Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Strategi dan Faktor Keberhasilan Branding Kopi Desa (Studi Kasus Desa Balerante, Klaten) Arif Purbantara; Taufan Daniarta Sukarno; Emma Rahmawati; Varenna Faubiany
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.03.17

Abstract

Branding menjadi salah satu cara yang digunakan produsen untuk mengenalkan produknya agar diketahui dan dibeli oleh konsumen. Komoditas kopi sebagai salah satu komoditas unggulan di Indonesia yang memiliki berbagai macam produk barang turunan dengan berbagai merk. Dalam skala lokal, pengembangan bisnis komoditas kopi ini juga dilakukan oleh salah satu desa di Jawa Tengah, yaitu Desa Balerante, untuk melakukan budidaya, pengolahan, dan pemasaran produk kopi lokal mereka sendiri yang dikemas dalam suatu strategi branding sehingga dapat dikenal dan sampai kepada konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dan faktor keberhasilan Branding yang dilakukan oleh Desa dalam mengembangkan produk kopi sebagai komoditas unggulan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan FGD, wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa Balerante melakukan dua macam branding, yaitu geographical branding dan retail branding. Sedangkan faktor keberhasilan dari branding kopi desa yang dilakukan antara lain adanya petani kopi milenial di desa, dukungan fasilitasi pemerintah desa, serta pendampingan dan pelatihan dari pihak luar.
A Case Study of Waste Bank Implementation in an Elementary School in Bonang Sub-District, Demak Regency Marpaung, Sutan Sahala Muda; Kartika Ariswara; Yulizar Ihrami Rahmila; Varenna Faubiany; Mira Yulianti; Marwan Setiawan; Wawan Halwany; Bunga Resa Hartati; Hendris Syah Putra; Edgar Octoyuda
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 17 No. 3 (2025): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v17i3.2025.277-286

Abstract

Introduction: The community's behavior, perceptions, and willingness to pay (WTP) are vital in forming and implementing integrated waste management. Thus, zero waste theory advocates the need for research on perceptions, behavior, and WTP for school waste management. This study analyzes school residents' perceptions, behavior, and WTP regarding waste management. Methods: This study used a mixed-methods sequential explanatory design, combining quantitative and qualitative approaches. The study was conducted at SDN Betahwalang, selected purposively due to its active waste bank program. A total of 86 students and 75 school community members were surveyed. Quantitative data were analyzed using crosstabs and the Contingent Valuation Method (CVM), while qualitative data were obtained through in-depth interviews with key stakeholders. Results and Discussion: This study used a mixed-methods sequential explanatory design. The research was conducted at SDN Betahwalang, purposively selected for its active school waste bank program. The variables measured included students’ socio-economic characteristics, perception, environmental behavior, and willingness to pay for waste bank development. A total of 86 students and 75 school community members were surveyed. Data were analyzed using crosstabs and the Contingent Valuation Method, supported by qualitative insights from in-depth interviews. Conclusion: This study concludes that integrating environmental education through both formal and non-formal approaches effectively improves students’ knowledge, perception, and behavior toward waste management. Furthermore, the school community shows strong support for waste bank development, as indicated by their willingness to pay. These findings highlight the importance of institutional synergy and continuous environmental education in promoting sustainable waste practices in schools.