Penelitian kepustakaan ini secara komprehensif bertujuan untuk menganalisis dan mensintesis secara mendalam literatur relevan mengenai konsep fundamental berpikir (tafakur) dan kecerdasan yang terintegrasi dalam perspektif psikologi pendidikan Islam. Dengan pendekatan kualitatif dan analisis isi yang ketat, kajian ini menelusuri sumber ilmiah terpercaya melalui penelusuran terstruktur pada database elektronik seperti Google Scholar, ERIC, dan ProQuest, menggunakan kata kunci spesifik serta kriteria inklusi dan eksklusi yang ketat untuk memastikan relevansi dan kualitas data. Proses analisis data dilakukan bertahap dan sistematis, meliputi reduksi, penyajian, interpretasi mendalam, perbandingan komprehensif, sintesis temuan yang terintegrasi, hingga penarikan kesimpulan yang valid dan teruji secara akademis. Hasil analisis secara jelas menunjukkan bahwa berpikir (tafakur), sebagai aktivitas mental yang fundamental dan esensial dalam ajaran Islam, memainkan peran yang sangat krusial sebagai landasan utama bagi pengembangan kecerdasan secara holistik. Tafakur tidak hanya dipahami sebagai proses kognitif semata dalam mengolah informasi dan memecahkan masalah (IQ), tetapi juga melibatkan dimensi perenungan mendalam yang esensial bagi pengembangan kecerdasan emosional (EQ) melalui peningkatan kesadaran diri dan empati yang mendalam, serta memperkuat kecerdasan spiritual (SQ) melalui penguatan hubungan yang mendalam dengan Allah dan pemahaman yang lebih baik akan tujuan hidup yang sebenarnya. Kesimpulan utama kajian ini menegaskan bahwa tafakur dan kecerdasan memiliki keterkaitan yang inheren, sinergis, dan saling memperkuat dalam kerangka psikologi pendidikan Islam yang komprehensif. Pengembangan kecerdasan yang holistik dan seimbang, sebagaimana diamanatkan Al-Qur'an dan Hadis, tak terpisahkan dari pembiasaan berpikir mendalam dan reflektif yang berorientasi pada hikmah. Pendidikan Islam idealnya mendorong peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang tajam, merenungkan makna yang mendalam dari setiap fenomena, dan mengaplikasikan pemahaman secara bijaksana dalam berbagai aspek kehidupan yang kompleks, sehingga potensi kecerdasan mereka berkembang secara optimal dan memberikan manfaat luas bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar.