Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Desa Mandiri Energi (DME) Berbasis Energi Terbarukan (Biogas) di Desa Gunungsari Kota Batu Sandra Malin Sutan; Ruslan Wirosoedarmo; Riyanto Riyanto; Annisa u Choirun
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2021.007.01.9

Abstract

Desa Gunungsari di Kota Batu menjadikan sektor pertanian dan peternakan sebagai usaha yang banyak dikembangkan oleh masyarakatnya. Hasil samping peternakan berupa limbah kotoran ternak dalam skala besar akan menimbulkan masalah yang kompleks. Selain itu, kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, diperlukan sumber energi alternatif berupa pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas sehingga dapat digunakan sebagai pengganti LPG dan penggerak generator. Sisa bahan organik dapat digunakan sebagai pupuk organik cair dan pakan ikan.
Pemberdayaan BUMDesma Sari Bumi dalam Peningkatan Nilai Tambah Simplisia Kunyit Kualitas C: Empowerment of BUMDesma Sari Bumi in Increasing the Added Value of C-Grade Turmeric Simplisia Imam Santoso; Annisa'u Choirun; Findi Citra Kusumasari; Resti Pranata Putri; Vicky Pratama Putra; Dimas Triardianto; Aulya Az Zaafirrahman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 8: AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i8.3747

Abstract

BUMDesma Sari Bumi merupakan salah satu badan usaha yang melakukan pengolahan rimpang menjadi simplisia. Produksi simplisia tersebut mampu meningkatkan pendapatan petani sekitar 10-20%. Salah satu produk simplisia yang mempunyai pembeli potensial adalah simplisia kunyit dengan total produksi yang mencapai 5 ton/tahun. Simplisia kunyit akan diterima oleh offtaker sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan. Permasalahannya adalah apabila terdapat simplisia kunyit yang berkualitas C maka akan dikembalikan ke gudang, sehingga terjadi penumpukan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah simplisia kunyit kualitas C dengan cara mengolahnya menjadi minuman bubuk kunyit celup. Metode yang digunakan adalah Participatory Technology Development dan metode training. Hasil yang diperoleh adalah peserta mampu membuat produk minuman bubuk kunyit celup dari bahan simplisia kualitas C. Nilai tambah yang diperoleh dari proses pembuatan bubuk kunyit celup yakni sebesar Rp. 40.077/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 76,5% serta margin keuntungan pada usaha minuman bubuk kunyit celup sebesar Rp. 47.077/kg.