Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Sustainable competitive advantage strategy in hospital industry to response policy change in Indonesia: A narrative review Lestari, Marselli Widya; Surjoputro, Antono; Sriatmi, Ayun
Public Health of Indonesia Vol. 7 No. 3 (2021): July - September
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v7i3.421

Abstract

In response to policy changes, the hospital as an organization is expected to establish a strategy to stay afloat in business competition. However, the health industry, especially hospitals, has certain determinants that are different from other industries. This article is a literature review that focuses on business strategy management, namely sustainable competitive advantage in the hospital industry. This review is aimed at managers nowadays in building and maintaining their hospital positions. In conclusion, changes in strategy can be made specifically according to the type of hospital and positioning results.
Kaderisasi Promotor Kesehatan Berbasis Digital Sebagai Upaya Peningkatan Kapasitas Promosi Kesehatan di Era Digital A’Yunin Al Isyrofi, Atik Qurrota; Handayani, Dwi; Ibad, Mursyidul; Lestari, Marselli Widya; Jauharoh, Indi Aula
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v8i2.2604

Abstract

Indonesia masih dihadapkan pada berbagai masalah kesehatan. Apalagi, hadirnya pandemi Covid-19 juga semakin memperumit masalah kesehatan di Indonesia. Jika hanya mengandalkan solusi konvensional, maka berbagai masalah tersebut tidak akan tertangani. Perlu solusi inovatif untuk mengatasinya. Solusi yang inovatif tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran teknologi, khususnya teknologi digital. Sektor kesehatan, terutama terkait promosi kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date untuk berbagai keperluan. Teknologi digital juga dapat menjadi media komunikasi, edukasi, dan konsultasi kesehatan yang efektif bagi masyarakat. Fakta yang sangat memprihatinkan bahwa 92% hoax kesehatan berasal dari media sosial. Tidak hanya hoax, infodemik juga turut mengancam kelangsungan hidup masyarakat. Banjir informasi seringkali menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat, ketidakpercayaan terhadap sains, sehingga bisa menghambat proses pengambilan keputusan serta mengganggu usaha pencarian solusi terhadap berbagai masalah kesehatan. Bahkan, hoax dan infodemik juga dapat berakibat fatal serta membahayakan nyawa seseorang. Jago Preventif sebagai salah satu platform digital di bidang kesehatan yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan telah berupaya menjadi bagian dari solusi dengan bergerak di aspek promotif dan preventif. Jago Preventif juga menginisiasi terbentuknya komunitas pegiat kesehatan masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur. Belakangan diketahui bahwa performa anggota komunitas ini semakin menurun, sehingga kurang bisa dioptimalkan untuk melanjutkan upaya promosi kesehatan berbasis digital yang sebelumnya dilakukan. Oleh karena itu, pengusul memandang perlu dilakukan kaderisasi promotor kesehatan berbasis digital untuk meningkatkan kapasitas promosi kesehatan di era digital seperti saat ini.
THE RELATIONSHIP OF NUTRITIONAL STATUS TO URIC ACID LEVEL IN COMMUNITY OF PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH, NGAWI Lestari, Marselli Widya; Bintarti, Tri Wahyuni
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 3 No 1 (2019): FEBRUARY
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v3i1.925

Abstract

Gout or Gouty Arthritis is a degenerative disease. Gouty arthritis is a clinical syndrome that is caused by deposition of purine crystals in the tissues, due to levels of uric acid (hyperuricemia) in the extracellular fluid that passes through saturation. The etiology of gout arthritis included age, sex, history of medication, obesity, consumption of purine and alcohol. Aging is an important risk factor for men and women. This study uses an analytical-descriptive approach with cross-sectional design. This study was conducted to obtain a relationship between nutritional status and uric acid levels in the community in the area of Al-Hidayah Islamic Boarding School, Ngawi. This research was conducted in Majasem Village, Kendal District, Ngawi Regency, starting from 7 June - 31 August 2018. The results showed that there was a relationship between nutritional status and uric acid levels in the community in the area of Al-Hidayah Islamic Boarding School, Ngawi (p=0,008). Suggestions for further research are bivariate analysis based on gender, knowledge and attitude to response to diet so that other factors that influence can be seen clearly.
PENERAPAN GIZI SEIMBANG DAN BERIMBANG DALAM RANGKA PENCEGAHAN STUNTING DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN AL FITRAH AS SALAFIYAH SURABAYA Winarningsih, Wiwik; Lestari, Marselli Widya; Maharani, Uke; Nurjanah, Siti; Rabbani, Muhamad Alan; Salsabillah, Adityas Sabrina; Maritsa, Zahrina Rafa; Mukarromah, Niswatul; Ramadhan, Fridhio; Budiharjo, Muhammad Endra; Ekayanti, Retno Diah Putri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23336

