Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Literatur: Pengaruh Yoga Bersalin Terhadap Kemajuan Persalinan Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif : Literature Study: The Effect Of Our Yoga On The Progress Of Labor Inpartu Mother Is Active Phase I Dwi Nur Octaviani Katili; Fidyawati Aprianti A.Hiola; Nour Arriza Dwi Melani; Yuliandary Yunus; Nia Wulandari
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 7: JULI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i7.3947

Abstract

Persalinan lama terjadi diakibatkan dari his yang tidak efisien, posisi janin, mal presentasi, janin besar, panggul sempit, ketuban pecah dini, serta keadaan psikologis ibu juga dapat memicu terjadinya kala I lama. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi durasi persalinan yaitu yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yoga bersalin terhadap kemajuan persalinan ibu inpartu kala I fase aktif. Desain penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan atau literature review menggunakan tiga database elektronik (google scholar, indonesia one search (IOS) dan Portal Garuda. Literatur yang digunakan terbitan 2014-2020 baik secara nasional maupun internasional serta relevan dengan topik yang diambil. Hasil studi literatur pada 7 jurnal dan 3 buku menemukan bahwa yoga bersalin berpengaruh terhadap kemajuan persalinan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa yoga merupakan alternatif cara non farmakologi untuk mempercepat proses persalinan.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP KADAR HORMON PROLAKTIN PADA IBU NIFAS Katili, Tressan Eka putri; Melani, Nour Arriza Dwi; Yunus, Yuliandary
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 12, No 2 (2024): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v12i2.2222

Abstract

World Health Organization (WHO) dan United National Children’s Fund (UNICEF) menyarankan pemberian ASI eksklusif kepada anak-anak setidaknya selama enam bulan, atau sampai mereka berusia dua tahun, untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak-anak. Selama enam bulan pertama kehidupannya, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Kekurangan stimulasi prolaktin dan oksitosin dapat menyebabkan penurunan produksi ASI selama fase pascapersalinan setelah melahirkan. Hormon prolaktin sangat penting untuk permulaan, sintesis, dan pelepasan ASI, oleh karena itu kadar prolaktin yang rendah dapat menghambat proses laktogenesis. Ibu nifas yang menyusui masuk dalam Kategori ibu rentan gizi. Oleh karena itu, penting untuk menilai kesehatan gizi ibu nifas. Indeks massa tubuh merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menilai kondisi gizi ibu nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh terhadap kadar hormon prolaktin pada ibu nifas. Metode penelitian menggunakan desain penelitian analisis observasional cross-sectional, penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dan dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2021. Populasi penelitian adalah ibu nifas di wilayah operasi Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo. Ada 39 responden dalam sampel penelitian. Untuk mengukur kadar hormon prolaktin digunakan timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, dan alat Elisa. Bahwa nilai signifikasi atau nilai p value = 0.110 yang berarti nilai signifikasi yaitu p > 0,05. Maka artinya tidak berkolerasi atau tidak ada hubungan yang signifikan antara Indeks massa tubuh dengan kadar hormon prolaktin. Kekuatan hubungan yaitu 0,260 dengan Tingkat hubungan cukup kuat. Tidak ada hubungan indeks massa tubuh terhadap kadar hormon prolaktin pada ibu nifas diwilayah kerja puskesmas Tilango, Kabupaten Gorontalo
Demonstrasi Pembuatan Cemilan Sehat Finger Snack Nugget Tahu Pada Balita di Poskesdes Tibawa Hiola, Fidyawati Aprianti A.; Zakaria, Fatmah; Melani, Nour Arriza Dwi; Rauf, Efri Leny; Nurdin, St. Surya Indah; Sondakh, Levana; Umar, Siskawati
Mohuyula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/mohuyula.3.2.83-89.2024

