Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Manajemen Pemeliharaan Pada Pembesaran Pedet Betina Menuju Sapi Produktif Di KSU Tandangsari Bambang Kholiq Mutaqin; Ujang Hidayat Tanuwiria; iin Susilawati; Lia Budimulyati Salman; Didin Supriat Tasripin
Farmers: Journal of Community Services Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v2i1.31197

Abstract

Serangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat telah dilakukan baik secara langsung dan secara online yaitu work from home (WFH), pada bulan Juli 2020 di Wilayah Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang dan Desember 2020 di Kelompok peternak Harapan Jaya Tanjungsari Sumedang. Tujuan dari PPM yang dilaksanakan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai manajemen pemeliharaan dan pembesaran pedet betina sapi perah menuju sapi produktif. Sasaran pelaksanaan kegiatan adalah peternak sapi perah anggota kelompok peternak yang tergabung di koperasi KSU Tandangsari Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah melalui zoom meeting dan melalui forum diskusi terbatas dengan kelompok peternak Harapan Jaya Tanjungsari. Peserta yang hadir pada kegiatan penyuluhan sebanyak 40 orang terdiri atas peternak, pengurus koperasi, dosen dan mahasiswa peserta KKN sedangkan pada forum diskusi dengan kelompok ternak Harapan jaya dihadiri 15 orang peternak pada pertemuan pertama dan 15 orang pada pertemuan kedua. Hasil kegiatan disimpulkan bahwa secara umum peternak dan partisipan sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan manajemen pemeliharaan pedet pada masa pandemic covid-19 dan penerapannya untuk mempercepat pertumbuhan pedet betina menjadi sapi produktif dan menyampaiakan berbagai permasalahan yang muncul di kalangan peternak seperti motivasi berternak yang kian luntur. Permasalahan tersebut akan menjadi konsen pengabdian berikutnya.
Performa Produksi Sapi Perah Friesian Holstein Laktasi 1 dengan Produksi Susu lebih dari 7000 Kg (Studi Kasus di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan) Prafangasti Sarah Ginantika; Didin Supriat Tasripin; Heni Indrijani; Johar Arifin; Bambang Kholiq Mutaqin
Jurnal Sumber Daya Hewan Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Sumber Daya Hewan
Publisher : Program Studi Peternakan, Universitas Padjadjaran PSDKU Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsdh.v2i1.33097

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui performa produksi sapi perah Friesian Holstein di PT. UPBS. Objek penelitian adalah catatan lengkap produksi susu dengan katagori produksi susu lebih dari 7000 kg/laktasi, lama laktasi, puncak laktasi, dan lama kering kandang dari laktasi 1 sampai 4 selama tahun 2017-2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan performa produksi susu laktasi 1 adalah 10.037,84 ± 1.309,79 kg; lama laktasi 347,28 ± 56,76 hari; puncak produksi hari ke 82,03 ± 28,05; dan lama kering kandang 49,60 ± 13,78 hari.
Evaluasi dan Efisiensi Milking Parlour pada Sapi Produksi Tinggi berdasarkan Cow Milked/Stall/Hour di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan Iqbal Zaky Permana; Didin Supriat Tasripin; Bambang Kholiq Mutaqin
Jurnal Sumber Daya Hewan Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Sumber Daya Hewan
Publisher : Program Studi Peternakan, Universitas Padjadjaran PSDKU Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsdh.v3i2.41365

Abstract

Efisiensi pemerahan adalah satu paket rutinitas pekerjaan yang optimal sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi peternakan sapi perah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efisiensi dari milking parlour di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan (PT. UPBS). Objek penelitian ini adalah sapi perah berproduksi tinggi (>30 kg/hari). Metode penelitian dilakukan dengan mengukur durasi ternak memasuki stall hingga ternak keluar stall. Waktu diukur untuk setiap satu baris stall ketika pemerahan pada grup 10 dan grup 11. Rataan populasi, milk yield, lama durasi pemerahan untuk grup 10 dan 11 diambil dari MIS Data. Hasil menunjukkan bahwa rataan waktu handling tercepat didapat grup pemerah C dengan waktu 2 menit 16 detik. Sedangkan, waktu terlama didapat grup pemerah B dengan waktu 3 Menit 45 Detik. Nilai cow milked/stall/hour terendah didapat grup pemerah A dengan nilai 4,393. Sedangkan, nilai tertinggi didapat grup pemerah C dengan nilai 5,721. Perbedaan ini dipengaruhi durasi handling, pemerahan dan kerja sama tim. Durasi Handling mempengaruhi nilai cow milked/stall/hour, yang mana handling ternak dipengaruhi cow flow yang dibantu dengan backing door. Lama pemerahan dipengaruhi oleh stimulus hormon oksitosin untuk mempercepat milk-let-down dan meningkatkan milk flow rate. Kerja sama tim diperlukan agar prosedur pemerahan berjalan dengan baik, pembagian zona pada operator dapat membantu menjaga keefektifan kerja operator.
Comparisons and influence temperature humidity index to dairy cow productivity based on farm altitude Bambang Kholiq Mutaqin; Didin Supriat Tasripin; Lia Budimulyati Salman; Iin Susilawati; Ujang Hidayat Tanuwiria1
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 12 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v12i1.9458

Abstract

This study aimed to determine the differences and effects of the Temperature Humidity Index (THI) on dairy cows’ productivity in West Java based on differences in farm altitude. Categorization based on area altitude can be divided into low altitude (<700 m asl), moderate (700-1000 m asl), and high (> 1,000 m asl). The parameters observed were body size, body weight, and milk production which were supplemented by environmental conditions namely temperature and humidity. The method used is a survey and direct observation by simple random sampling of animals. The results showed differences in environmental conditions, namely temperature and humidity in each dairy farm with different altitudes. Meanwhile, the performance of milk production is relatively the same even though variations in the performance of body measurements and weight of dairy cows in each region. It can be concluded that heat environmental conditions with high THI can cause cows to suffer from heat stress so that productivity decreases.
Comparisons and influence temperature humidity index to dairy cow productivity based on farm altitude Bambang Kholiq Mutaqin; Didin Supriat Tasripin; Lia Budimulyati Salman; Iin Susilawati; Ujang Hidayat Tanuwiria1
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 12 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v12i1.9458

Abstract

This study aimed to determine the differences and effects of the Temperature Humidity Index (THI) on dairy cows’ productivity in West Java based on differences in farm altitude. Categorization based on area altitude can be divided into low altitude (<700 m asl), moderate (700-1000 m asl), and high (> 1,000 m asl). The parameters observed were body size, body weight, and milk production which were supplemented by environmental conditions namely temperature and humidity. The method used is a survey and direct observation by simple random sampling of animals. The results showed differences in environmental conditions, namely temperature and humidity in each dairy farm with different altitudes. Meanwhile, the performance of milk production is relatively the same even though variations in the performance of body measurements and weight of dairy cows in each region. It can be concluded that heat environmental conditions with high THI can cause cows to suffer from heat stress so that productivity decreases.