Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interpretasi Elemen Visual Poster Film "Exit" : Kajian Semiotik Saussure Fadhil Mahesa Ali; Tiara Lie Kamilatin; Ervina Suhendar; Muhammad Chairil Abdul Aziz; Fatimah Nur Khilafah; Mujahidah Afifah; Tazkia Riska Alviana Azhari; Oryza Sativa; Febriansyah Febriansyah
Filosofi : Publikasi Ilmu Komunikasi, Desain, Seni Budaya Vol. 1 No. 4 (2024): November : Filosofi : Publikasi Ilmu Komunikasi, Desain, Seni Budaya
Publisher : Asosiasi Seni Desain dan Komunikasi Visual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/filosofi.v1i4.384

Abstract

A film poster functions as a visual communication tool that has an influence on the initial perception of the audience. The elements contained in the poster help the audience understand the message conveyed through a film. This research analyses the movie poster “Exit” using Ferdinand de Saussure's semiotic approach, which divides the sign into two parts, namely signifier and signified. The method used in this research is descriptive qualitative, where this research uses data sources consisting of secondary data and primary data. The researcher describes the elements of the poster in detail, both visual appearance and verbal text, then conducts interpretative analysis. The data obtained were grouped based on the meaning of visual signs, verbal signs, and image signs in the film poster. The results show that the film poster ‘Exit’ is effective in utilising visual elements to provide a clear initial description of the film's theme and attract the audience's attention. The dynamic incorporation of visual elements and the appropriate use of text on this poster successfully communicate the genre, theme, and atmosphere of the film. Thus, this poster not only functions as a promotional tool but also as a medium that shapes the audience's perception of the film.
Peningkatan Literasi Digital Siswa Melalui Edukasi Cara Membedakan Hoaks dan Fakta: Studi Kasus di SMP Al Muttaqien Bogor Fadhil Mahesa Ali; Tiara Lie Kamilatin; Oryza Sativa; Ervina Suhendar; Mujahidah Afifah; Tazkia Riska Alviana Azhari; Muhammad Chairil Abdul Aziz; Fatimah Nur Khilafah
HUMANUS : Jurnal Sosiohumaniora Nusantara Vol. 2 No. 2 (2025): HUMANUS (Jurnal Sosiohumaniora Nusantara)
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/gq27y142

Abstract

Di era digital saat ini, penyebaran informasi melalui media sosial berlangsung sangat cepat, tetapi juga memunculkan risiko hoaks yang dapat membingungkan masyarakat. Anak-anak dan remaja menjadi kelompok rentan terhadap ancaman ini, sehingga penting untuk memberikan edukasi literasi digital sejak dini. Program pengabdian masyarakat bertema “Cara Membedakan Hoaks dan Fakta” di SMP Al Muttaqien, Bogor, bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam membedakan berita hoaks dan fakta. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukasi interaktif, meliputi pretest, penyampaian materi dengan media visual, diskusi kelompok, permainan edukatif, dan post-test. Kegiatan ini melibatkan siswa secara aktif melalui simulasi dan diskusi kelompok untuk  meningkatkan pemahaman mereka. Hasil menunjukkan bahwa 85% siswa mampu membedakan berita hoaks dari fakta setelah mengikuti kegiatan. Partisipasi aktif siswa dalam diskusi dan permainan mencerminkan peningkatan pemahaman terhadap literasi digital. Kesimpulan, program ini berhasil membekali siswa dengan keterampilan literasi digital yang mencakup kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan berkomunikasi terkait informasi digital. Dengan metode pembelajaran interaktif yang diterapkan, siswa diharapkan mampu menjadi pengguna media sosial yang bijak dan kritis, serta berperan dalam membangun masyarakat yang cerdas dan bertanggung jawab di era informasi.
Analisis Transformasi Masalah Sehari-hari Menjadi Ide Usaha Kreatif: Studi Literatur pada Konten Media Sosial Febrian Batara Aditya Rahman; Ridwan Irawansyah; Muhammad Chairil Abdul Aziz; Ratu Agny Aprilia; Raja Aybeun Daffa Sayanda
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana masalah sehari-hari dapat ditransformasi menjadi peluang usaha kreatif melalui pendekatan kewirausahaan berbasis solusi (problem-driven entrepreneurship). Studi ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus terhadap empat usaha inovatif di Indonesia: Shoes and Care, Self Photo Studio, Evermos, dan Rebricks. Keempat bisnis tersebut muncul dari kebutuhan nyata masyarakat, mulai dari perawatan sepatu urban, ekspresi diri visual, distribusi produk halal UMKM, hingga pengelolaan limbah plastik multilayer. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberhasilan usaha kreatif berbasis masalah ditentukan oleh relevansi permasalahan dengan kebutuhan pasar, pemanfaatan media sosial, nilai diferensiasi yang kuat, serta kapasitas adaptasi dan skalabilitas usaha. Meskipun demikian, tantangan tetap ada, seperti ketergantungan terhadap tren digital, mudahnya replikasi model bisnis, serta keterbatasan manajerial saat usaha mulai berkembang. Penelitian ini menegaskan pentingnya inovasi yang kontekstual dan berkelanjutan, serta dukungan ekosistem digital dan komunitas dalam mengembangkan usaha kreatif di era digital