Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DETERMINATION OF ADOLESCENT WORLDVIEW - COMBATING NEGATIVE INFLUENCE OF SOCIAL MEDIA Rose Emmaria Tarigan
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 2, No 1: June 2017 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.831 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v2i1.91

Abstract

Use of social media creates positive or negative impacts on adolescents. There are a number of factors enabling adolescents to make use of social media positively. One of the factors studied in this research is the adolescent worldview. The adolescent worldview greatly determines the way she behaves and her attitude towards social media. The result of this research shows that adolescent worldview may release and enables her to reject negative impacts of social media, particularly from modern culturalisms as relativism, individualism, emotionalism, presentism (present-time ism), materialism, autonomy, victimism, and turn it into a positive impact on herself. Worldviews may be differentiated based on three categories namely religion, spirituality and secularity. This research is conducted by explorative-qualitative approach, using case study research method. Data collection process was conducted by in-depth interview with late adolescents.  
Dilematika Layar Kaca Rose Emmaria Tarigan
Sociae Polites Vol. 10 No. 28 (2009): Juli-Desember
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/sp.v10i28.1078

Abstract

Media telivisi memiliki dua kekuatan yang bersifat konstruktif juga destruktif. Tergantung bagaimana si pengguna menyikapinya, sehingga lebih menghasilkan dampak yang berniali positif. Tetapi, dalam hal ini media tidak bisa melepaskan diri dari tanggungjawab sosialnya. Artinya, media tidak boleh hanya mengutamakan kepentingan profit, tetapi juga harus menyeimbangkannya dengan kepentingan khalayaknya, yakni dengan mematuhi rambu-rambu yang sudah tertera pada undang-undang penyiaran. Masyarakat sendiri harus cerdas dalam menggunakan media, agar terhindar dari dampak negatif yang mungkin ditumbulkannya
SOSIALISASI LITERASI MEDIA DIGITAL DI SEKOLAH KRISTEN PNIEL MEDAN UPAYA MENGATASI MARAKNYA HOAX Rose Emmaria Tarigan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.212 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1253

Abstract

Maraknya Hoax (berita bohong) yang beredar khususnya terkait Covid-19 di masyarakat, telah menghambat upaya pemerintah dalam melakukan berbagai sosialisasi terkait usaha mengatasi pandemi ini. Ketidakpercayaan masyarakat tentang keberadaan Covid-19, dari hari-ke hari semakin meluas baik di kalangan yang terdidik ataupun tidak. Salah satu akibatnya adalah sebagian masyarakat menolak untuk melakukan vaksinasi. Mereka menolak karena percaya bahwa, vaksinasi adalah bentuk konspirasi dari pengusaha farmasi untuk mendapatkan keuntungan besar. Survei Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM menemukan data mengejutkan terkait aktivitas masyarakat di media sosial media, sepertiga dari 601 responden percaya akan informasi adanya konspirasi ini dan terdapat 49,9 persen dari total 601 responden menolak untuk menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama. Fakta ini menggambarkan maraknya hoax dapat memengaruhi persepsi masyarakat tentang keberadaan Covid-19 ini. Oleh Karena itu, perlu ada upaya yang berkelanjutan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun perguruan tinggi untuk mengatasinya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan sarana untuk melakukan sosialisasi terkait literasi media digital, yang ditujukan kepada siswa-siswi SMP dan SMA Kristen Pniel Medan. Metode yang dilaksanakan, adalah dengan memberikan pembelajaran melalui kelas webinar (Web-Seminar) terkait topik literasi media digital di setiap awal semester dan kegiatan ini sudah berlangsung selama dua tahun berturut-turut. Melalui PKM ini diharapkan mereka akan memiliki kesadaran kritis dan kemampuan membedakan berita yang benar dan berita bohong. Sebagai rekomendasinya bahwa, kegiatan ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan karena akan meningkatkan literasi media di masyarakat khususnya di kalangan siswa-siswi Kristen Pniel Medan.
Penolakan Publik terhadap Program Wisata Halal Danau Toba Rose Emmaria Tarigan; Abdul Basit
Nyimak: Journal of Communication Vol 4, No 1 (2020): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.691 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v4i1.2224

