Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KHASIAT DAUN BINAHONG (ANREDERA CORDIFOLIA (TEN.) STEENIS) TERHADAP PEMBENTUKAN JARINGAN GRANULASI DAN REEPITELISASI PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA KULIT KELINCI Ariani, Suci
eBiomedik Vol 1, No 2 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.2.2013.3250

Abstract

Latar Belakang: Luka merupakan keadaan dimana kontinuitas jaringan rusak oleh karena trauma dari benda tajam atau tumpu, perubahan suhu, kimiawi, listrik, radiasi, atau gigitan hewan. Proses penyembuhan luka bisa dipercepat dengan menggunakan pengobatan tradisional, salah satunya adalah tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Tujuan: Untuk melihat khasiat daun binahong terhadap pembentukan jaringan granulasi dan reepitelisasi penyembuhan luka terbuka kulit kelinci secara makroskopik dan mikroskopik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan subjek 5 ekor kelinci. Satu ekor kelinci untuk meilhat struktur jaringan kulit normal kelinci. Empat ekor kelinci dibuat luka, pada punggung kanan diberikan daun binahong dan luka pada punggung kiri tidak diberikan daun binahong. Kelompok A terdiri dari dua ekor kelinci yang diambil dan dilihat jaringan luka pada hari kelima, kelompok B terdiri dari dua ekor kelinci yang diambil dan dilihat jaringan lukanya pada hari ke-14. Hasil: Secara makroskopik luka yang diberi daun binahong terlihat lebih kecil dan kering, sedangkan yang tidak diberi daun binahong terlihat luka masih dalam, dan kemerahan. Secara mikroskopik luka yang diberi daun binahong terbentuk jaringan granulasi yang lebih banyak dan reepitelisasi lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak diberi daun binahong. Simpulan: Pemberian daun binahong pada luka membantu penyembuhan luka dengan pembentukan jaringan granulasi yang lebih banyak dan reepitelisasi terjadi lebih cepat dibandingkan dengan luka yang tidak diberi daun binahong.Kata Kunci: Luka terbuka, daun binahong, jaringan granulasi, reepitelisasi.Background: Wound is a condition when the continuity of tissue are damaged by the trauma of sharp or blunt objects, temperature changes, chemicals, electricity, radiation, or animal bites. The process of wound healing can be accelerated by using traditional medicines, one of them is a plant called Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Objective: To observe the influences of binahong leaf in granulation tissue formation and epithelial regeneration of an open wound healing of skin rabbit, both macroscopic and microscopic features. Method: Experimental research employed five adult rabbits as the subject: one rabbit as a control ? to observe the structure of rabbit skin tissue. The four rabbits are made wounds, to the back right were given binahong leafs and wounds to the back left were not. Group A and B - two rabbits in each group. Rabbits in group A are used to observe the wounded tissue in the fifth day. Rabbits in group B are used to observe the wounded tissue in the fourteenth day. Results: The macroscopic result of wounds with binahong had smaller shape and dry, while the wound without binahong leafs are still look deeper, wet, and redness. By microscopic examination, wounds with binahong leafs formed granulation tissue and epithelial regeneration more and faster than those which not given binahong leafs. Conclusions: Binahong leafs help in healing the wounds with forming more granulation tissue and faster in epithelial regeneration than the wounds without binahong leafs.Keywords: Open wounds, binahong leaf, granulation tissue, epithelial regeneration.
ANALISIS KEBERHASILAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN MUTU PELAYANAN Suci Ariani
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2023): Juni: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v2i2.720

