Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sinkronisasi Vertikal PP No. 26/2023 dengan UUD NRI Tahun 1945 Legal Policy Ekspor Pasir Laut Ibra Fulenzi Amri; Siti Aura Fadhillah; Britney Wilhelmina Minga; Kasmita Andriani; Dwi Sukma Ramdhani
UNES Law Review Vol. 6 No. 1 (2023): UNES LAW REVIEW (September 2023)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v6i1.1009

Abstract

Ekonomi global yang semakin terbuka, ekspor pasir laut menjadi topik yang menarik perhatian di Indonesia. Pasir laut memiliki potensi ekonomi yang signifikan sebagai bahan baku dalam berbagai industri, namun eksploitasi yang tidak terkendali dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Karena itu, penting untuk menganalisis secara komprehensif kebijakan hukum yang mengatur ekspor pasir laut, serta memastikan kesesuaian dengan prinsip konstitusional dan dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 tentang hasil sedimentasi di laut dalam konteks kebijakan ekspor pasir laut. Penelitian akan membahas aspek hukum yang terkait dengan regulasi ekspor pasir laut, termasuk prosedur, persyaratan, dan sanksi yang diatur dalam peraturan tersebut, serta menganalisis konsistensi antara peraturan tersebut dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945. Dalam analisis normatif yuridis ini, penelitian akan mengidentifikasi dan mengkaji secara kritis pasal-pasal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 yang berkaitan dengan ekspor pasir laut. Pendekatan perundang-undangan akan digunakan untuk membandingkan ketentuan dalam peraturan tersebut dengan prinsip-prinsip konstitusional yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945, seperti prinsip keadilan, perlindungan lingkungan hidup, dan perlindungan hak asasi manusia. Penelitian ini juga membahas dampak kebijakan ekspor pasir laut terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian akan mengkaji potensi nilai ekonomi yang dapat dihasilkan dari ekspor pasir laut, serta dampaknya terhadap sektor industri dan perekonomian Indonesia. Penelitian ini akan mengidentifikasi dampak sosial dari ekspor pasir laut terhadap masyarakat, termasuk dampak terhadap mata pencaharian, budaya, dan kehidupan sosial.
PENERAPAN LEX SPECIALIS DEROGAT LEGI GENERALI DALAM HARMONISASI UU IKN DAN UU AGRARIA Kurnia, Ida; Louis Sebastian Anot Putra; Kasmita Andriani
Jurnal Serina Abdimas Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v3i1.33826

Abstract

This article examines the management of Indonesia's natural resources based on Article 33 Paragraph (3) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia (UUD NRI 1945) and the Basic Agrarian Law (UUPA), as well as its impact on indigenous land rights in the development of the Nusantara Capital City (IKN). The state has the authority to control natural resources for the welfare of the people, as regulated by the UUPA, particularly Article 4 Paragraph (1) on land control rights. The UUPA was formulated to eliminate the dualism between colonial agrarian law and customary law and to provide legal certainty regarding land rights. With the enactment of Law No. 3 of 2022 on IKN, new challenges have emerged in managing land in Kalimantan, particularly regarding indigenous territories, which encompass 476 mapped areas with vast customary forests. The main implication of this policy is the potential for conflicts between indigenous communities and the government concerning land control. The author employs a qualitative research method, using a legal and customary law approach, to explore the issue of how to protect indigenous rights and prevent their marginalization in large-scale development projects. On the other hand, opportunities arise to create more inclusive and sustainable policies by ensuring that local interests are considered in the development of IKN. This article highlights the importance of harmonizing the 1945 Constitution, UUPA, and IKN Law to balance the needs of national development and the protection of indigenous rights, thereby reducing the potential for regional conflicts and increasing legal certainty for investors.