Abstract

Masa balita merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak, di mana asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sangat diperlukan. Salah satu tantangan yang sering dihadapi orang tua adalah pemenuhan gizi melalui makanan ringan yang sehat dan menarik bagi balita. Demonstrasi pembuatan cemilan sehat berupa finger snack nugget tahu ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua dan pengasuh tentang alternatif camilan bergizi, mudah dibuat, serta disukai anak-anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah demonstrasi langsung, di mana peserta diberikan pemaparan mengenai pentingnya pemilihan bahan makanan sehat, teknik pengolahan yang tepat, serta cara penyajian yang menarik. Nugget tahu dipilih karena mengandung protein nabati yang tinggi, mudah dikombinasikan dengan bahan lain seperti sayuran, serta memiliki tekstur yang sesuai untuk balita. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta lebih memahami pentingnya cemilan sehat dan memiliki keterampilan dalam membuat finger snack nugget tahu sendiri di rumah. Selain itu, anak-anak yang mencicipi hasil olahan ini menunjukkan respon positif terhadap rasa dan tekstur nugget tahu. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan orang tua dapat lebih kreatif dalam menyediakan makanan sehat bagi balita guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.
Hubungan Status Gizi Dan Status Ekonomi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Sondakh, Levana; Katili, Dwi Nur Octaviani; Melani, Nour Arriza Dwi; Yunus, Yuliandary; Latief, Miftahuljannah
Madu : Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1: Juni 2025
Publisher : Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/mjk.14.1.7-14.2025

Abstract

Adolescent girls have a high risk of experiencing anemia, as this is a period when there is an increase in iron needs due to growth and menstruation, and the impact of anemia on adolescent girls is a decrease in endurance, fitness and agility of thinking, and impacts during pregnancy. The aim of this research is to determine the relationship between nutritional and economic status and anemia in adolescent girls. The research design used a quantitative with an analytical survey and a cross-sectional approach. The total population was 32 people, with a sample size of 32 people or total sampling. The results showed that the highest economic status of the student’s parents was the upper-class economic status, with 19 people, and the p-value = 0.022 < 0.05. The highest nutritional status of the students was normal, with 23 people, and the p-value = 0.000 < 0.05. There was a relationship between economic status and nutritional status with anemia in adolescent girls in the work area of the Dumbo Raya Public Health Center, Gorontalo City.
Penyuluhan dan Edukasi Kesehatan Pentingnya Imunisasi Bagi Bayi dan Balita Rauf, Efri Leny; Adriani, Fitri; Melani, Nour Arriza Dwi; Katili, Dwi Nur Octaviani; Putri, Tresan Eka; Umar, Siskawati; Adam, Yusri; Hasan, Siti Amalia K.
Mohuyula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/mohuyula.4.1.8-13.2025

Abstract

Program imunisasi memiliki tujuan untuk menurunkan angka kejadian penyakit dan angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Pada saat ini penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batu rejan (pertusis), cacar (measles), polio, dan tuberculosis. Imunisasi merupakan pencegahan primer terhadap penyakit infeksi yang paling efektif. Imunisasi melindungi individu dari penyakit yang serius dan mencegah penyebaran penyakit menular. Imunisasi adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan pemberantasan penyakit menular. Pemberian imunisasi pada bayi dan balita dapat meningkatkan imunitas. Berdasarkan hasil survey yang telah lakukan bahwa masih terdapat bayi dan balita di Desa Pentadio Barat Dusun 1 Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo yang tidak di imunisasi dasar lengkap yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya imunisasi dasar lengkap, serta adanya ketakutan ibu mengenai efek samping yang muncul setelah bayi dan balita di imunisasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan dampak negatif tidak melakukan imunisasi dasar lengkap. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 16 Juni Tahun 2025 di Rumah Warga Desa Pentadio Barat yang dihadiri oleh 35 orang. Hasil penyuluhan atau edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat Desa Pentadio barat tentang manfaat imunisasi dasar lengkap bagi bayi dan balita.
Factors Influencing Low Interest in Using Postpartum IUDs in Postpartum Women in South Bolaang Mongondow Regency Manggopa, Lifta Setiawaty; Zakaria, Fatmah; Melani, Nour Arriza Dwi; Rauf, Efri Leny
An Idea Health Journal Early Access
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v5i02.545

Abstract

Introduction: The family planning program is an initiative aimed at controlling population growth through birth control. Contraception serves as an effective method for planning pregnancies. This quantitative study employed a non-experimental design using an analytical observational method with a cross-sectional approach. The sample consist of 32 respondents selected through accidental sampling. Data were collected using a questionnaire and analyzed with the chi-square test at a significance level of 95% (?=0.05). Chi-square test results showed that the knowledge factor had a p-value of 0.009, indicating a significant relationship with interest in postpartum contraception with use Intrauterine Device (IUD). Husband's support had a p-value of 0.019, counseling or information provided by health workers had a p-value of 0.050, and cultural factors demonstrated a p-value of 0.009, all significantly associated with interest in postpartum contraception with IUD. In conclusion, this study demonstrates a significant relationship between maternal knowledge, husband’s support, information provided by health workers, and cultural influences with the level of interest in IUD use among postnatal mothers