Dewi Ervina Suryani
Fakultas Hukum, Universitas Prima Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Tinjauan Hukum Terhadap Kejahatan Begal Motor yang Dilakukan oleh Remaja (Studi Kasus di Polsek Sunggal) Dewi Ervina Suryani; Azmiati Zuliah; Andi Putra Silaban; Jhon Arkiplus Simanullang; Ruth Sari Dewi Sinaga
Jurnal Interpretasi Hukum Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Interpretasi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/juinhum.4.2.7162.285-291

Abstract

Kejahatan merupakan masalah yang abadi pada dunia, karena berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia yang ada pada dunia, dan semakin banyak peraturan, semakin banyak juga kemungkinan pelanggaran yang akan terjadi. Tujuan dari penulisan ini yaitu: Untuk mengetahui penyebab remaja melakukan kejahatan begal motor, kemudian untuk mengetahui upaya Polsek Sunggal dalam pencegahan kasus begal motor yang dilakukan remaja di kawasan Polsek Sunggal dan hambatan yang dialami Polsek Sunggal dalam kasus begal motor oleh remaja. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode normatif. Berdasarkan hasil dari penelitian remaja melakukan begal ada beberapa faktor yaitu: ekonomi, keluarga, lingkungan. Dalam memberantas begal Polsek Sunggal melakukan upaya preventiv dan represif. Polsek Sunggal juga mengalami beberapa kendala dalam penindakan begal.
Pembinaan Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Pemerkosaan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Dinas Sosial Kota Medan Dewi Ervina Suryani; Sigrit Jenifer Geraldin Situmorang; Bahulan Idodi Pratama Panjaitan; Brema Imanuel Ginting; Indra Gunawan Purba
Jurnal Interpretasi Hukum Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Interpretasi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/juinhum.4.2.7319.200-207

Abstract

Tindak kriminalitas di era saat ini semakin berkembang pesat terutama tindak kriminal pelecehan seksual pemerkosaan yang ada di Kota Medan, tidak sedikit kasus ini memakan korban jiwa, bahkan korban pemerkosaan ini banyak dialami oleh anak-anak. Kurangnya pengawasan orang tua dalam menggunakan smartphone dapat memberikan dampak buruk seperti akses konten berbau dewasa oleh anak. Hal ini berdampak pada meningkatnya kasus tindak pidana pemerkosaan sebagai dampak buruk kecanggihan teknologi saat ini yang juga banyak di alami oleh anak-anak. Tujuan penelitian ini agar mengetahui bentuk pembinaan serta meminimalisir tindak kekerasan seksual yang sedang marak terjadi pada saat ini, sehingga angka kriminalitas seksual semakin berkurang. Pada penelitian ini, digunakan metode normative empiris karena memerlukan adanya studi kasus guna untuk melengkapi penelitian ini. Peran pemerintah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Dinas Sosial Kota Medan sangatlah di harapkan untuk meminimalisir tindak pidana pelecehan seksual pemerkosaan yang ada di Kota Medan, agar tidak terjadi lagi kasus yang serupa, bahkan dibutuhkan rasa simpati upaya pemerintah terhadap anak korban pemerkosaan agar membina serta melindungi sehingga membentuk kembali mental dan karakter yang sudah rusak akibat tindakan kriminal yang di alaminya.
Peran Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan dalam Proses Pendampingan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Pelecehan Seksual Dewi Ervina Suryani; Yehezkiel Imanuel Hasibuan; Friendy Jaya putra Lase; Aiswarya Rai Kanu; Ayu Efritadewi
Jurnal Interpretasi Hukum Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Interpretasi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/juinhum.4.2.7323.233-239

