Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kaderisasi Promotor Kesehatan Berbasis Digital Sebagai Upaya Peningkatan Kapasitas Promosi Kesehatan di Era Digital A’Yunin Al Isyrofi, Atik Qurrota; Handayani, Dwi; Ibad, Mursyidul; Lestari, Marselli Widya; Jauharoh, Indi Aula
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v8i2.2604

Abstract

Indonesia masih dihadapkan pada berbagai masalah kesehatan. Apalagi, hadirnya pandemi Covid-19 juga semakin memperumit masalah kesehatan di Indonesia. Jika hanya mengandalkan solusi konvensional, maka berbagai masalah tersebut tidak akan tertangani. Perlu solusi inovatif untuk mengatasinya. Solusi yang inovatif tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran teknologi, khususnya teknologi digital. Sektor kesehatan, terutama terkait promosi kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date untuk berbagai keperluan. Teknologi digital juga dapat menjadi media komunikasi, edukasi, dan konsultasi kesehatan yang efektif bagi masyarakat. Fakta yang sangat memprihatinkan bahwa 92% hoax kesehatan berasal dari media sosial. Tidak hanya hoax, infodemik juga turut mengancam kelangsungan hidup masyarakat. Banjir informasi seringkali menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat, ketidakpercayaan terhadap sains, sehingga bisa menghambat proses pengambilan keputusan serta mengganggu usaha pencarian solusi terhadap berbagai masalah kesehatan. Bahkan, hoax dan infodemik juga dapat berakibat fatal serta membahayakan nyawa seseorang. Jago Preventif sebagai salah satu platform digital di bidang kesehatan yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan telah berupaya menjadi bagian dari solusi dengan bergerak di aspek promotif dan preventif. Jago Preventif juga menginisiasi terbentuknya komunitas pegiat kesehatan masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur. Belakangan diketahui bahwa performa anggota komunitas ini semakin menurun, sehingga kurang bisa dioptimalkan untuk melanjutkan upaya promosi kesehatan berbasis digital yang sebelumnya dilakukan. Oleh karena itu, pengusul memandang perlu dilakukan kaderisasi promotor kesehatan berbasis digital untuk meningkatkan kapasitas promosi kesehatan di era digital seperti saat ini.
Otentisitas dan Keterbatasan Sumber Tafsīr bi al-Maʾṯūr dalam Menangani Tantangan Pemikiran Kontemporer Al Faruq, Abdul Qudus; Fuady, Muhammad Azhar; Jauharoh, Indi Aula; Bachtiar, Maulana Yusuf; Hasyim, Muh. Fathoni
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSQ.21.1.04

Abstract

This study examines the authenticity and limitations sources of Tafsīr bi al-Maʾṯūr in addressing contemporary intellectual challenges. While often regarded as authoritative for relying on the Qur'an, Hadith, and the sayings of the Sahabah and Tābi'īn, Tafsīr bi al-Maʾṯūr faces challenges such as the inclusion of Isrāiliyāt, omitted Sanad (chains of transmission), as fabricated reports. This study explores traditional scholars' approaches to these issues using qualitative and descriptive methods based on library research. It evaluates the contribution ofTafsīr bi al-Maʾṯūr to modern Islamic thought. The conclusion indicates that not all Tafsīr bi al-Maʾṯūr maintain high authenticity despite its general perception as being based on reliable sources. Some interpretations rely on narratives that lack a direct connection to the Qur'anic text, including Isrāiliyāt and fabricated hadiths, or omit Sanad, raising doubts about their credibility. Therefore, looking at previous studies which say that Tafsīr bi al-Maʾṯūr is sufficient as the primary reference in understanding the text of the Qur'an, this is fatal because a more dynamic and contextual interpretation approach is still needed to ensure that the interpretation of the Qur'an remains relevant in the modern era.