Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERHENTI MENGGUNAKAN NARKOBA PADA KLIEN REHABILITASI PLATO FOUNDATION SURABAYA Septa Widya Agustin; Atik Qurrota A’Yunin Al Isyrofi; Savira Auliya Abdullah
Jurnal Anestesi Vol. 1 No. 3 (2023): Juli : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v1i3.326

Abstract

Berhenti menggunakan narkoba merupakan kesulitan terberat bagi seorang pecandu karena sering sekali pecandu mengalami sugesti serta rasa sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku pengggunaan narkoba pada klien rehabilitasi, proses pemulihan kecanduan narkoba, dan proses pengambilan keputusan untuk berhenti menggunakan narkoba. Metode kualitatif dengan rancangan studi kasus digunakan dalam penelitian ini, dimana empat orang informan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. pengecekan data dilakukan dengan cara studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya dua informan yang melewati semua tahapan proses berhenti yang dimulai dari tahapan menilai informasi baru, melihat alternatif-alternatif yang ada, mempertimbangkan alternatif, membuat komitmen, dan bertahan meskipun ada feedback negatif. Faktor terbesar yang dapat mempengaruhi keberhasilan untuk berhenti menggunakan narkoba adalah niat kuat dalam diri dan adanya dukungan keluarga yang positif. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan berhenti menggunakan narkoba dipengaruhi oleh niat dan adanya dukungan positif dari keluarga.
Gambaran Tingkat Kejenuhan (Burnout) dan Motivasi Sembuh Klien Rehabilitasi Narkoba di Plato Foundation Fahrizal Amin Nurfaizi; Atik Qurrota A’ Yunin Al Isyrofi; Savira Auliya Abdullah
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v2i2.1660

Abstract

Drug abusers experience several difficulties while undergoing rehabilitation programs, one of which is a lack of motivation to recover. Lack of self-motivation causes several problems for drug abusers in rehabilitation, one of which is boredom which can hinder the recovery process. Motivation and boredom of drug rehabilitation patients need to be considered because they greatly affect the success of the rehabilitation process. The purpose of this study was to determine the level of saturation and recovery motivation of drug rehabilitation clients at Plato Foundation. This research uses a descriptive quantitative study with a cross-sectional approach method and data collection is done by distributing questionnaires to 15 respondents with a sampling method, namely the total population. Based on the results of the study, it shows that 60% of respondents do not experience saturation and 40% experience feelings of saturation and as many as 80% of respondents have high recovery motivation and 20% of respondents have low recovery motivation. The role of activities and activities greatly affects the motivation and burnout of drug abusers while undergoing a rehabilitation program.
Kaderisasi Promotor Kesehatan Berbasis Digital Sebagai Upaya Peningkatan Kapasitas Promosi Kesehatan di Era Digital A’Yunin Al Isyrofi, Atik Qurrota; Handayani, Dwi; Ibad, Mursyidul; Lestari, Marselli Widya; Jauharoh, Indi Aula
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v8i2.2604

Abstract

Indonesia masih dihadapkan pada berbagai masalah kesehatan. Apalagi, hadirnya pandemi Covid-19 juga semakin memperumit masalah kesehatan di Indonesia. Jika hanya mengandalkan solusi konvensional, maka berbagai masalah tersebut tidak akan tertangani. Perlu solusi inovatif untuk mengatasinya. Solusi yang inovatif tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran teknologi, khususnya teknologi digital. Sektor kesehatan, terutama terkait promosi kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date untuk berbagai keperluan. Teknologi digital juga dapat menjadi media komunikasi, edukasi, dan konsultasi kesehatan yang efektif bagi masyarakat. Fakta yang sangat memprihatinkan bahwa 92% hoax kesehatan berasal dari media sosial. Tidak hanya hoax, infodemik juga turut mengancam kelangsungan hidup masyarakat. Banjir informasi seringkali menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat, ketidakpercayaan terhadap sains, sehingga bisa menghambat proses pengambilan keputusan serta mengganggu usaha pencarian solusi terhadap berbagai masalah kesehatan. Bahkan, hoax dan infodemik juga dapat berakibat fatal serta membahayakan nyawa seseorang. Jago Preventif sebagai salah satu platform digital di bidang kesehatan yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan telah berupaya menjadi bagian dari solusi dengan bergerak di aspek promotif dan preventif. Jago Preventif juga menginisiasi terbentuknya komunitas pegiat kesehatan masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur. Belakangan diketahui bahwa performa anggota komunitas ini semakin menurun, sehingga kurang bisa dioptimalkan untuk melanjutkan upaya promosi kesehatan berbasis digital yang sebelumnya dilakukan. Oleh karena itu, pengusul memandang perlu dilakukan kaderisasi promotor kesehatan berbasis digital untuk meningkatkan kapasitas promosi kesehatan di era digital seperti saat ini.
Santri Husada Cadres Empowerment as Promotive and Preventive Agents at Pondok Pesantren Jabal Noer Atik Qurrota A'Yunin Al Isyrofi; Wiwik Afridah; Merry Soenaryo; Marselli Widya Lestari; Fahrizal Amin Nurfaizi
Community Development Journal Vol 7 No 3 (2023): Community Development Journal
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Pesantren (PP) Jabal Noer faces a double burden of health problems, both communicable and non-communicable diseases. These problems arise due to various factors, especially behavioral and environmental factors. Furthermore, there were also health service problems which makes suboptimal prevention efforts. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) has not yet functioned as a center for promotive and preventive services. Therefore, the aim of this article is to explain alternative empowerment method that can be carried out to optimize the role of Poskestren cadres as promotive and preventive agents. This community empowerment involves the entire Pesantren community with santri husada cadres who are the key population as agents of change. Cadre empowerment was carried out through training activities and coaching of santri husada cadres every week for around 2 (two) months. After that, cadres are also provided with assistance in developing promotive and preventive programs as well as monitoring and evaluation so that the empowerment process can be sustainable. The results of the community empowerment were 75% of santri husada cadres have experienced an increase in their knowledge and promotive and preventive skills. In addition, 70% of programs developed by cadres through Poskestren have been designed to focus on their main roles and functions in promotive and preventive aspects. Empowering Pesantren community absolutely needs to involve the participation of santri as a key population which in this case can be mobilized by santri husada cadres as promotive and preventive agents. There needs to be a reorientation of health services in Pesantren, so that Pesantren community is not just an object, but must be positioned as subjects who are actively involved in health services.
Path Analysis: Factors Influencing The Students Quality of Life at Pesantren X Isyrofi, Atik Qurrota A Yunin Al; Afridah, Wiwik; Radhiena Kusuma Wicitra
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 9 No 1 (2025): Medical Technology and Public Health Journal March 2025
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v9i1.7137

