Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TERHADAP PASIEN PNEUMONIA KOMUNITI DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR Usman, Dwi Anggara Putri; Herman, Hendra; Emelda, Andi
Jurnal Ilmiah As-Syifaa Vol 6, No 1 (2014): AS-SYIFAA Jurnal Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.037 KB) | DOI: 10.33096/jifa.v6i1.34

Abstract

Pneumonia is an infectious disease that causes acute inflammation of the lung parenchyma. The purpose of this study was to compare the use of antibiotics and the appropriateness of antibiotics use in between Community acquired pneumonia patients include accuracy, appropriateness and administration duration of antibiotics compared with governance of community aquired pneumonia  treatment Infectious Diseases Society Of America (IDSA) and World Health Organization (WHO). This study was retrospective descriptive survey with sampling technique that was purposive sampling. The results showed that the type of antibiotic used was ampicillin, ceftriaxone, ciprofloxacin, Cefepime, pentohydrate ceftazidime, cefotaxime, Cefadroxil, cefditoren pivoxil, azitromicin, meropenem, gentamicin and levofloxacin. The accuracy of antibiotics to community Ibnu Sina hospital based management of IDSA and the WHO as many as 31(62.0%) patients who appropriate and 18(36.0%) patients inappropriately. The accuracy of dose antibiotics in community acquired pneumonia patients Ibnu Sina hospital based management of IDSA and the WHO as many as 31 (62.0%) patients who appropriate and 18(36.0%) patients inappropriately. The duration of antibiotics in community acquired pneumonia patients Ibnu Sina hospital based management of IDSA and the WHO as many as 29 (58.0%) patients who appropriate and 20 (40.0%) patients inappropriately.
Uji aktivitas diuretik obat furosemide pada mencit jantan (Mus muculus) Usman, Dwi Anggara Putri; Salamena, Fuadiska
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 3 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i3.1510

Abstract

Background: Water is the main component required by the human body, accounting for approximately 60% of total body weight. However, excess extracellular fluid can cause edema, so therapy is needed that can help reduce fluid retention. Furosemide is a loop diuretic that is often used in the management of edema and hypertension, working by inhibiting the reabsorption of sodium and chloride in the renal tubules thereby increasing the volume of urine excreted. This study aims to evaluate the diuretic activity of furosemide in male mice (Mus musculus) as a test animal model, to assess its effectiveness and potential use in clinical therapy. This study is a laboratory experimental research involving two treatment groups, namely the negative control group given 0.5% Na-CMC solution and the treatment group receiving furosemide at a dose that has been adjusted based on the body weight of the mice. Urine volume was measured at intervals of 10, 30, and 60 minutes post drug administration. Observations showed that furosemide administration could increase urine volume compared to the negative control group. The diuretic effect of furosemide became apparent within the first 10 minutes and reached its peak at the 30th to 60th minute. The results of this study confirm that furosemide has significant diuretic activity in male mice. The measurement of increased urine volume after furosemide administration demonstrates its potential in increasing body fluid excretion. Further studies are needed to evaluate the mechanism of action as well as possible side effects of long-term use. Latar Belakang: Air merupakan komponen utama yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, mencakup sekitar 60% dari total berat badan. Namun, kelebihan cairan ekstraseluler dapat menyebabkan edema, sehingga diperlukan terapi yang dapat membantu mengurangi retensi cairan. Salah satu terapi yang umum digunakan adalah Furosemide merupakan diuretik loop yang sering digunakan dalam penanganan edema dan hipertensi, bekerja dengan menghambat reabsorpsi natrium dan klorida di tubulus ginjal sehingga meningkatkan volume urin yang diekskresikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas diuretik furosemide pada mencit jantan (Mus musculus) sebagai model hewan uji, guna menilai efektivitas serta potensi penggunaannya dalam terapi klinis. Studi ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang melibatkan dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif yang diberikan larutan Na-CMC 0,5% dan kelompok perlakuan yang menerima furosemide dengan dosis yang telah disesuaikan berdasarkan berat badan mencit. Volume urin diukur pada interval waktu 10, 30, dan 60 menit pasca pemberian obat. Pengamatan menunjukkan bahwa pemberian furosemide dapat meningkatkan volume urin dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Hasil penelitian ini mengonfirmasi bahwa Efek diuretik furosemide mulai terlihat dalam 10 menit pertama dan mencapai puncaknya pada menit ke-30 hingga 60 namun tidak signifikan. Pengukuran volume urin yang meningkat setelah pemberian furosemide menunjukkan potensinya dalam meningkatkan ekskresi cairan tubuh. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi mekanisme kerja serta kemungkinan efek samping dari penggunaan jangka panjang.
Sosialisasi dan Edukasi Interaktif Tentang Resistensi Antibiotik Bagi Siswa SMA Negeri 6 Maluku Tengah Usman, Dwi Anggara Putri; Telussa, Ivonne; Gaspersz, Nelson; Rutu, Irwan; Lakoan, Milda Rianty
Innovation for Community Service Journal Vol 3 No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Department of Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/icsj.v3i2.22918

Abstract

Resistensi antibiotik merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena dapat menurunkan efektivitas pengobatan infeksi. Rendahnya pemahaman masyarakat, terutama remaja, terhadap penggunaan antibiotik yang benar menjadi alasan penting dilaksanakannya kegiatan pengabdian ini. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa SMA Negeri 6 Maluku Tengah mengenai penggunaan antibiotik secara rasional. Metode yang digunakan meliputi tiga tahap, yaitu pra-kegiatan (observasi dan koordinasi), pelaksanaan (sosialisasi, diskusi interaktif, dan kuis edukatif), serta evaluasi (pre-test dan post-test). Kegiatan diikuti oleh 30 siswa dan menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dari 30% sebelum kegiatan menjadi 80% setelah kegiatan. Siswa juga menunjukkan perubahan sikap positif terhadap penggunaan antibiotik dengan lebih berhati-hati dan tidak menggunakan obat tanpa resep dokter. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif interaktif efektif untuk meningkatkan literasi kesehatan di kalangan pelajar. Kegiatan ini penting karena memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesadaran generasi muda dalam mencegah resistensi antibiotik dan berpotensi dikembangkan menjadi program berkelanjutan berbasis sekolah di wilayah kepulauan.