Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Kondisi Komorbid Dan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD Anutapura Palu Silfana; Siti Yartin; Yulta Kadang
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 3 (2023): GJMI - SEPTEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i3.72

Abstract

Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak dapat lagi membawa produk sisa metabolisme tubuh atau melakukan fungsi normalnya. Gagal ginjal adalah penyakit sistemik dan jalur stadium akhir yang umum dari berbagai penyakit urologis dan ginjal. Gagal ginjal bisa akut atau kronis. Kondisi komorbid merupakan penyakit yang menyertai pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisis yang dapat menurunkan kualitas hidup bahkan memperburuk keadaan pasien. Tujuan pada penelitian ini adalah diketahuinya Hubungan Kondisi Komorbid Dan Lama Menjalani Hemodisis Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Anutapura Palu. Jenis Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel nonprobability sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 42 pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kondisi komorbid, lama menjalani HD, dan kuesioner kualitas hidup. Hasil uji Fisher Exact Test di peroleh nilai p = 0.005. Simpulan pada penelitian ini ada hubungan bermakna (p = 0,000) kondisi komorbid dan lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pada pasien yang menjalani hemodialsis di RSUD Anutapura Palu. Saran bagi RSUD Anutapura Palu agar dapat mengoptimalkan penyuluhan diruangan hemodialisis di RSUD Anutapura Palu untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien Choronic Kidney Disease Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah Miranti Mayasari; Siti Yartin; Moh Malikul Mulki
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 3 (2023): GJMI - SEPTEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i3.87

Abstract

Chronic kidney disease (CKD) penyakit yang disebabkan oleh kerusakan ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR) yang dapat menyebabkan disfungsi ginjal progresif dan ireversibel, penurunan keluaran urin, komposisi darah abnormal, dan ditandai dengan GFR spesifik. Nilai ini kurang dari 60 ml/menit/1,73 m dan bertahan lebih dari 3 bulan. Ketidakmampuan pasien dalam pembatasan cairan dipengaruhi oleh rasa percaya diri yang rendah dan efikasi diri yang rendah. Efikasi diri adalah suatu bentuk kepercayaan terhadap kemampuan individu untuk mengatur dan melakukan tindakan untuk mencapai tujuan tertentu agar IDWG tetap dalam batas normal. Tujuan pada penelitian ini menganalisis adanya Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dalam nonprobability sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 55 pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Self Efficacy dan kuesioner Kepatuhan Pembatasan Cairan. Hasil uji Fisher Exact Test di peroleh nilai p = 0.019. Simpulan pada penelitian ini ada hubungan antara self efficacy dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RSUD Undata Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Saran diharapkan perawat dirumah sakit khususnya diunit hemodialisis untuk lebih meningkatkan self efficacy pasien HD dalam pambatasan asupan cairan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah Ni Nyoman Widyawati; Siti Yartin; Moh Malikul Mulki
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 3 (2023): GJMI - SEPTEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i3.88

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) sebagai suatu proses patofisiologi yang menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional ginjal yang saat ini masih menjadi permasalahan serius di dunia kesehatan. Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal. Penilaian kualitas hidup penderita gagal ginjal dapat dilihat pada aspek kesehatan fisik, kesehatan mental, fungsi sosial, fungsi peran dan perasaan sejahtera. Lama menjalani HD merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Semakin lama klien menjalani HD dapat mempengaruhi proses adaptasi terhadap kondisinya. Tujuan pada penelitian ini adalah menganalisis Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Undata Palu. Jenis Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dalam nonprobability sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 55 pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Lama Menjalani Hemodialisis dan Kuesioner Kualitas Hidup. Hasil uji Fisher Exact Test di peroleh nilai p = 0.005. Simpulan pada penelitian ini Ada hubungan bermakna antara lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pada pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Undata Palu. Saran diharapkan perawat di unit hemodialisis lebih mengoptimalkan penyuluhan kepatuhan menjalani hemodialisis sesuai waktu yang telah diatur oleh perawat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Chronic Kidney Disease (CKD) sebagai suatu proses patofisiologi yang menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional ginjal yang saat ini masih menjadi permasalahan serius di dunia kesehatan. Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal. Penilaian kualitas hidup penderita gagal ginjal dapat dilihat pada aspek kesehatan fisik, kesehatan mental, fungsi sosial, fungsi peran dan perasaan sejahtera. Lama menjalani HD merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Semakin lama klien menjalani HD dapat mempengaruhi proses adaptasi terhadap kondisinya. Tujuan pada penelitian ini adalah menganalisis Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Undata Palu. Jenis Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dalam nonprobability sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 55 pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Lama Menjalani Hemodialisis dan Kuesioner Kualitas Hidup. Hasil uji Fisher Exact Test di peroleh nilai p = 0.005. Simpulan pada penelitian ini Ada hubungan bermakna antara lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pada pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Undata Palu. Saran diharapkan perawat di unit hemodialisis lebih mengoptimalkan penyuluhan kepatuhan menjalani hemodialisis sesuai waktu yang telah diatur oleh perawat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.