Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Teknologi Metaverse dalam Komunikasi Layanan Publik Mujahidah Afifah; Denta Rizkiani Oktavia; Ervina Suhendar; Wiranty; Tazkia Riska Alviana Azhari; Jestiana Al Kayrani Rahmadhina; Elda Apriana Riska; Rami Arum Dinasti; Nadya Melya Hidayat; Muhammad Ijlal Alamin; Fadhila Achmad Taqqiya; Muhammad Fajar
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 4 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i4.8875

Abstract

Artificial Intelligent atau yang dikenal dengan sebutan AI, adalah sebuah teknologi mutakhir yang muncul dan semakin ramai diperbincangan oleh masyarakat akibat kepintarannya dalam membantu manusia untuk memecahkan masalah sehari-hari. AI ini terkenal karena program dan teknologinya yang hampir dapat menyamakan manusia. Teknologi hebat ini juga diperkirakan mampu untuk merubah peradaban manusia dalam 10 tahun ke depan. Begitu banyak dampak positif yang diberikan oleh teknologi AI, termasuk dalam membantu terbentuknya Metaverse. Metaverse adalah sebuah istilah pembaharuan teknologi yang diciptakan agar manusia dapat berinteraksi satu sama lain tanpa harus berada di ruang yang sama. Metaverse ini dapat disebut juga sebagai ruang virtual. Dengan semakin berkembangnya teknologi ini memberikan dampak yang sangat baik, terutama di bidang komunikasi dan pelayanan publik. Hal ini, yang ingin disampaikan dari webinar yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Metaverse Dalam Komunikasi Layanan Publik” yang diadakan oleh lembaga instansi pendidikan Universitas Djuanda dan kemudian dilakukannya analisis berkaitan dengan webinar tersebut untuk mendapat pemahaman yang secara mendetail yang kemudian dapat dijelaskan kembali kepada publik sehingga hasil analisis dapat bermanfaat. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif deskriptif, guna menganalisis hoaks pada media digital. Hasilnya menunjukkan bahwa Keterampilan komunikasi yang baik dan pemahaman tentang teknologi dan media sosial adalah kunci untuk berinteraksi secara efektif dengan publik. Dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI), Metaverse telah menciptakan pengalaman virtual yang semakin realistis dan karakter pengguna yang dipersonalisasi. Dalam dunia yang semakin terhubung secara virtual, keterampilan komunikasi yang baik dan pengetahuan yang mendalam tentang teknologi dan media sosial menjadi penting.  
Interpretasi Elemen Visual Poster Film "Exit" : Kajian Semiotik Saussure Fadhil Mahesa Ali; Tiara Lie Kamilatin; Ervina Suhendar; Muhammad Chairil Abdul Aziz; Fatimah Nur Khilafah; Mujahidah Afifah; Tazkia Riska Alviana Azhari; Oryza Sativa; Febriansyah Febriansyah
Filosofi : Publikasi Ilmu Komunikasi, Desain, Seni Budaya Vol. 1 No. 4 (2024): November : Filosofi : Publikasi Ilmu Komunikasi, Desain, Seni Budaya
Publisher : Asosiasi Seni Desain dan Komunikasi Visual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/filosofi.v1i4.384

Abstract

A film poster functions as a visual communication tool that has an influence on the initial perception of the audience. The elements contained in the poster help the audience understand the message conveyed through a film. This research analyses the movie poster “Exit” using Ferdinand de Saussure's semiotic approach, which divides the sign into two parts, namely signifier and signified. The method used in this research is descriptive qualitative, where this research uses data sources consisting of secondary data and primary data. The researcher describes the elements of the poster in detail, both visual appearance and verbal text, then conducts interpretative analysis. The data obtained were grouped based on the meaning of visual signs, verbal signs, and image signs in the film poster. The results show that the film poster ‘Exit’ is effective in utilising visual elements to provide a clear initial description of the film's theme and attract the audience's attention. The dynamic incorporation of visual elements and the appropriate use of text on this poster successfully communicate the genre, theme, and atmosphere of the film. Thus, this poster not only functions as a promotional tool but also as a medium that shapes the audience's perception of the film.
Peningkatan Literasi Digital Siswa Melalui Edukasi Cara Membedakan Hoaks dan Fakta: Studi Kasus di SMP Al Muttaqien Bogor Fadhil Mahesa Ali; Tiara Lie Kamilatin; Oryza Sativa; Ervina Suhendar; Mujahidah Afifah; Tazkia Riska Alviana Azhari; Muhammad Chairil Abdul Aziz; Fatimah Nur Khilafah
HUMANUS : Jurnal Sosiohumaniora Nusantara Vol. 2 No. 2 (2025): HUMANUS (Jurnal Sosiohumaniora Nusantara)
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/gq27y142

Abstract

Di era digital saat ini, penyebaran informasi melalui media sosial berlangsung sangat cepat, tetapi juga memunculkan risiko hoaks yang dapat membingungkan masyarakat. Anak-anak dan remaja menjadi kelompok rentan terhadap ancaman ini, sehingga penting untuk memberikan edukasi literasi digital sejak dini. Program pengabdian masyarakat bertema “Cara Membedakan Hoaks dan Fakta” di SMP Al Muttaqien, Bogor, bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam membedakan berita hoaks dan fakta. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukasi interaktif, meliputi pretest, penyampaian materi dengan media visual, diskusi kelompok, permainan edukatif, dan post-test. Kegiatan ini melibatkan siswa secara aktif melalui simulasi dan diskusi kelompok untuk  meningkatkan pemahaman mereka. Hasil menunjukkan bahwa 85% siswa mampu membedakan berita hoaks dari fakta setelah mengikuti kegiatan. Partisipasi aktif siswa dalam diskusi dan permainan mencerminkan peningkatan pemahaman terhadap literasi digital. Kesimpulan, program ini berhasil membekali siswa dengan keterampilan literasi digital yang mencakup kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan berkomunikasi terkait informasi digital. Dengan metode pembelajaran interaktif yang diterapkan, siswa diharapkan mampu menjadi pengguna media sosial yang bijak dan kritis, serta berperan dalam membangun masyarakat yang cerdas dan bertanggung jawab di era informasi.