Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Dosis Sekam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari 32 Tita Kartika Dewi; Lusiana Lusiana; Hamdan Drian Adiwijaya; Buki Hermawan; Nine Wahyuni Maulani
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/paspalum.v11i2.624

Abstract

The research aims to determine; (1) the response of growth and yield of rice plants to various doses of roasted husks, and (2) doses of roasted husks that have a positive effect on the growth and yield of rice plants of the Inpari 32 variety. The study was carried out for 3 (months) months, starting from January to March 2022. This research was carried out with an experimental approach using a Randomized Block Design (RBD), 6 doses of burnt husk treatment and repeated five times, so that there were 30 experimental units. The variables observed were plant height, number of tillers per clump, number of productive tillers per clump, number of shoots per clump, panicle length, number of pithy grain per panicle, weight of 1000 grains of grain, yield of dry grain harvested per clump and per plot. The data obtained in the study were analyzed by analysis of variance (ANOVA) if there was a significant effect, then Duncan's multiple-distance further test was carried out at a significance level of 5 percent. The results showed: (1) Burned husk treatment had a significant effect on plant height, number of tillers per clump, number of productive tillers per clump, number of panicles per clump, number of pithy grain per panicle, weight of 1000 grains of grain, yield of dry grain harvested per clump. and per plot, but had no significant effect on panicle length. and (2) The highest harvested dry grain yields were obtained at doses of roasted husks of 4 and 5 tons/ha, namely 6.65 kg and 7.70 kg per plot or equivalent to 7.39 tonnes per hectare and 8.56 tonnes per hectare.
Aplikasi mikroorganisme lokal bonggol pisang pada pertumbuhan dan hasil cabai merah (Capsicum annum L.) Varietas Gada F1 Nine Wahyuni Maulani; Lusiana; Regawati
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 11 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v11i1.6088

Abstract

This study aims to determine the dose of banana weevil microorganisms that affect the growth and yield of red chili (Capsicum annum L.). Cultivar Gada F1. This research was conducted in the Bunder Block, Subang District, Subang Regency, Dangdeur Village, West Java Province. This research was conducted in September - December 2022. The experiment was conducted using the experimental method and the design used was a simple randomized block design (RBD) consisting of five treatments and each was repeated five times. Each plot had 6 plant populations planted in polybags and four plant samples, so the total population was 5 x 5 x 6 = 150. The treatment in this experiment consisted of: P1 (100 mL), P2 (125 mL), P3 (150 mL), P4 (175 mL), P5 (200 mL). The parameters observed in this study included: plant height, plant dry weight, fruit diameter, fruit length, fruit number and fruit weight. Dosage of banana weevil microorganisms affects the growth and yield of red chili plants, namely in the parameters: plant height, fruit length, fruit number, and fruit diameter. Dose of 200 mL/ Polybag produces the best amount of fruit. Keywords: Local Microorganisms, Banana Weevil, Chili
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani kabupaten Subang Melalui Pembuatan POC Sistem Ember Tumpuk Berbasis Limbah Rumah Tangga Untuk Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan Hamdan Drian Adiwijaya; Lusiana Lusiana; Nine Wahyuni Maulani; Ika Cartika
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6780

Abstract

Pengelolaan limbah rumah tangga sampai saat ini masih menjadi permasalahan, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola limbah tersebut menjadi lebih bermanfaat. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok wanita tani Indah dalam mengelola limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair menggunakan teknologi ember tumpuk. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu focus group discussion, pembelajaran, simulasi pembuatan ember tumpuk, monitoring dan evaluasi. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan penuh antusias oleh mitra sasaran yaitu Kelompok Wanita Tani Indah di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang. Pemberian materi terkait pupuk organik cair dan teknologi ember tumpuk terbukti mampu meningkatkan pengetahuan mitra sasaran. Selain itu simulasi pembuatan ember tumpuk juga disampaikan untuk meningkatkan keterampilan mitra sasaran dalam mengolah limbah rumah tangga nya sendiri. Pelaksanaan pengabdian ini berjalan dengan sangat baik dengan tercapainya target luaran yang diharapkan. Kata Kunci: Limbah; Pupuk Organik Cair; Ember Tumpuk
Sosialisasi Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk Kemandirian Kesehatan Masyarakat melalui Pengolahan Kulit Manggis Tita Kartika Dewi; Lusiana Lusiana; Hamdan Drian Adiwijaya; Nine wahyuni Maulani; Vera Purnama; Deny Ernawan; Nour Athiroh; Ratna Djuniwati; Agus Sugianto
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6913

