Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Literasi Kesehatan Remaja pada Konsumsi Makanan Cepat Saji: Literature Review Abigael Grace Prasetiani
JURNAL NERS LENTERA Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Remaja sangat menyukai makanan cepat saji, hal ini dapat menyebabkan kebutuhan nutrisi pada remaja yang tidak adekuat. Rendahnya literasi kesehatan terutama literasi pangan menjadi satu faktor penyebabnya. Hal ini akan meningkatkan terjadinya remaja dengan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.Metode: metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review. Pencarian artikel melaui dua database, yaitu Google Scholar dan ScienceDirect dengan kata kunci health literacy, junk food, dan adolescence. Kriteria inklusi dalam pencarian artikel adalah full text, open access, English, dan tahun publikasi 2020-2023.Hasil: Hasil penelusuran didapatkan dua kategori, pertama keterbatasan literasi kesehatan berdampak pada rendahnya berperilaku kesehatan remaja, dan kedua adalah keterbatasan literasi kesehatan juga berpengaruh pada kandungan nutrisi yang dikonsumsi oleh remaja.Pembahasan: Dampak dari rendahnya atau keterbatasan remaja memiliki literasi kesehatan dapat terjadi adanya obesitas yang dapat menimbulkan masalah kesehatan fisik maupun mental. Remaja juga mendapatkan nutrisi yang kurang optimal dari mengkonsumsi makanan cepat saji.Kesimpulan: Remaja perlu ditingkatkan literasi kesehatannya, melalui upaya peningkatan edukasi kesehatan berbasis sekolah dan edukasi kesehatan melalui sosial media.Kata kunci: literasi kesehatan, nutrisi, obesitas, remaja 
Pengaruh Aktivitas Fisik Latihan Jalan Kaki Terhadap Tekanan Darah Bagi Lansia Hipertensi Abigael Grace Prasetiani; Ni Putu Wulan Purnamasari; Yohana Maria Septiasih Sat
JURNAL NERS LENTERA Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan masalah kesehatan umum yang dialami oleh lansia akibat dari proses penuaan. Hipertensi pada lansia dapat mengakibatkan penyakit tidak menular lainnya seperti infark miokard, gagal jantung, stroke, dan kematian. Perlu adanya upaya untuk menurunkan tekanan darah bagi lansia dengan hipertensi, salah satunya dengan aktivitas fisik latihan jalan kaki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh aktivitas fisik latihan jalan kaki terhadap tekanan darah bagi lansia hipertensi.  Metode: penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan besar sampel sebanyak 26 lansia. Intervensi dilakukan selama satu minggu dengan dua kali latihan, waktu latihan 15 menit, dan jeda istirahat 10 menit. Sebelum dan sesudah diberikan intervensi lansia akan diukur tekanan darah. Hasil: Hasil dalam penelitian ini terjadi penurunan tekanan darah sistolik pre dan post intervensi sebesar 2,205, sedangkan rata-rata penurunan tekanan darah diastolik pre dan post intervensi sebesar 2,182. Pembahasan: Latihan jalan kaki dapat menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi dan efektif pada individu dengan gaya hidup sedentari atau inaktivitas fisik. Latihan jalan kaki juga meningkatkan fungsi jantung dan peredaran darah dapat berjalan dengan baik. Kesimpulan: Latihan jalan kaki dapat membantu menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi dan mengurangi dampak atau komplikasi hipertensi.
Dukungan Sosial Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Orang dengan HIV/AID Selama Masa Pandemi Covid-19 Firman; Nur Mukarromah; Ira Purnamasari; M Luthfi Adillah; Abigael Grace Prasetiani
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 4 No. 2sp (2023): Special Issue June
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v4i2sp.466

Abstract

Background: HIV is a disease that has a very broad impact on a person's life, one of the most common problems experienced is the low quality of life. The aim of this study was to determine the effect of social support on quality of life among people living with HIV/AIDS (PLWH) during pandemic. Method:This research was a cross sectional study, involved 133 respondents that took part in the survey. The social support was measured by (MSPSS), while the quality of life was measured by (WHOQoL-HIV-BREF). Results: The social support effected on quality of life with (p = 0.000 < = 0.05). Multiple logistic regression analysis showed that sosial support was the dominant variable that affected the quality of life in people living with HIV/AIDS with OR=22,413. Discussion: From this study that social support played an important role in a person's quality of life. Participation in the foundation made them showed an optimistic attitude and had a positive acceptance of the conditions they experience, so that they were relatively able to overcome difficulties. Conclusion: The social support effected on quality of life, and respondents who have high social support have a 22.413 times higher tendency to have a good quality of life compared to respondents who have moderate and low social support.
Edukasi Kesehatan tentang Hipertensi, Kolesterol, dan Gula Darah pada Masyarakat di Persekutuan Doa Dukuh Kupang Tengah XVI, Surabaya Sukmawati, Ermalynda; Abigael Grace Prasetiani; Pae, Kristina
PROGRESIF: Jurnal Pengabdian Komunitas Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36406/progresif.v5i1.21

Abstract

Health education plays a vital role in raising public awareness about non-communicable diseases such as hypertension, high cholesterol, and diabetes mellitus, which are interrelated and pose risks of severe complications like heart disease and stroke. This community service activity, conducted on November 28, 2024, at the Dukuh Kupang Tengah XVI Prayer Fellowship in Surabaya, aimed to enhance knowledge and prevention of non-communicable diseases. The methods included group health education sessions and health screenings, comprising blood pressure measurement, blood sugar testing, and cholesterol assessment. A total of 22 out of 35 invitees participated, and the results showed that 12 individuals had blood pressure >140/90 mmHg, 11 had cholesterol levels >200 mg/dL, and 6 had elevated random blood sugar levels. The activities involved attendance registration, pre-test questionnaires, health education sessions, post-test questionnaires, health screenings, and distribution of educational leaflets. The findings highlight the importance of maintaining a healthy diet and regular physical activity to prevent the impact of non-communicable diseases. This activity is expected to increase public awareness of the importance of health management and the prevention of further complications.