Yana Endrayanto
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Virtual reality video project design to improve vocational teachers' skills in implementing Kurikulum Merdeka Yana Endrayanto; Yudi Sukmayadi; Juju Masunah
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 10, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jitp.v10i3.62009

Abstract

This project aims to improve the skills of vocational teachers in implementing the Merdeka Curriculum, with the design of the Merdeka Curriculum virtual reality video project to encourage the use of a learner-centered approach and prioritize skills-based learning relevant to the world of work. VR video content is designed to improve vocational teachers' understanding and skills in implementing the Merdeka Kurikulum. The purpose of this research is to facilitate teachers to have pedagogical skills in preparing teaching materials to evaluate learning. The method in this research is Action research with the VR video content development process involving determining clear learning objectives, designing a VR curriculum, preparing VR materials and content, and making VR videos using relevant technology and software. Furthermore, VR video content is implemented in vocational teacher learning by providing access to VR devices and clear usage guidelines. Evaluation is conducted to measure the effectiveness of VR videos in achieving learning objectives and obtain feedback from vocational teachers. The results of this project show that using VR videos in vocational teachers' learning can improve their engagement, understanding, and skills in the context of the Merdeka Curriculum. Vocational teachers experience a more interactive and immersive learning experience through a realistic virtual environment. Students also benefit from using VR videos, with an increased understanding of vocational concepts and their readiness for the world of work. The project also faced some challenges, such as the accessibility of VR devices and technical constraints. In discussing the project results, it is recommended to collaborate with related parties and share experiences with the education community so that the use of VR videos in vocational learning can expand and continue to grow.
Koreografi Interkultural: Mengkokohkan Identitas Budaya Melalui Kolaborasi Seni Pada Bandung Isola Performing Art Festival (BIPAF) Ayo Sunaryo; Iwan Gunawan; Rivaldi Indra Hapidzin; Yana Endrayanto; Fifiet Dwi Tresna Santana
PANGGUNG Vol 34, No 1 (2024): Artistik dan Estetik pada Rupa, Tari, dan Musik
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v34i1.2830

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan proses penciptaan karya tari yang berbasis blended interkultural pada panggung Bandung Isola Performance Art Festival (BIPAF) dengan melibatkan koreografer dari Indonesia, Belanda, India, Malaysia dan Amerika secara virtual dan nyata. Koreografi interkultural adalah kolaborasi antara elemn-elemen seni dari budaya yang berbeda sehingga terjadinya pertukaran ide, gerak, musik dan tradisi budaya yang berbeda. Kegiatan ini merupakan bentuk seni yang menginspirasi dan menghubungkan orang dari berbagai latar belakang budaya. Metode yang digunakan adalah action research. Melalui paradigma kualitatif, metode ini digunakan untuk mendeskripsikan data secara aktual, realistik, dan sistematis dalam menciptakan karya tari kolaborasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi partisipatif, studi dokumen, diskusi kelompok terfokus, dan refleksi. Hasil penelitian adalah terciptanya koreografi baru dalam teknik penciptaan karya tari antar negara pada panggung BIPAF melalui konsep blended interkultural. Pertunjukan koreografi interkultural secara blended bermanfaat untuk para koreografer, penari, komposer, animator dan pelaku seni lainnya dalam mencipta koreografi interkultural dari proses kolaborasi dengan menciptakan kesempatan untuk berbagi pengetahuan, teknik dan pengalaman budaya yang berbeda yang tidak terpisahkan oleh ruang dan waktu.
Koreografi Interkultural: Mengkokohkan Identitas Budaya Melalui Kolaborasi Seni Pada Bandung Isola Performing Art Festival (BIPAF) Ayo Sunaryo; Iwan Gunawan; Rivaldi Indra Hapidzin; Yana Endrayanto; Fifiet Dwi Tresna Santana
PANGGUNG Vol 34 No 1 (2024): Artistik dan Estetik pada Rupa, Tari, dan Musik
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v34i1.2830

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan proses penciptaan karya tari yang berbasis blended interkultural pada panggung Bandung Isola Performance Art Festival (BIPAF) dengan melibatkan koreografer dari Indonesia, Belanda, India, Malaysia dan Amerika secara virtual dan nyata. Koreografi interkultural adalah kolaborasi antara elemn-elemen seni dari budaya yang berbeda sehingga terjadinya pertukaran ide, gerak, musik dan tradisi budaya yang berbeda. Kegiatan ini merupakan bentuk seni yang menginspirasi dan menghubungkan orang dari berbagai latar belakang budaya. Metode yang digunakan adalah action research. Melalui paradigma kualitatif, metode ini digunakan untuk mendeskripsikan data secara aktual, realistik, dan sistematis dalam menciptakan karya tari kolaborasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi partisipatif, studi dokumen, diskusi kelompok terfokus, dan refleksi. Hasil penelitian adalah terciptanya koreografi baru dalam teknik penciptaan karya tari antar negara pada panggung BIPAF melalui konsep blended interkultural. Pertunjukan koreografi interkultural secara blended bermanfaat untuk para koreografer, penari, komposer, animator dan pelaku seni lainnya dalam mencipta koreografi interkultural dari proses kolaborasi dengan menciptakan kesempatan untuk berbagi pengetahuan, teknik dan pengalaman budaya yang berbeda yang tidak terpisahkan oleh ruang dan waktu.