Abstract

Penerapan Rekam Medis Elektronik(RME) memiliki potensi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan melalui kemudahan komunikasi antara dokter, peningkatan efisiensi dokumentasi, berbagi informasi yang lebih baik, dan mendorong tanggung jawab bersama dengan pasien. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh implementasi RME terhadap efektivitas dan mutu pelayanan kesehatan. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur, dengan lima jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan implementasi RME terbukti meningkatkan efektivitas kerja pada unit rekam medis, mengoptimalkan mutu pelayanan kesehatan di klinik, meningkatkan kepuasan pengguna, mendukung manajemen kasus pasien, dan memfasilitasi kolaborasi antar profesional kesehatan. RME juga memberikan dampak positif dalam mengurangi waktu tunggu pelayanan, meningkatkan kesinambungan perawatan, menghindari duplikasi pemeriksaan, dan meningkatkan efisiensi pelayanan. Dengan demikian, implementasi RME memberikan manfaat signifikan dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih efisien, berkualitas, dan terkoordinasi. . Penting bagi institusi kesehatan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam implementasi RME, seperti ketersediaan sumber daya, perubahan proses kerja, pelatihan dan pemahaman pengguna, keamanan data, interoperabilitas, dan resistensi perubahan budaya organisasi.
Uncovering Gunung Berkembang Tourism and Samiler Crackers as Sustainable Microenterprises for Kedungudi Empowerment: Ungkap Wisata Gunung Berkembang dan Kerupuk Samiler sebagai Usaha Mikro Berkelanjutan Pemberdayaan Kedungudi Amin, M. Irwani; Ariani , Suci; Fauziyah, Luluk Putri; Kusumaningrum, Tri Agustin; Firdausi , Rajendra Rafi
Proceedings of The ICECRS Vol. 12 No. 2 (2023): Seminar Nasional, Peran Nyata Civitas Akademika Bagi Masyarakat : Solusi Pembe
Publisher : International Consortium of Education and Culture Research Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/icecrs.v12i2.1749

Abstract

The aim of carrying out this service is specifically in the mountain tourism industry and the manufacture of Samiler crackers in Kedungudi, micro businesses are enhanced by empowerment. The service method used is to increase added value, product and process development to encourage innovation in the process of making Samiler crackers. identify and create attractive and sustainable mountain tourism packages. This dedication produces micro-entrepreneurs who have greater capacity and better skills in management, production and marketing. And the resulting essence in the form of environmental destruction prioritizes sustainable product practices in production and mountain tourism, maintaining the balance of the local ecosystem. disturb the environment maintain the balance of the local ecosystem by using sustainable products when creating and developing mountain tourism. Highlights: Enhancing micro-businesses in Kedungudi through value addition and product development for Samiler crackers. Empowering micro-entrepreneurs with improved management, production, and marketing skills in the mountain tourism industry. Prioritizing sustainable practices to prevent environmental degradation and maintain the local ecosystem's balance in both product manufacturing and mountain tourism development. Keywords: Mountain Tourism, Samiler, Micro Business
Postural Kyphosis, Shoulder Function, and Work Duration as Predictors of Shoulder Pain among Academic Staff: A Cross-Sectional Study Tenriwulan, Andi Fadhilah; Anjasmara, Bagas; Ariani, Suci
Academia Open Vol 8 No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/acopen.8.2023.7269

Abstract

This cross-sectional study aimed to investigate the relationship between thoracic kyphosis posture, shoulder function, work duration, and the occurrence of shoulder pain among academic staff at Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. A purposive sampling technique was employed to select 21 participants. Thoracic posture was measured using an inclinometer, shoulder function was assessed using the Constant-Murley Score, and muscle strength was evaluated with a hand dynamometer grip power test. The results revealed a significant correlation between thoracic kyphosis posture, shoulder function, work duration, and the occurrence of shoulder pain (r: 0.7±0.001, r: 0.6±0.003, r: 0.8±0.001, respectively). This study highlights the crucial role of posture, shoulder function, and work duration in contributing to shoulder pain among academic staff, emphasizing the need for ergonomic interventions and preventive measures to promote musculoskeletal health in this population. Highlights: Significant Correlation: The study establishes a strong and significant correlation between thoracic kyphosis posture, shoulder function, and work duration with the occurrence of shoulder pain among academic staff. Functional Impact: Shoulder function, as assessed by the Constant-Murley Score, plays a pivotal role in the development of shoulder pain, shedding light on the importance of maintaining optimal shoulder mobility and strength. Ergonomic Implications: The findings underscore the need for targeted ergonomic interventions and preventive strategies to mitigate shoulder pain among academic staff, emphasizing the importance of promoting musculoskeletal well-being in prolonged static work settings. Keywords: Postural Kyphosis, Shoulder Function, Work Duration, Shoulder Pain, Academic Staff
Tantangan dalam Integrasi Data Kesehatan dari Berbagai Sistem Electronic Health Record dalam Sistem Kesehatan Nasional Suci Ariani; Resta Dwi Yuliani
Vitamin : Jurnal ilmu Kesehatan Umum Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal ilmu Kesehatan Umum
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/vitamin.v3i1.996

Abstract

Electronic Health Records (EHRs) have become an important component in the digital transformation of the healthcare system in Indonesia. However, EHR implementation in many health facilities in Indonesia is still fragmentary and not fully integrated. The main challenges in integrating health data into the national health system are issues of interoperability, data security, and inter-institutional coordination. This study aims to identify and analyze the main challenges in integrating health data from various EHR systems into Indonesia's national health system and its impact on the quality of health services, operational efficiency, and data security. The research method used was a descriptive qualitative approach, which combined literature study and in-depth interviews with experts in the field of health information technology and health policy. A literature study was conducted to identify technical, operational, and policy challenges faced in EHR implementation in Indonesia. Expert interviews were used to validate the findings obtained from the literature and provide additional insights into the local context. Thematic analysis techniques were used to organize and interpret the data. The results showed that the lack of common data standards is a major obstacle in the integration of EHR systems in Indonesia.A total of 45% of healthcare facilities adopt HL7 standards, 30% adopt FHIR, and 25% use proprietary systems, leading to the inability to efficiently share data between institutions. In addition, data security issues are also a major concern, with many healthcare facilities yet to implement adequate security protocols. Limited coordination between health institutions also hinders wider integration. Nonetheless, EHR integration has the potential to improve operational efficiency, with up to 25% reduction in administrative time in institutions that have integrated their systems.
Redesain Map Rekam Medis Berdasarkan Aspek Anatomi, Fisik, dan Isi di Klinik Fisioterapi Resta Dwi Yuliani; Suci Ariani; Herista Novia Widanti; Galuh Ratmana Hanum
Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vol. 3 No. 3 (2025): September : Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebid
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/corona.v3i3.1620

Abstract

Efforts to realize the implementation of good medical records require supporting elements in the form of medical record folders with a design that meets standards. Medical record folders protect patient documents and simplify the process of identifying, storing, and managing health data. Based on the results of observations at the UMSIDA Physiotherapy Clinic, the medical record folder used is still simple, only made of ordinary paper without a logo, name, clinic address, or columns for writing patient identity and medical record number. This condition has the potential to cause obstacles in the administration and security of patient data. The purpose of this research is to redesign (redesign) medical record folders based on anatomical, physical, and content aspects to make them more professional and functional. The methods used include needs analysis through interviews with users, evaluation of old designs, and the creation of new designs. The redesign was carried out by adding heading elements in the form of the name and address of the clinic, introduction in the form title or medical record folder, and instructions in the form of the text "Confidential Documents." On the body, the patient's identity is contained such as full name and medical record number. From the physical aspect, the folder is designed in the form of a portrait with a size of 21.5 cm × 33.0 cm, using white 260 grams of ivory paper with a blue background. Meanwhile, the content aspects include the identity of the health service facility, the writing "Confidential Document," the patient's name, medical record number, and year of visit. The results of the study concluded that the redesign of the medical record folder has met the anatomical, physical, and content standards needed to support more organized health services.
HUBUNGAN ANTARA POSTUR, KEKUATAN GENGGAMAN, FUNGSIONAL BAHU, AKTIFITAS FISIK, DAN NYERI BAHU PADA STAF PENGAJAR Tenriwulan, Andi Fadhilah; Anjasmara, