Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Portrayal of Women’s Power Ambivalence: in Literature- to- Film Adaptation of Enola Holmes Bintang Priyanto Putri; Fatma Hetami; Rahayu Puji Haryanti; Widhiyanto Widhiyanto
Rainbow : Journal of Literature, Linguistics and Culture Studies Vol 12 No 2 (2023): Rainbow Journal of Literature, Linguistics and Culture Studies
Publisher : English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rainbow.v12i2.68282

Abstract

The pursuit of dreams by women often results in a complex state of ambivalence, as they contend with societal, familial, and personal obstacles. This underscores the need for a new cultural narrative that reconciles the strengths and weaknesses of women. Our research focuses on examining the portrayal of woman's power in the novel and film Enola Holmes. Utilizing a qualitative approach and Betty Friedan's liberal feminism as a framework, we explore the multifaceted nature of female empowerment as represented by the character Enola Holmes. Our findings reveal that Enola's aspiration to become a detective symbolizes female empowerment but is marked by ambivalence. A form of ambivalence can be seen when Enola ends up in boarding school, falls in love with a man, gets help from male friend, gets a culture shock, and uses the name “Holmes”; Eudoria’s absence after her enthusiastic efforts of teaching Enola and making a plan for reform bill with her feminist movement; Dowager's plan to kill Tewkesbury is defeated by Enola Holmes and Tewkesbury; women oppressing women through the character Enola Holmes fights Edith and Enola Holmes argues Miss Harrison. Therefore, these complexities suggest a paradox: efforts to challenge patriarchal norms can inadvertently reinforce the culture they seek to change. In conclusion, our study highlights the nuanced nature of female empowerment in "Enola Holmes," offering insights into the intricate interplay between women's agency and societal norms in the ongoing struggle for gender equality.
Pemberdayaan Remaja Panti Asuhan Yatim Putri Siti Khadijah Melalui Pelatihan Konten Dakwah Berbahasa Inggris dengan Menggunakan Aplikasi Snapseed dan Canva Intan Permata Hapsari; Fatma Hetami; Karina Hanum Luthfia; Christianti Tri Hapsari; Setyarini Setyarini; Fasya Safira Maysarah; Devan Cikal Pramukti; Bintang Priyanto Putri
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan pembatasan kegiatan masyarakatuntukmengurangidampakpenyebaranCovid-19,strategipenyebarandakwahmengalamiperubahan yang signifikan. Dakwah yang dulunya dilakukan di masjid, di tabligh akbar, di radio,ataupun televisi, sekarang mulai bergeser ke media digital seperti website, instagram, Youtube,Twitter, Facebook, atau media digital lainnya. Kenyamanan dalam mengakses dakwah dimanapun,kapanpun, dan oleh siapapun menjadi keunggulan utama dakwah melalui media digital. Kondisi inisangat sesuai dengan pasar pengguna aktif sosial media di Indonesia yaitu sekitar 61, 8% dari totalpopulasi (Hootsuite, 2021).Inovasi penyebaran dakwah melalui media digital dianggap menjadialternatif solusi yang cukup efektif untuk menyasar semua generasi terutama generasi milenial.Dengan jumlah aktif pengguna internet yang mencapai 200 juta jiwa, jumlah konten kreatorYoutube selevel gold di Indonesia masih berkisar 600 channel (Makarim, 2020). Selain itu, kontenkreatif di Indonesia masih berkisar konten terkait prank, tutorial, musik, berita, atau web series.Masih sedikitnya konten kreator yang berfokus pada dakwah, membuka peluang besar bagi generasimillennial untuk mendalaminya. Untuk itu, pengabdian yangberfokus untuk memberdayakanremaja melalui pelatihan pembuatan konten dakwah menggunakan aplikasi terkini seperti Canvadan Snapseed sangat diperlukan. Sasaran program pengabdian ini adalah remaja putri panti asuhanSiti Khadijah, yang masih bersekolah di jenjang SMP dan SMA/SMK. Mereka merupakan gen Z yangsangat familiar dengan penggunaan teknologi informasi namun masih minim mendapat pelatihanpembuatan konten kreatif berbahasa Inggris yang memanfaatkan aplikasi terkini. Pemilihan pesertapelatihan ini didasarkan pada kebutuhan untuk membangun ketahanan generasi bangsa Indonesiamelalui gerakan pemberdayaan perempuan yang memfasilitasi penguatan keterampilan, kolaborasidan kebermanfaatan secara lebih luas. Metode ceramah, cooperative learning, dan group discussiondigunakansebagaimetodepelatihanpembuatankontenkreatifberbahasaInggrisdenganmenggunakanaplikasiCanvadanSnapseed.Denganmemaksimalkanpenggunaanteknologiinformasi, peserta pelatihan menunjukkan respon positif selama proses pelatihan, mereka aktifberusaha untuk dapat menguasai aplikasi dan menghasilkan konten dakwah yang menunjukkanstyle mereka sebagai generasi Z. Walaupun mengalami sedikit kendala teknis seperti koneksi wifiyangkurangstabildandeviceyangkurangmendukung,pesertabertumbuhdarimemahamipenggunaan aplikasi untuk kebutuhan pribadi seperti eksistensi di media sosial menjadi memahamipenggunaan aplikasi untuk kebermanfaatan yang lebih besar yaitu untuk penyebaran dakwah. Daripelatihan yang berfokus pada hasil visual dua dimensi seperti poster atau photo untuk konten 2314dakwah, pelatihan selanjutnya dapat difokuskan untuk memberi pelatihan pembuatan kontenkreatif dakwah yang menghasilkan ceramah generasi milenial berbahasa Inggris.Kata Kunci:pemberdayaan, perempuan, konten dakwah, Snapseed, Canva