Abstract

Kemandirian kesehatan masyarakat merupakan hal yang perlu diwujudkan, oleh karena itu berbagai langkah dilakukan untuk mendukung tujuan tersebut. Manggis (Garcinia mangostana Linn.) merupakan tanaman tropis asli Indonesia. Khasiat buah ini sangat banyak untuk kesehatan, terutama pada bagian kulitnya mengandung zat tertentu diantaranya “xanton”, yang berkhasiat sebagai antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Desa Ponggang merupakan daerah penghasil buah manggis terbesar di kabupaten Subang dimana pada setiap panennya menyisakan buah manggis afkiran yang berpotensi menjadi limbah sehingga sangat dibutuhkan informasi dan sosialisasi terkait teknologi dalam pengolahan kulit buah manggis. Kegiatan sosialisasi teknologi tepat guna ini merupakan implemetasi dari raihan Hibah Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun masyarakat) tahun 2023 yang didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek dengan mengusung tema untuk mendukung kemandirian Kesehatan melalui pemanfaatan kulit manggis. Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat desa Ponggang terutama klota Mahkota Manggis dan Sadang Jaya (sebagai Mitra Sasaran). Program Kosabangsa Universitas Subang (sebagai Tim Pelaksana) dan Universitas Islam Malang (sebagai Tim Pendamping) ditujukan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan manggis afkiran dan limbah kulit manggis menjadi minuman fungsional kaya antioksidan dengan menggunakan teknologi tepat guna, sehingga dapat menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual dan untuk mencapai kemandirian kesehatan serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.  Alat mekanisasi yang digunakan terdiri dari alat penggiling, alat pengering, dan mesin ekstraktor
Pelatihan Tematik Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Pagon Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang Nine Wahyuni Maulani; Tita Kartika Dewi; Lusiana Lusiana; Vera Purnama; Hamdan Drian Adiwijaya
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7714

Abstract

Pangan merupakan hal mendasar yang harus terpenuhi dalam kehidupan manusia. Kebutuhan pangan semakin lama memperlihatkan angka yang terus bertambah, namun tidak diiringi dengan perluasan areal pertanian. Pandemi covid 19 semakin menambah permasalahan karena perusahaan banyak yang memPHK karyawannya. Solusi dari permasalahan tersebut diantaranya dengan mengoptimalkan peran ibu rumah tangga dengan cara budidaya di lahan pekarangan. Pemerintah dalam hal ini Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian membuat program pekarangan pangan lestari (P2L) yang ditujukan kepada kelompok Wanita Tani (KWT) di setiap daerah. Desa Pagon, kecamatan Purwadadi, kabupaten Subang merupakan desa yang masih berkembang dan butuh pendampingan dalam pembangunannya. Kelompok Wanita tani (KWT) Pisang merupakan kelompok yang cukup aktif dalam berbagai program pemerintah, namun masih membutuhkan tambahan pengetahuan dalam hal budidaya tanaman dan keberagaman tanaman sayuran. Kegiatan pelatihan tematik P2L yang diprakarsai oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) kabupaten Subang dan Fakultas agrorektan Universitas Subang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan budidaya tanaman pekarangan khususnya jenis sayuran. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara: sosialisasi, penyampaian materi, dan pelatihan budidaya tanaman. Masyarakat desa Pagon terutama ibu-ibu kelompok tani (KWT) sangat bersemangat dan mendapatkan manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan.
Pengaruh Dosis Sekam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari 32 Tita Kartika Dewi; Lusiana Lusiana; Hamdan Drian Adiwijaya; Buki Hermawan; Nine Wahyuni Maulani
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/paspalum.v11i2.624

Abstract

The research aims to determine; (1) the response of growth and yield of rice plants to various doses of roasted husks, and (2) doses of roasted husks that have a positive effect on the growth and yield of rice plants of the Inpari 32 variety. The study was carried out for 3 (months) months, starting from January to March 2022. This research was carried out with an experimental approach using a Randomized Block Design (RBD), 6 doses of burnt husk treatment and repeated five times, so that there were 30 experimental units. The variables observed were plant height, number of tillers per clump, number of productive tillers per clump, number of shoots per clump, panicle length, number of pithy grain per panicle, weight of 1000 grains of grain, yield of dry grain harvested per clump and per plot. The data obtained in the study were analyzed by analysis of variance (ANOVA) if there was a significant effect, then Duncan's multiple-distance further test was carried out at a significance level of 5 percent. The results showed: (1) Burned husk treatment had a significant effect on plant height, number of tillers per clump, number of productive tillers per clump, number of panicles per clump, number of pithy grain per panicle, weight of 1000 grains of grain, yield of dry grain harvested per clump. and per plot, but had no significant effect on panicle length. and (2) The highest harvested dry grain yields were obtained at doses of roasted husks of 4 and 5 tons/ha, namely 6.65 kg and 7.70 kg per plot or equivalent to 7.39 tonnes per hectare and 8.56 tonnes per hectare.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani kabupaten Subang Melalui Pembuatan POC Sistem Ember Tumpuk Berbasis Limbah Rumah Tangga Untuk Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan Hamdan Drian Adiwijaya; Lusiana Lusiana; Nine Wahyuni Maulani; Ika Cartika
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6780

