kaidah tata ruang untuk mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Bagi bangsa Indonesia, tanah diakui sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, memiliki nilai-nilai religio-magis tidak hanya memiliki nilai-nilai moneter belaka. Dengan demikian tanah tidak hanya dijadikan obyek komoditas ekonomi saja, tetapi melainkan merupakan modal dan menjadi obyek investasi. Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja investasi. Bagaimana-pun, dilihat dari sifatnya, tanah merupakan pusat dari seluruh aktivitas manusia, tanah sebagai unsur ruang yang strategis merupakan kebutuhan pokok yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kebijakan Pertanahan dan Penataan Ruang dalam kerangka investasi diarahkan kepada upaya mendorong investasi dengan mengurangi berbagai hambatan, guna menumbuhkan daya saing, tantangan tersebut-lah yang melatar belakangi untuk adanya suatu wadah Forum Awareness Dunia Usaha – Penataan Ruang. Merupakan wadah untuk dapat melakukan komunikasi, konsultatif, partisipatif, advokasi dalam pelaksanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan evaluasi penataan ruang, khususnya di kalangan dunia usaha yang kerap mengalami kendala/konflik, sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan yang produktif, berkeadilan dan berkelanjutan, dengan menerapkan prinsip, kaidah dan norma tata ruang.
ANALISIS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG MELALUI PERIZINAN DI KELURAHAN KEMBANGAN UTARA Herlin Sukmarini; Ilham Ali Akbar
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.14 No.2 | Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji implementasi penerbitan dokumen perizinan terutama IMB, mengkaji permasalahan pemanfaatan ruang yang terjadi dan menganalisis faktor penghambat peran serta masyarakat terkait kepemilikan dokumen perizinan serta menyusun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran serta masyarakat untuk memiliki dokumen perizinan. Dalam peneltian ini digunakan metode angket/kuisioner untuk mengetahui persepsi tentang perizinan guna menilai pengetahuan dan respon masyarakat terhadap keharusan memiliki dokumen perizinan sesuai dengan aturan yang berlaku.
STRATEGI PENGENDALIAN PEMANFAATAN LAHAN SEKITAR KAWASAN KALIMALANG KOTA BEKASI SECARA BERKELANJUTAN Herlin Sukmarini; Nida Mufidah
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.15 No.1 | Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejalan dengan perkembangan penduduk suatu kota, akan meningaktkan kebutuhan lahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, diantaranya adalah untuk kebutuhan permukiman, pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat. Di sisi lain ketersediaan lahan yang ada tetap, sehingga hal ini mengakibatkan banyak terjadi ali fungsi peruntukan lahan. Demikian juga halnya yang terjadi di Kawasan Kalimalang Kota Bekasi. Kawasan Kalimalang Kota Bekasi yang terdapat di tengah-tengah Kota Bekasi memupunyai fungsi sebagai kawasan yang berfungsi lindung. Pada kenyataannya pada saat ini, kawasan Kalimalang secara sporadis dimanfaatkan oleh masyarakat untuk permukiman, perdagangan serta penggunaan jasa lainnya seerti seperti jasa bengkel. Semua kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang terdapat di Kawasan kalimalang, membuang limbahnya ke Kalimalang. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas air sungai Kalimalang yang merupakan salah satu sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bekasi. Berdasarkan Kalimalang Bekasi dimanfaatkan sebagai sumber air baku di Kota Bekasi ialah Kalimalang. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian untuk mengendalikan pemanfaatan lahan di sekitar Kawasan Kalimalang Kota Bekasi agar dapat mewujudkan kondisi lingkungan yang lestari sesuai rencana tata ruang. Tujuan yang diharapkan dari studi ini (1) identifikasi karakteristik masyarakat yang tinggal di kawasan studi; (2) identifikasi faktor yang mengalami penyimpangan penggunaan lahan; dan (3) identifikasi faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan. Metode aanalisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode super impose antara pemanfaatan lahan eksisting dengan rencana tata ruang dana analisis kesesuaian peruntukan lahan; analisis korelasi kontingensi untuk melihat hubungan antara pemanfaatan lahan dengan kondisi masyarakat, serta analisis deskriptif untuk memberikan gambaran tentang kebijakan tata ruang Kota Bekasi. Dengan menggunakan analisis tersebut, diperoleh hasil bahwa pemanfaatan lahan di Kawasan Kalimalang mengalami pergeseran peruntukan sebesar 65,80 % dari luas lahan kawasan yaitu 123.938 ha. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan tingginya aksesibiltas dari kawasan ini menuju ke tempat kerja masyarakat. Untuk mengatasi kondisi tersebut, kawasan kalimalang harus dikendalikan pemanfaatannya dengan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan yang berfungsi lindung. Oleh karena itu langkah yang dilakukan adalah dengan merelokasi masyarakat yang tinggal di kawasan studi dan menata ulang Kawasan kalimalang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung kawasan. Hal ini dilakukan untuk dapat mewujudkan pemanfaatan lahan berkelanjutan di Kawasan Kalimalang.
ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI KORIDOR JALAN RAYA BEKASI KECAMATAN CAKUNG – JAKARTA TIMUR Herlin Sukmarini; Juan Sriyanto
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.15 No.2 | Desember 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemacetan Jakarta telah menjadi permasalahan yang lumrah namun belum terpecahkan hingga kini. Berbagai aspek telah terkena imbasnya sehingga menyebabkan pemborosan dan penggunaan energy secara tidak efisien. Akibatnya pembangunan dan mobilitas masyarakat terganggu yang berdampak pada menurunnya produktivitas dalam berbagai bidang pekerjaan. Tidak hanya masyarakat Jakarta saja yang kewalahan, masyarakat luar Jakarta seperti Kota Bekasi yang bermata pencaharian di Ibu Kota pun ikut menjadi korban dari permasalahan kemacetan Jakata . Khusus perjalanan antar kota, tepatnya di Jalan Raya Bekasi yang menghubungkan DKI Jakarta dengan Kota Bekasi (Jawa Barat), perjalanan terbanyak umumnya terjadi di pagi sore hari dimana banyak orang melakukan pergerakan serentak di waktu yang sama dan menyebabkan kemacetan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah. Untuk menganalisis perubahan guna lahan dan peruntukan lahan akibat pertumbuhan dan perkembangan dikawasan studi serta pengaruhnya terhadap kapasitas ruas Jalan Raya Bekasi di kecamatan Cakung. Sebagai simpul perindustrian, perdagangan dan jasa, dan permukiman yang meliputi Volume lalu lintas, kapasitas jalan, dan hambatan samping. Metode analisis yang digunakan dalam peneltitian ini adalah dengan menggunakan analisis Super Impose guna menghitung perubaan penggunaan lahan dan analisis tingkat pelayanan untuk mengetahui tingkat kemacetan yang terjadi dan memberikan solusi untuk mengatasinya, serta mengidentifikasi kemacetannya dengan mencari kapasitas, tingkat pelayanan, hambatan samping dan tundaan pada simpang. Oleh karena itu peraturan lalu lintas oleh dinas terkait sangat penting demi menciptakan keteraturan lalu lintas yaitu suatu penataan jalur lalu lintas seperti Koridor jalan yang diharapkan mampu mengatasi masalah kemacetan.