Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Formulation and Evaluation of Physical Properties of Scrub Containing Kasumba Turate (Carthamus tinctorius Linn.) Water Extract Salam, Putri Julyany; Mirawati, Mirawati; Purnamasari M, Vina
Pharmaceutical Reports Vol 3, No 2 (2024): (October) Pharmaceutical Reports
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/pharmrep.v3i2.314

Abstract

The flowers of the kasumba turate (Carthamus tinctorius Linn.) has the potential as an antioxidant because it contains flavonoid compounds that can ward off free radicals. This study proposes and evaluates a pharmaceutically stable scrub from kasumba turate water extract. This study used an experimental method by extracting kasumba turate using an infusion method. The scrub formulation is made using a variety of emulgators, namely anionic emulgator amin soap (stearic acid and triethanolamine), nonionic emulgator (span 60 and tween 80) and anionic emulgator detergent (sodium lauryl sulfate). Physical stability tests were conducted before and after the condition accelerated for 10 cycles covering organoleptic, homogeneity, pH and viscosity. All scrub preparations that have been tested meet the criteria of each test both before and after the conditions accelerated, but the viscosity measurement results show that the formula using anionic emulgator amin soap is more stable physically, so it can be concluded that the water extract kasumba turate can be made into a stable scrub formula.
EVALUATION OF PINEAPPLE PEEL ETHANOL EXTRACT CAPSULES AS A NATURAL IMMUNOMODULATOR Purnamasari M, Vina
PHARMACON Vol. 13 No. 3 (2024): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.13.2024.52574

Abstract

Immunomodulators are drugs that can modify immune responses and stimulate natural defense mechanisms. Natural immunomodulator preparations are an alternative solution to using synthetic immunomodulators, because they are safer and have minimal side effects. The immunomodulatory in this research was made from underutilized pineapple skin. This research is focused on finding out the best formulation with varying concentrations of starch as a filler for immunomodulatory preparations from pineapple peel ethanol extract. Research methods include: pineapple peel preparation, extraction of secondary metabolite compounds from pineapple peel with ethanol solvent, phytochemical testing, capsule preparation formulation, and evaluation. Evaluation of capsule preparations: weight uniformity test, disintegration time test, flow velocity test, angle of repose test, and moisture content test. Phytochemical test results show that pineapple peel ethanol extract contains terpenoids, phenolics, flavonoids, alkaloids, steroids and tannins which have potential as immunomodulators. Formulation 1 has test results for angle of response, flow time, stable humidity, uniform weight, and does not break easily. Therefore, formulation 1 (starch 59.58 mg) is the best natural immunomodulator preparation from pineapple peel.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Day Cream yang mengandung Ekstrak Metanol Daun Lengkeng (Dimocarpus longan L.) Ririn; Purnamasari M, Vina; Dewi, Yunita Afsyari
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v16i2.42139

Abstract

Kecenderungan penggunaan bahan-bahan alami dalam produk kosmetik meningkat karena manfaatnya yang mendukung kesehatan kulit serta kelestarian lingkungan. Daun lengkeng (Dimocarpus longan L.) diketahui mengandung senyawa dengan efek antioksidan dan antiinflamasi, sehingga berpotensi sebagai komponen aktif dalam kosmetik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan formula day cream yang mengandung ekstrak metanol daun lengkeng sebagai zat antioksidan, dengan perbandingan emulgator triethanolamine (TEA) dan asam stearat bervariasi dari 1:1 hingga 2:3. Proses formulasi menggunakan metode in situ, dengan pemanasan terpisah fase air dan minyak pada suhu 75–80°C sebelum dikombinasikan melalui homogenisasi berkecepatan tinggi untuk membentuk emulsi yang stabil. Uji stabilitas dilakukan melalui penyimpanan bergantian pada suhu  (5°C dan 35°C) selama 10 siklus, masing-masing berlangsung 12 jam. Evaluasi formulasi mencakup sifat organoleptik, pH, homogenitas, jenis emulsi, daya sebar, viskositas, sifat alir, serta uji aktivitas antioksidan. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH dan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan nilai IC₅₀. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun lengkeng dapat diformulasikan secara stabil dalam bentuk krim. Formula dengan rasio TEA:asam stearat 2:1 (F4) menunjukkan kestabilan fisik terbaik dan aktivitas antioksidan yang tinggi dengan nilai IC₅₀ sebesar 84,357 μg/mL. Temuan ini mengindikasikan bahwa krim yang diformulasikan berpotensi sebagai produk perawatan kulit alami dengan kemampuan antioksidan.
PENENTUAN NILAI SPF DARI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) Mirawati, Mirawati; Purnamasari M, Vina; Harliman, Isrhopana Kinana; Sahira, Sahira; Bade, Iskandar Zulkarnain Mahmud; Hasrawati, A.; Haq, Nasrul
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 17, No 1 (2025): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56711/jifa.v17i1.1144

