Harus dilakukan pengembangan donor darah dengan mendata golongan darah masyarakat sebagai langkah utama pembentukan desa siaga donor darah. Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, serta kesehatan secara mandiri. Untuk tercapainya desa siaga, penting berbagai kegiatan berbasis masyarakat yang ada seperti posyandu, polindes, dana kesehatan, dll sebagai titik awal pembangunan desa siaga. Salah satu program yang sedang dikembangkan adalah Desa Siaga Donor Darah diawali dengan kegiatan pengecekan golongan darah warga dusun III. Pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan Donor Darah Desa Siaga melibatkan 29 mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang sedang mengabdi pada program KKN dengan menjalankan program Donor Darah. Dilakukan pemgecekan golongan darah di dusun III Timbang Lawan, yaitu dengan mengambil sample 30 warga. Hasil pengecekan golongan darah diketahui 30% warga dengan golongan darah A, 20% warga dengan golongan darah B, 43,3% dengan golongan darah O, dan 6,6% dengan warga golongan darah AB. Sebagian warga sudah mengetahui golongan darahnya yang selanjutnya tambahan data ini akan menjadi data utama dalam Inisisasi Desa Siaga Donor Darah. Data pengecekan dusun III ini kemudian menjadi bagian data base Desa Timbang Lawan.