Abstract

Program wisata halal sebenarnya sangat positif apabila diimplementasikan dalam rangka meningkatkan kunjungan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun demikian, masyarakat di sekitar kawasan wisata Danau Toba menolak rencana program wisata halal yang digulirkan pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab penolakan masyarakat terhadap pencanangan wisata halal yang digagas oleh pemerintah daerah. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menggunakan studi literatur sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pemerintah daerah tidak sepenuhnya memahami tradisi (kearifan lokal) yang hidup pada masayarakat di sekitar kawasan wisata Danau Toba; dan (2) meskipun dimensi logos sudah diterapkan dengan mengajukan argumentasi yang memadai, namun dua dimensi lainnya, yaitu ethos dan pathos belum diterapkan dengan maksimal sehingga menghambat proses komunikasi yang berlangsung.Kata kunci: Ethos, pathos, logos, wisata halal, Danau Toba ABSTRACTHalal tourism program is actually very positive if implemented in order to increase visits by both local and foreign tourists. However, the community around Danau Toba rejected halal tourism program planned by the local government. This study aims to determine the cause of public rejection of the launching of halal tourism which was initiated by the local government. Using a qualitative descriptive approach, this study uses literature studies as a data collection technique. The results showed: (1) the local government did not fully understand the tradition (local wisdom) that lived in the communities around Danau Toba area; and (2) although the logos dimension has been applied by submitting thw adequate arguments, two other dimensions, namely ethos and pathos, have not been applied to the maximum so that it inhibits the ongoing communication process.Keywords: Ethos, pathos, logos, halal tourism, Danau Toba
MEMBANTU PEMULIHAN USAHA KECIL WARUNG NASI IBU AYU PASCA PANDEMI COVID 19 SEBAGAI BENTUK KEPEDULIAN SOSIAL Rose Emmaria Tarigan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1534

Abstract

Pandemi Covid 19, membawa dampak buruk hampir ke semua lini usaha, termasuk usaha kecil yang dikelola dengan modal kecil oleh individu. Salah satunya adalah usaha kuliner Ibu Ayu seorang ibu muda beranak tiga dengan suami bekerja sebagai supir angkot yang tinggal di Pasar Minggu Jakarta. Keluarga Ibu Ayu sebelum pandemi sudah masuk kategori keluarga prasejahtera, dengan adanya Pandemi Covid 19 bukan saja menghancurkan usaha kulinernya yang menjual pecel lele dan pecel ayam keliling karena pembeli yang berkurang drastis, tetapi juga membuat suaminya kehilangan pekerjaan sebagai supir angkot. Keluarga ini menjadi sangat terpuruk secara ekonomi sehingga untuk melanjutkan hidup, terpaksa secara bergantian pasangan suami istri ini mencari nafkah dengan cara menjadi badut di jalanan. Penghasilan yang mereka dapatkan sangat minim antara lima ribu rupiah hingga seratus ribu rupiah sekali ngamen. Tim memilih warung Ibu Ayu menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan mulai dari identifikasi mitra, kesepakatan penentuan objek pelatihan, pelatihan dan pendampingan, dan evaluasi bersama. Tim pengabdian kepada masyarakat dibimbing seorang dosen yang beranggotakan empat mahasiswa komunikasi melakukan observasi dan selanjutnya mengeksekusi keputusan apa saja yang sudah disepakati yang bertujuan untuk melakukan upaya pemulihan atas warung Ibu Ayu. Tim memberi bantuan bukan saja berupa dana dan peralatan memasak, juga dengan cara menyewa lapak, memberi pinjaman modal untuk buka usaha dan juga memberi pendampingan mengelola usahanya dengan mengajarkan bagaimana menggunakan digital marketing sebagai sarana promosi dan memperkenalkan market place (aplikasi go food, grab food) untuk memasarkan dan melakukan transaksi usaha kulinernya dengan menggunakan aplikasi. Lazimnya usaha yang baru, warung Ibu Ayu masih memerlukan dukungan tim. Tim dalam hal ini tetap melakukan pendampingan, dan pemantauan atas usaha yang dikelola Ibu Ayu, yang sudah mulai aktif berjualan di lapaknya, karena sebagai usaha yang baru pastilah tidak terhindar dari berbagai masalah baik yang bersifat eksternal maupun internal
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI KAMPUNG DUMPIT TANGERANG Tarigan, Rose Emmaria; Naha, Rambu; Elfi, Elfi; Floranesia, Floranesia
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2007