Abstract

Islamic boarding schools (Pondok Pesantren) play a crucial role in the Islamic education system, particularly in shaping the character and identity of students (santri). Although Pondok Pesantren primarily focuses on educational aspects, other essential factors such as health, environment, and students' behavior also deserve attention to achieve a good quality of life for students. The quality of life significantly determines the success of the educational process. This study aims to analyze the determinants of students' quality of life at Pondok Pesantren X using the PRECEDE-PROCEED framework. Data collection was conducted using the Siskestren (Pondok Pesantren Health Survey Information System) website. The data were analyzed using Smart-PLS version 3.0 for Windows. The results show that several factors significantly influence students' quality of life at Pondok Pesantren X. Genetic factors have a significant impact on behavior (p-value: 0.000) and health (p-value: 0.000). Additionally, a significant influence was found between behavior and health (p-value: 0.000). Furthermore, the study identified a significant influence of environmental factors on health (p-value: 0.010) and a significant impact of health on students' quality of life (p-value: 0.037). Therefore, strategies to improve students' quality of life at Pondok Pesantren X should consider these significant factors, particularly health, behavior, and environment.  Keywords: Determinant factors, quality of life, students (santri), pesantren
PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSKESTREN SEBAGAI KATALISATOR KEMANDIRIAN KESEHATAN DI PESANTREN Al Isyrofi, Atik Qurrota A'Yunin; Afridah, Wiwik; Lestari, Marselli Widya; Wicitra, Radhiena Kusuma
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2025): Volume 6 No 4 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i4.49080

Abstract

Pesantren menghadapi beban ganda permasalahan kesehatan, baik penyakit menular maupun tidak menular. Permasalahan ini timbul akibat berbagai faktor, terutama faktor perilaku dan lingkungan. Selain itu, terdapat pula masalah pelayanan kesehatan yang menyebabkan upaya pencegahan menjadi kurang optimal. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) belum berfungsi secara maksimal sebagai pusat layanan promotif dan preventif. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader poskestren sebagai katalisator kemandirian kesehatan di pesantren. Kegiatan penguatan kapasitas ini melibatkan seluruh komunitas pesantren, dengan kader poskestren sebagai tokoh kunci yang menjadi agen perubahan. Peningkatan kapasitas kader dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan. Kader juga diberikan pendampingan dalam pengembangan program promotif dan preventif, serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi agar proses pemberdayaan dapat berkelanjutan. Hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat menunjukkan bahwa lebih dari 70% kader Poskestren mengalami peningkatan pengetahuan serta keterampilan promotif dan preventif. Selain itu, 70% program yang dikembangkan oleh kader melalui Poskestren telah dirancang untuk berfokus pada peran dan fungsi utama dalam aspek promotif dan preventif. Pemberdayaan komunitas pesantren mutlak memerlukan keterlibatan santri sebagai populasi kunci yang dalam hal ini dapat digerakkan oleh kader Poskestren sebagai katalisator. Diperlukan adanya reorientasi layanan kesehatan di pesantren, sehingga komunitas pesantren tidak hanya menjadi objek, melainkan harus diposisikan sebagai subjek yang terlibat aktif dalam pelayanan kesehatan.