Abstract

Menurut survey sementara yang telah dilakukan para santri di Pondok Pesantren Al Fitrah As Salafiyah masih belum menerapkan pola makanan dengan gizi seimbang dan berimbang, hal tersebut dilihat dari pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi yang belum sesuai dengan kebutuhan gizi. Dengan adanya permasalahan tersebut, pengusul akan melakukan pengabdian masyarakat dengan judul “Penerapan Gizi Seimbang dan Berimbang dalam Rangka Pencegahan Stunting Lingkungan PP. Al Fitrah As Salafiyah Surabaya” dengan harapan para santri mampu menerapkan pola makan dengan gizi seimbang dan berimbang sehingga terhindar kejadian stunting. Metode Penyuluhan ini dilakukan secara offline di ruang pertemuan dengan mengundang beberapa pengurus dan santri sebanyak 41 santri. Sebelum dan sesudah sosialisasi peserta diberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan sekaligus sebagai tolak ukur pemahaman peserta. Hasil dan Pembahasan Terdapat 13 responden (31,71%) yang memiliki penilaian post test yang baik, 25 responden (60,98%) memiliki penilaian post test yang cukup dan 3 responden (7,32%) memiliki penilaian post test yang kurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan. Saat para peserta terlihat antusias dan menyimak materi dengan seksama. Kesimpulan Kegiatan ini berdampak positif. Terdapat peningkatan pengetahuan terhadap gizi seimbang dan pencegahan stunting. Dengan adanya peningkatan pengetahuan diharapakkan para santriwati dapat memperbaiki pola makan dengan makan makanan gizi seimbang dan berimbang sehingga mampu mencegah terjadinya stunting dikemudian hari.
SKRINING STATUS GIZI DENGAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI PEMETAAN REMAJA BERISIKO KEHAMILAN DENGAN PREEKLAMPSIA Junaedi, M. Dwinanda; Lestari, Marselli Widya; Umamah, Faridah; Afridah, Wiwik; Rodhiyana, Rosda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23337

Abstract

Latar belakang: Penyebab terbanyak kematian ibu adalah pendarahan, preeklampsia dan sindrom Hemolysis, elevated liver enzymes, low platelet count (HELLP). Pondok Pesantren Wahid Hasyim Bangil merupakan salah satu pondok pesantren ternama di wilayah Jawa Timur yang memiliki banyak santriwati. Menurut hasil pengamatan dari tim pengusul, informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja dan skrining status gizi masih belum memadai. Kurangnya pelajaran dan pemahaman tentang status gizi remaja di kalangan santri dan terjadinya pernikahan di usia muda. Metode: Penyuluhan mengenai pemberian materi terkait kesehatan reproduksi dan cara berperilaku sehat bagi remaja oleh penyuluh dari Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil pre-test dan post-test mengenai skrining status gizi dengan pengukuran antropometri untuk pemetaan kehamilan berisiko preeklampsia bagi remaja melalui kuesioner secara langsung terjadi peningkatan nilai oleh santri yang mengikuti kegiatan ini. Persentase kenaikan nilai rata-rata adalah 3,7 poin. Hal ini menggambarkan terjadinya peningkatan pengetahuan mengenai materi tersebut bagi santri-santriwati yang telah disampaikan pada kegiatan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Wahid Hasyim Bangil. Kesimpulan: Untuk meningkatkan pengetahuan santriwati di pondok pesantren PP Wahid Hasyim Bangil, maka perlu dilakukan melalui pendekatan yang berbasis remaja putri. Peningkatan pengetahuan dikemas dalam kegiatan klasikal berupa ceramah dan praktik skrining oleh tim.
Literature Review: Green Marketing Strategy and Green Hospital to Achieve Sustainable Competitive Advantage Lestari, Marselli Widya; Sari, Suzanna Ratih; Arso, Septo Pawelas
Jurnal Medis Islam Internasional Vol 4 No 1 (2022): December
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/iimj.v4i1.3854

Abstract

Background : The concept of green hospital and green marketing is still rarely applied to hospitals in Indonesia. Even though this strategy is a very good potential. In addition to playing a role in environmental conservation, hospitals can achieve Sustainable Competitive Advantage. Objective : The aim of this article is focused on green marketing and green hospital strategies and their role in increasing sustainable competitive advantage. Methods : This article is a literature review of 7 journals from several sources such as Google Scholar, SINTA Journal, and pubmed in the last 10 years. Result : The core concept of green hospitals focuses on the production and use of energy, water resources, the use of solar energy for electricity and reducing electricity use, good aeration, climatic features, green open spaces and the long-term impact of building materials. The concept plays a role in improving public health while reducing the environmental impact around it. Green marketing is one of the strategies that the hospital marketing team uses today as the key strategy for SCA. Conclusion : In the end, this concept has 2 goals, improving environmental quality and customer satisfaction. Thus, the implementation of green marketing into a marketing strategy can be the key in achieving sustainable competitive advantage in hospitals.
Healing Garden as a Green Open Space in Hospital Lestari, Marselli Widya; Favurita, Anisgupta Larasaty
Jurnal Medis Islam Internasional Vol 6 No 1 (2024): June
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/iimj.v6i1.6054