Abstract

Excessive exposure to ultraviolet (UV) radiation can lead to various skin issues, ranging from premature aging to an increased risk of skin cancer. As a result, the exploration of natural ingredients for UV protection has gained growing attention in cosmetic research. This study aims to evaluate the UV-absorbing potential of ethanolic extracts from Moringa oleifera Lam leaves and Ocimum basilicum L. leaves by determining their Sun Protection Factor (SPF) values. Using spectrophotometric analysis across different concentrations, both extracts demonstrated significant potential as natural sunscreen agents. At a concentration of 1500 ppm, the highest SPF values were recorded at 45.683 for Moringa oleifera Lam and 47.037 for Ocimum basilicum L. These findings highlight the promising potential of both plant extracts as active ingredients in sun-protective skincare formulations
Formulasi Sediaan Lipcream Ektrak Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr Purnamasari M, Vina; Hamsinah; Riswana, Ira
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.28595

Abstract

kosmetik adalah sediaan atau bahan yang ditujukan untuk pemakaian luar seperti kulit, kuku, rambut, epidermis dan organ genitel luar lainnya. Penggolongan kosmetik terbagi menjadi tiga macam yaitu berdasarkan area penggunaan, bentuk sediaan, dan fungsi utama atau yang bisa dikenal dengan kosmetik dekoratif. Lipcream merupakan sediaan pewarna bibir berbentuk semi padat dan merupakan salah satu bentuk sediaan kosmetik yang paling banyak digemari karena memiliki tekstur yang lembut dan lebih melekat pada bibir. Komposisi utama lipcream yaitu minyak, lilin dan pewarna. Pewarna alami dapat diperoleh dari tumbuhan. Salah satu tumbuha yang berpotensi digunakan sebagai pewarna adalah bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak bawang dayak dapat diformulasikan dalam sediaan lipcream dan untuk mengetahui konsentrasi berapa ekstrak bawang dayak menghasilkan warna yang optimal. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, meliputi ekstraksi bawang dayak menggunakan metode maserasi, pembuatan sediaan lipcream dengan konsetrasi ekstrak bawang dayak 20%, 25%, dan 30%, evaluasi uji meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya oles, uji stabilitas, dan uji kesukaan. Hasil penelitian diperoleh semakin tinggi konsentrasi ekstrak bawang dayak yang digunakan maka semakin gelap hasil warna yang diperoleh, yaitu 20% menghasilkan warna merah muda, 25% merah, dan 30% menghasilkan warna merah bata.
Pelatihan Dan Pembuatan Sabun Cuci Piring Berbahan Bidara (Zizipus mauritania L.) Sebagai Upaya Pemberdayaan Kelompok PKK Desa Pitusunggu Kecamatan Ma`'Rang Kabupaten Pangkep) Rahma, Safriani; Fitriana, Fitriana; Purnamasari M, Vina; Amirah, ST.
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2025): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v4i4.2213

Abstract

Sabun cuci piring merupakan salah satu kebutuhan dalam rumah tangga yang berfungsi sebagai penghilang kotoran dan lemak pada peralatan masak dan peralatan makan. Konsumsi sabun cuci piring yang terus menerus setiap harinya, menyebabkan kebutuhan pengadaan sabun dengan biaya yang tidak sedikit. Kurangnya pengalaman masyarakat dalam proses pembuatan sabun cuci piring menyebabkan berukurangnya peluang bisnis di Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma`rang, Kabupaten Pangkep. Lembaga mitra pada kegiatan pengabdian ini adalah kelompok PKK di Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma`rang, Kabupaten Pangkep. Desa ini merupakan salah satu Desa Mitra Binaan Universitas Muslim Indonesia (UMI). Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu melalui sosialisasi, pelatihan, dan praktek pembuatan sabun cuci piring. Pada kegiatan ini dilakukan pemaparan materi tentang manfaat daun bidara dan cara pembuatan sabun cuci piring oleh anggota tim, pelaksanaan praktik pelatihan pembuatan sabun cuci piring, dan praktek pengemasan sabun cuci piring, serta selanjutnya dilakukan evaluasi dalam bentuk kuisioner untuk menilai produk  yang dihasilkan. Berdasarkan evaluasi penilaian produk sabun cuci piring, sebesar 92,30% sangat suka dengan produk baik dari segi kenyamanan (tekstur dan aroma), kualitas, dan kemampuan sabun cuci piring dalam menghilangkan bau amis. Sebanyak 84,61% ibu-ibu sangat suka karena sabun cuci piringnya sangat irit saat digunakan. Sebanyak 76,92% ibu-ibu sangat suka dengan warnanya, dan 100% ibu-ibu sangat menyukai desain dari kemasan sabun cuci piring. Rata-rata peserta memberikan penilaiannya diatas 50% dari total peserta pengabdian. Dengan demikian, produk sabun cuci piring berbahan daun bidara yang dibuat layak untuk dikembangkan dan dibuat dalam produksi yang banyak. Melalui program pemberdayaan kelompok PKK dalam pelatihan dan pembuatan sabun cuci piring berbahan daun bidara ini masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam pembuatan sabun cuci piring sehingga dapat menambah peluang usaha di Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma`rang Kabupaten Pangkep, serta dapat membuka peluang wirausaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga.