Learning statistics in junior high school often presents difficulties for students, especially in understanding basic concepts such as mean, median, and mode. These difficulties are not only related to calculation procedures but also to the thinking patterns used in problem-solving. This study focuses on analyzing the thinking processes of junior high school students in solving statistical problems based on the dual-process theory, which distinguishes between System 1 (fast, automatic, intuitive) and System 2 (slow, conscious, analytical). The research employed a qualitative approach with a case study design. The subjects were 24 students of class VIII B at SMP YPP Nurul Huda Surabaya, selected using purposive sampling with the consideration that they had already studied statistical material and possessed adequate communication skills to explain their thinking processes during interviews. The research instruments consisted of written tests, observation, and semi-structured interviews, while data analysis was conducted using the Miles and Huberman model, which includes data condensation, data display, and conclusion drawing/verification. The results showed that Student A tended to use System 1, which is fast, intuitive, and automatic, while Student B was more dominant in using System 2, which is analytical, slow, and conscious. These findings emphasize that differences in results are not only determined by calculation ability but also by the thinking patterns employed. The conclusion of this study highlights the need for statistics learning to foster a balance between intuition and analysis so that students can think quickly as well as carefully in solving problems. ABSTRAKPembelajaran statistika di SMP seringkali menimbulkan kesulitan bagi siswa, terutama dalam memahami konsep dasar seperti mean, median, dan modus. Kesulitan ini bukan hanya terkait dengan prosedur perhitungan, tetapi juga pola berpikir yang digunakan dalam memecahkan masalah. Penelitian ini berfokus pada analisis proses berpikir siswa SMP dalam menyelesaikan soal statistika berdasarkan teori dual-process yang membedakan antara Sistem 1 (cepat, otomatis, intuitif) dan Sistem 2 (lambat, sadar, analitis). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitian adalah 24 siswa kelas VIII B SMP YPP Nurul Huda Surabaya yang dipilih dengan teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa siswa telah mempelajari materi statistika serta memiliki kemampuan komunikasi yang memadai untuk menjelaskan proses berpikirnya dalam wawancara. Instrumen penelitian meliputi tes tertulis, observasi, dan wawancara semi-terstruktur, sedangkan analisis data dilakukan menggunakan model Miles dan Huberman yang mencakup yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siswa A cenderung menggunakan Sistem 1 yang cepat, intuitif, dan otomatis, sedangkan Siswa B lebih dominan pada Sistem 2 yang analitis, lambat, dan sadar. Temuan ini menegaskan bahwa perbedaan hasil bukan hanya ditentukan oleh kemampuan menghitung, tetapi juga oleh pola berpikir yang digunakan. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran statistika perlu diarahkan untuk menumbuhkan keseimbangan antara intuisi dan analisis agar siswa mampu berpikir cepat sekaligus teliti dalam menyelesaikan masalah.