Maimun Maimun
Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Mujtahadah Pekanbaru

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hak-Hak Suami Menurut Imam Al-Ghazali Maimun Maimun; Mara Ongku Hsb; Parluhutan Siregar
AL-QOLAM : Jurnal Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 7, No 1 (2023): AL QOLAM: Jurnal Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Imam al-Ghazali salah satu ulama terkemuka terutama dalam ilmu tasawuf, fiqh, akidah dan ilmu-ilmu lainnya pemikirannya telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan dunia Islam di dunia Islam dengan salah satu karya monumentalnya adalah kitab Ihya Ulum al-Din didalamnya terdapat aturan-aturan kehidupan seperti kehidupan dalam rumah tangga dan sosial kemasyarakatan lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi pustaka (library research ) penelitian yang bersifat deskriptif menggunakan content analisit  yaitu dengan mengkaji literatur primer dari kitab al-Ghazali. Hasil penelitian dengan pernikahan kedua belah pihak saling mewarisi apabila salah seorang di antara keduanya telah meninggal meskipun belum bersetubuh dan kedua pihak wajib bertingkah laku yang baik. Sementara, hak-hak sang suami terhadap istri  menurut Imam al-Ghazali adalah, taat dan berbakti pada suami, menjaga harta dan barang-barang suami tak boleh memberikan apapun barang-barang di rumah suaminya kecuali izin suami, tidak  boleh puasa sunat tanpa izin suami, tidak boleh keluar rumah tanpa izin suami, memelihara dan menutupi diri, jangan menuntut belanja lebih dari keperluan, menghindari uangnya jika berasal dari pencaharian yang haram, jangan menyia-nyiakan harta suaminya, tetapi hendaklah memelihara.Kata kunci: al-Ghazali, Hak Suami, Kewajiban Suami dan Istri AbstractImam al-Ghazali, one of the leading scholars, especially in Sufism, fiqh, faith and other sciences, his thoughts have made a major contribution to the development of the Islamic world in the Islamic world with one of his monumental works, the book Ihya Ulum al-Din in it there are rules of life such as life in the household and other social communities. The research method used is qualitative research with literature study (library research ) descriptive research using analyzed the content  namely by studying the literature first from the book of al-Ghazali.The results of research with the marriage of the two parties inherit each other if one of them has died even though they have not had intercourse and both parties are obliged to behave properly. Meanwhile, according to Imam al-Ghazali, the husband's rights to his wife are obedient and devoted to the husband, guarding the property and belongings of the husband, not giving anything in the husband's house except for the husband's permission, not fasting circumcision without the husband's permission. , may not leave the house without the husband's permission, take care of and cover himself, do not demand more than necessary, avoid the money if it comes from illegal livelihood, do not waste her husband's wealth, but should take care of it.Keywords: al-Ghazali, Husband's Rights, Duties of husband and wife
Menyoal Asuransi Kesehatan dalam Tinjauan Syariah: Mengkaji Fatwa MUI tentang BPJS di Indonesia Maimun Maimun; Parluhutan Siregar; Mariatul Fitri .
AL-QOLAM : Jurnal Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 7, No 1 (2023): AL QOLAM: Jurnal Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study is objected to discuss about Indonesian Health Insurance of BPJS by considering and inquiring the fatwa conducted by Indonesian Ulama Assembly (MUI) about its legality and perspective to sharia compliance. By using library research to any main references about insurance generally and Islamic insurance particularly as the method, as well as systhesis approach for the analysis, this article would like to dig more and discuss about the reasons proposed by MUI on why Health Insurance of BPJS in Indonesia should be modified and converted to the contracts and transactions which Islamic sharia based. This article finds that Indonesian Government should pay attention to modify and change Indonesian Health Insurance of BPJS which based on sharia as it well known of takaful, in order to avoid any harm transactions mixed by any prohibited acts of sharia, such as known as “Maghrib” which contains of maysir (gambling or speculative), gharar (uncertainty) and riba (usury).      Keywords: BPJS, Islamic Sharia, Takaful, Maghrib, MUI Islamic Legal Opinion.  ABSTRAKKajian ini ditujukan untuk mendiskusikan Asuransi Kesehatan BPJS di Indonesia dengan menimbang dan menyelidiki fatwa yang diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang legalitas dan perspektif BPJS tersebut menurut kesesuaiannya dengan syariah (sharia compliance). Dengan menggunakan studi kepustakaan ke berbagai referensi utama tentang asuransi secara umum dan asuransi syariah secara khusus sebagai metode kajian, serta melalui pendekatan sintesis sebagai media analisanya, tulisan ini bermaksud ingin menggali lebih jauh dan mendiskusikan alasan yang diajukan oleh MUI akan hal mengapa Asuransi Kesehatan BPJS di Indonesia mesti dimodifikasi dan dikonversikan ke dalam bentuk akad dan transaksi yang berbasis syariah. Temuan dari artikel ini menyebutkan bahwa Pemerintah Republik Indonesia mesti memberi perhatian khusus secara lebih mendalam hal modifikasi dan mengubah BPJS menjadi berbasis syariah atau lebih dikenal dengan takaful, guna menghindari segala transaksi yang menimbulkan keharaman dan kemudaratan dalam pandangan syariah, seperti mengandung unsur Maghrib yang terdiri dari: maysir (judi), gharar (ketidakpastian) serta riba. Kata Kunci: BPJS, Syariat Islam, Takaful, Maghrib, Fatwa MUI.