Abstract

Pengelolaan limbah rumah tangga sampai saat ini masih menjadi permasalahan, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola limbah tersebut menjadi lebih bermanfaat. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok wanita tani Indah dalam mengelola limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair menggunakan teknologi ember tumpuk. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu focus group discussion, pembelajaran, simulasi pembuatan ember tumpuk, monitoring dan evaluasi. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan penuh antusias oleh mitra sasaran yaitu Kelompok Wanita Tani Indah di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang. Pemberian materi terkait pupuk organik cair dan teknologi ember tumpuk terbukti mampu meningkatkan pengetahuan mitra sasaran. Selain itu simulasi pembuatan ember tumpuk juga disampaikan untuk meningkatkan keterampilan mitra sasaran dalam mengolah limbah rumah tangga nya sendiri. Pelaksanaan pengabdian ini berjalan dengan sangat baik dengan tercapainya target luaran yang diharapkan. Kata Kunci: Limbah; Pupuk Organik Cair; Ember Tumpuk
Sosialisasi Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk Kemandirian Kesehatan Masyarakat melalui Pengolahan Kulit Manggis Tita Kartika Dewi; Lusiana Lusiana; Hamdan Drian Adiwijaya; Nine wahyuni Maulani; Vera Purnama; Deny Ernawan; Nour Athiroh; Ratna Djuniwati; Agus Sugianto
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6913

Abstract

Kemandirian kesehatan masyarakat merupakan hal yang perlu diwujudkan, oleh karena itu berbagai langkah dilakukan untuk mendukung tujuan tersebut. Manggis (Garcinia mangostana Linn.) merupakan tanaman tropis asli Indonesia. Khasiat buah ini sangat banyak untuk kesehatan, terutama pada bagian kulitnya mengandung zat tertentu diantaranya “xanton”, yang berkhasiat sebagai antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Desa Ponggang merupakan daerah penghasil buah manggis terbesar di kabupaten Subang dimana pada setiap panennya menyisakan buah manggis afkiran yang berpotensi menjadi limbah sehingga sangat dibutuhkan informasi dan sosialisasi terkait teknologi dalam pengolahan kulit buah manggis. Kegiatan sosialisasi teknologi tepat guna ini merupakan implemetasi dari raihan Hibah Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun masyarakat) tahun 2023 yang didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek dengan mengusung tema untuk mendukung kemandirian Kesehatan melalui pemanfaatan kulit manggis. Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat desa Ponggang terutama klota Mahkota Manggis dan Sadang Jaya (sebagai Mitra Sasaran). Program Kosabangsa Universitas Subang (sebagai Tim Pelaksana) dan Universitas Islam Malang (sebagai Tim Pendamping) ditujukan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan manggis afkiran dan limbah kulit manggis menjadi minuman fungsional kaya antioksidan dengan menggunakan teknologi tepat guna, sehingga dapat menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual dan untuk mencapai kemandirian kesehatan serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.  Alat mekanisasi yang digunakan terdiri dari alat penggiling, alat pengering, dan mesin ekstraktor
Pelatihan Tematik Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Pagon Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang Nine Wahyuni Maulani; Tita Kartika Dewi; Lusiana Lusiana; Vera Purnama; Hamdan Drian Adiwijaya
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7714

Abstract

Pangan merupakan hal mendasar yang harus terpenuhi dalam kehidupan manusia. Kebutuhan pangan semakin lama memperlihatkan angka yang terus bertambah, namun tidak diiringi dengan perluasan areal pertanian. Pandemi covid 19 semakin menambah permasalahan karena perusahaan banyak yang memPHK karyawannya. Solusi dari permasalahan tersebut diantaranya dengan mengoptimalkan peran ibu rumah tangga dengan cara budidaya di lahan pekarangan. Pemerintah dalam hal ini Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian membuat program pekarangan pangan lestari (P2L) yang ditujukan kepada kelompok Wanita Tani (KWT) di setiap daerah. Desa Pagon, kecamatan Purwadadi, kabupaten Subang merupakan desa yang masih berkembang dan butuh pendampingan dalam pembangunannya. Kelompok Wanita tani (KWT) Pisang merupakan kelompok yang cukup aktif dalam berbagai program pemerintah, namun masih membutuhkan tambahan pengetahuan dalam hal budidaya tanaman dan keberagaman tanaman sayuran. Kegiatan pelatihan tematik P2L yang diprakarsai oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) kabupaten Subang dan Fakultas agrorektan Universitas Subang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan budidaya tanaman pekarangan khususnya jenis sayuran. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara: sosialisasi, penyampaian materi, dan pelatihan budidaya tanaman. Masyarakat desa Pagon terutama ibu-ibu kelompok tani (KWT) sangat bersemangat dan mendapatkan manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan.