Di era digital saat ini, penyebaran informasi melalui media sosial berlangsung sangat cepat, tetapi juga memunculkan risiko hoaks yang dapat membingungkan masyarakat. Anak-anak dan remaja menjadi kelompok rentan terhadap ancaman ini, sehingga penting untuk memberikan edukasi literasi digital sejak dini. Program pengabdian masyarakat bertema “Cara Membedakan Hoaks dan Fakta” di SMP Al Muttaqien, Bogor, bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam membedakan berita hoaks dan fakta. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukasi interaktif, meliputi pretest, penyampaian materi dengan media visual, diskusi kelompok, permainan edukatif, dan post-test. Kegiatan ini melibatkan siswa secara aktif melalui simulasi dan diskusi kelompok untuk meningkatkan pemahaman mereka. Hasil menunjukkan bahwa 85% siswa mampu membedakan berita hoaks dari fakta setelah mengikuti kegiatan. Partisipasi aktif siswa dalam diskusi dan permainan mencerminkan peningkatan pemahaman terhadap literasi digital. Kesimpulan, program ini berhasil membekali siswa dengan keterampilan literasi digital yang mencakup kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan berkomunikasi terkait informasi digital. Dengan metode pembelajaran interaktif yang diterapkan, siswa diharapkan mampu menjadi pengguna media sosial yang bijak dan kritis, serta berperan dalam membangun masyarakat yang cerdas dan bertanggung jawab di era informasi.