Abstract

Kampung Dumpit berada di kota Tangerang merupakan kota dengan angka kemiskinannya naik setiap tahun sesuai data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. Perempuan Kampung Dumpit menjadi kelompok sasaran penting yang perlu diberdayakan, karena mayoritas mereka tidak hanya sebagai pengurus keluarga tetapi juga menjadi pencari nafkah bagi keluarga. Tim melakukan analisis situasi terhadap terhadap mitra PKM untuk mengetahui solusi apa yang dapat diberikan kepada mitra sehingga dapat membantu mereka mengatasi masalah ekonomi pasca Pandemi Covid-19. Solusi yang dianggap bisa membantu adalah dengan mengadakan pelatihan merajut pada mitra perempuan di Dumpit, yang diharapkan hasilnya bernilai ekonomis sehingga bisa diproduksi dan dipasarkan. Selain keterampilan merajut, mereka juga mendapatkan pelatihan bagaimana mengelola keuangan tepat guna, dalam mengelola usaha kecil. Pelatihan ini sudah berlangsung selama enam bulan, terdapat progress dari yang tadinya tidak tahu merajut akhirnya bisa dan siap untuk memproduksi rajutan. Pada tahap evaluasi tim menemukan bahwa target dari PKM ini tidak tercapai sepenuhnya. Terdapat beberapa faktor penyebabnya, antara lain kualitas dari analisis situasi yang dilakukan, terlihat dari loyalitas peserta untuk mengikuti pelatihan yang beragam, kesehatan mata peserta yang beberapa di antaranya sudah lanjut usia, peserta yang mudik karena kehilangan kepekerjaan dan ketersediaan waktu dari anggota Tim untuk melaksanakan PKM yang bersifat jangka panjang
Group Communication Support in Supporting the Resilience of Families and Survivors of Covid-19 Rose emmaria Tarigan
Jurnal Komunikasi Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v13i1.11163

Abstract

The Covid-19 pandemic originating from Wuhan has caused a lot of problems in people’s life aside from the economic costs. The Covid-19 has also taken its toll in almost every country in the world. Millions have died. Families need communication supports to face Covid-19. Group communication support has a very important role in sustaining the Covid-19 survivors and their families. To understand how it can sustain the Covid-19 survivors and their families, the researcher used the case-study approach and collected data through in-depth interviews with three respondents and analyzed them. This study aims to find out how the role of group communication support for survivors in supporting their resilience against Covid-19. The result shows that group communication supports link with five skills in designing supportive messages, i.e.: clarifying supportive intentions, buffering face threats, using other-centered messages, framing messages, and giving advice. These five skills provide a positive influence to the survivors and their families. The support messages have helped them go through difficult times caused by Covid-19. The research also found other sustaining aspects: the ability of the three respondents to see the calamities positively according to their religions and their strong personalities. Their personalities have enabled them to show positive attitudes to their children. In turn, their children also have the same resolute, strong, and resilient attitude in facing their calamities. Pandemi Covid-19 yang berasal dari Wuhan, telah menimbulkan banyak masalah bagi kehidupan manusia, tidak hanya kerugian secara ekonomi saja. Covid-19 juga telah merenggut banyak nyawa manusia hampir di semua belahan dunia. Jutaan nyawa melayang dan jutaan keluarga membutuhkan adanya dukungan komunikasi sebagai akibat serangan Covid-19 ini. Dukungan komunikasi kelompok memiliki peranan yang sangat penting guna menunjang ketahanan dari keluarga dan juga penyintas Covid-19 ini. Untuk mengetahui bagaimana dukungan komunikasi kelompok bisa menunjang ketahanan keluarga dan penyintas Covid-19, maka dilakukan penelitian dengan pendekatan studi kasus, yakni mengumpulkan data melalui wawancara mendalam kepada tiga informan dan selanjutnya menganalisisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bagaimana peranan dukungan komunikasi kelompok terhadap penyintas dalam menunjang ketahanan mereka menghadapi Covid-19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dukungan komunikasi dari kelompok terkait dengan lima kemampuan mengemas pesan yang mendukung (support message), antara lain; clarify supportive intentions, buffering face threats, other centered message, framing, giving advice. Kelima keterampilan ini memberi pengaruh yang positif, kepada keluarga dan korban Covid-19. Adanya support message ini, membuat keluarga dan penyintas Covid-19 mampu melewati masa sulit sebagai akibat dari Covid-19 ini. Penelitian ini juga menemukan, bahwa terdapat aspek lainnya yakni, kemampuan yang dimiliki ketiga informan untuk melihat musibah yang mereka alami secara positif sesuai dengan ajaran agama yang mereka yakini, dan juga kekuatan kepribadian mereka yang tangguh. Kepribadian yang kuat, yang mereka miliki membuat mereka berhasil menunjukkan sikap positif kepada anak-anak mereka. Sebagai akibatnya, anak-anak merekapun memiliki sikap yang sama yakni tegar, kuat, tabah menjalani musibah yang mereka alami.
PELATIHAN LITERASI DIGITAL “SEKOLAH KEBANGSAAN” DI SEKOLAH ERENOS TANGERANG SELATAN Tarigan, Rose Emmaria
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2160