Abstract

Introduction: Natural environments within healthcare settings have received growing interest for their potential role in supporting health and well-being. Healing gardens are typically green open spaces within hospitals that promote the physical, mental, and emotional rehabilitation of patients, also benefiting the staff and visitors. This paper presents a narrative review pertaining to the theoretical underpinnings, history, and empirical research on the effectiveness of healing gardens in health care settings. Result: It has been reviewed in recent literature that healing gardens have a huge effect on stress reduction, mood enhancement, improved cognitive functioning, and accelerated physical recovery. Some key design principles, such as access, sensory stimulus, and restorative components, arebanner in maximizing this potential therapy. Healing gardens, therefore, become one of the most cost-effective ways for patient care and staff well-being; however, there might be some little challenges in implementing and maintaining them. Conclusion: Future research should be directed toward long-term impacts and design innovations that ensure maximum efficacy of these therapeutic spaces. Future work into the healing garden would focus on developing more patient-centered, restorative, and sustainable healing environments that underscore this deep connection between nature and health.
Implementation of Professionalism of Medical Faculty Students During Small Group Discussions in Qualitative Study Sari, Paramita; Lestari, Marselli Widya
Jurnal Medis Islam Internasional Vol 6 No 2 (2024): December
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/iimj.v6i2.6361

Abstract

Introduction: Medical science is developing very rapidly. One of the efforts to keep up with the development of medical science is to improve the quality of human resources in the health sector, especially in the medical field. However, efforts to improve the quality of human resources in the medical field are hampered because the implementation of professionalism in the field of medical education has not been achieved optimally. One of the basic foundations of the implementation of professionalism in medical students is professionalism during the teaching and learning process. Objective: This study aims to determine the implementation of the professionalism of medical faculty students during small group discussions in a qualitative study. Method: This study uses a qualitative method with a descriptive-analytical approach at the Faculty of Medicine, Nahdlatul Ulama University, Surabaya. Conducted for 3 weeks from June 25, 2024, to July 15, 2024, with 5 research respondents using purposive sampling. Data collection was carried out through in-depth interviews. Data analysis used a coding system with thematic analysis. Result: The Implementation of Professionalism of Medical Faculty Students during Small Group Discussions in Qualitative Study is influenced by two factors, namely supporting factors such as student personality, student environment, and supervisor, while less supportive factors such as limited facilities and infrastructure, certain students who have a negative influence on the learning environment, and students' readiness to receive courses. Conclusion: The implementation of student professionalism during small group discussions is influenced by several factors, so continuous holistic improvement is needed so that the values of professionalism as a doctor are possessed as early as possible.
PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSKESTREN SEBAGAI KATALISATOR KEMANDIRIAN KESEHATAN DI PESANTREN Al Isyrofi, Atik Qurrota A'Yunin; Afridah, Wiwik; Lestari, Marselli Widya; Wicitra, Radhiena Kusuma
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2025): Volume 6 No 4 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i4.49080

Abstract

Pesantren menghadapi beban ganda permasalahan kesehatan, baik penyakit menular maupun tidak menular. Permasalahan ini timbul akibat berbagai faktor, terutama faktor perilaku dan lingkungan. Selain itu, terdapat pula masalah pelayanan kesehatan yang menyebabkan upaya pencegahan menjadi kurang optimal. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) belum berfungsi secara maksimal sebagai pusat layanan promotif dan preventif. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader poskestren sebagai katalisator kemandirian kesehatan di pesantren. Kegiatan penguatan kapasitas ini melibatkan seluruh komunitas pesantren, dengan kader poskestren sebagai tokoh kunci yang menjadi agen perubahan. Peningkatan kapasitas kader dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan. Kader juga diberikan pendampingan dalam pengembangan program promotif dan preventif, serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi agar proses pemberdayaan dapat berkelanjutan. Hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat menunjukkan bahwa lebih dari 70% kader Poskestren mengalami peningkatan pengetahuan serta keterampilan promotif dan preventif. Selain itu, 70% program yang dikembangkan oleh kader melalui Poskestren telah dirancang untuk berfokus pada peran dan fungsi utama dalam aspek promotif dan preventif. Pemberdayaan komunitas pesantren mutlak memerlukan keterlibatan santri sebagai populasi kunci yang dalam hal ini dapat digerakkan oleh kader Poskestren sebagai katalisator. Diperlukan adanya reorientasi layanan kesehatan di pesantren, sehingga komunitas pesantren tidak hanya menjadi objek, melainkan harus diposisikan sebagai subjek yang terlibat aktif dalam pelayanan kesehatan.