Abstract

Penelitian ini membahas permasalahan kasus pelecahan seksual anak yang terjadi di Indonesia. Tercatat kejahatan pelecehan seksual ini menjadi angka tertinggi pada kasus kekerasan seksual khususnya anak. Peneliti melakukan penelitian di Yayasan Peran Kajian Perlindungan Anak. Adapun tujuan penelitian karena PKPA merupakan lembaga perlindungan anak. Dalam permasalahan ini PKPA berusaha melakukan advokasi dan inovasi layanan dalam menghadapi kasus pelecahan seksual anak. Metode penelitian kami ini merupakan metode empiris yuridis Peran dan upaya oleh PKPA dapat berpengaruh besar bagi kehidupan anak yang telah kehilangan hak nya dari manusia yang tidak bertanggungjawab sehingga anak dapat terlindungi atau dilindungi oleh hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur Perlindungan Anak menjadi dasar pertimbangan hakim, dan didasarkan pada banyak fakta yang terungkap di pengadilan yang berkaitan dengan putusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Bahwa peran PKPA dalam hak asasi manusia, khususnya bagi anak, sangatlah penting. PKPA menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka serius menangani masalah ini. PKPA juga bertujuan untuk memberikan advokasi dan dukungan hukum. PKPA berharap pemerintah memperhatikan dan bertanggung jawab penuh atas hak-hak anak.
Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Pelecehan Seksual (Studi Pada Pusat Kajian dan Perlindungan Anak Medan) Dewi Ervina Suryani; Natalin Margaretta Br. Torus; Dahlia Enzelina Siregar; Rio Ricardo Tarigan; Heni Widiyani
Jurnal Interpretasi Hukum Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Interpretasi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/juinhum.4.2.7350.262-268

Abstract

Pelecehan merupakan karakter sebagai contoh cara berperilaku yang memaksa yang tampaknya tidak diinginkan terhadap individu yang objektif dan direncanakan untuk mengkompromikan atau mengancam targetnya. Masalah tersebut menjadi latar belakang penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab anak menjadi korban pelecehan seksual dan bagaimana hukum melindungi anak yang menjadi korban pelecehan seksual. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif. Berdasarkan hasil penelitian ini penegakan hukum dan perlindungan anak perlu dioptimalisasi penerapannya mengingat negara berkewajiban memberikan perlindungan pada anak guna menciptakan penerus bangsa berkualitas dan bagi keluarga dalam rangka memberikan pendidikan sebagai sarana pencegahan pelecehan seksual pada anak, perlu dilakukan peningkatan kesadaran akan kesehatan reproduksi anak. Masyarakat juga meningkatkan kesadaran masyarakat dengan ikut serta dalam perawatan dan perlindungan korban serta waspada terhadap keadaan yang mendorong terjadinya pelecehan seksual pada anak.
Penerapan Restorative Justice Pada Kasus Bullying yang Dilakukan Anak (Studi Kasus di Kepolisian Resor Kota Besar Medan Sumatera Utara) Dewi Ervina Suryani; Petricia Simbolon; Gio Swandy Siagian; Muhammad Yusuf Siregar
Jurnal Interpretasi Hukum Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Interpretasi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/juinhum.4.3.7391.308-315

Abstract

Melindungi anak secara hukum dari penindasan bukan hanya tentang hak dan kepentingan korban yang harus dilindungi. Bullying dapat terjadi dan dilakukan oleh siapapun. Upaya pendekatan restorative justice ikut serta melibatkan pihak kepolisian, dan masyarakat guna menyempurnakan proses tersebut demi kepentingan negara dan kesejahteraan anak. Upaya perlindungan anak dari pelanggaran hukum yang dilakukan anak diperlukan adanya alternatif yang baik demi melindungi hak seorang anak. Jenis Penelitian ini adalah penelitian empiris normatif yang mengunakan teknik library research dengan memanfaatkan buku, artikel , dan perundang-undangan yang sifatnya mengikat semua warga negara untuk patuh terhadap sistem hukum Republik Indonesia. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa banyak anak yang menjadi pelaku dalam kasus bullying, dan minimnya pemahaman masyarakat terhadap konsep penerapan restorative justice.