Abstract

Pelatihan Literasi Digital "Sekolah Kebangsaan" untuk siswa Sekolah Erenos Tangerang Selatan bertujuan untuk mempersiapkan siswa-siswi menghadapi pemilu 2024 dengan bijak dan terhindar dari kesalahan dalam memilih pemimpin. Di era digital, literasi digital menjadi krusial untuk memahami dan mengolah informasi yang beredar di media sosial dan internet. Program pelatihan ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menggunakan teknologi digital dengan bijak dan kritis. Metode yang digunakan mencakup workshop, dan diskusi kelompok. Materi yang disampaikan meliputi keamanan digital, etika penggunaan media sosial, cara memverifikasi informasi, dan pemahaman dasar tentang proses pemilu dan pentingnya memilih pemimpin yang tepat. Evaluasi program dilakukan secara kualitatif dengan memberikan kesempatan kepada siswa menuliskan tanggapan mereka atas pelatihan tersebut. Hasil evaluasi menunjukkan mayoritas siswa mengakui mendapatkan pengetahuan tentang topik yang dibahas setelah mengikuti pelatihan. Selain keterampilan teknis, program ini juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan tanggung jawab sosial dalam penggunaan teknologi. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa menjadi pemilih yang cerdas dan kritis dalam menghadapi pemilu. Implementasi program ini diharapkan dapat dilaksanakan oleh sekolah lain sebagai model untuk meningkatkan literasi digital dan pendidikan politik di kalangan siswa.
ANALISIS SEMIOTIKA HIMNE PROTESTAN: AMAZING GRACE MENGUNGKAP MAKNA MELALUI SIMBOL DAN TANDA Tarigan, Rose Emmaria; Putri, Kezia; Sumampow, Carly Scheffer
Jurnal Lectura Vol. 2 No. 1 (2025): August
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/lectura.v2i1.10151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna tersembunyi dalam himne Protestan Amazing Grace melalui pendekatan semiotika Roland Barthes dan Daniel Chandler. Himne ini bukan hanya pujian liturgis, melainkan juga teks budaya yang menyampaikan nilai-nilai teologis, moral, dan ideologis secara simbolik. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotik dua tingkat: denotatif (makna literal) dan konotatif (makna simbolik/ideologis). Penelitian menemukan bahwa struktur musik dan lirik lagu memuat narasi pertobatan, anugerah ilahi, dan keselamatan, yang disampaikan melalui tanda-tanda seperti “I once was lost, but now am found”. Dalam kerangka mitologisasi Barthes, lirik dan melodi lagu ini mentransformasi ajaran teologis menjadi mitos religius yang dinaturalisasi sebagai kebenaran universal. Amazing Grace menjadi teks terbuka yang memungkinkan interpretasi emosional dan spiritual yang luas, serta memperkuat ideologi Protestan melalui bentuk musikal yang menyentuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa himne dapat berfungsi sebagai alat reproduksi ideologi keagamaan secara halus, sekaligus menjadi sarana pembentukan identitas spiritual dan kolektif umat.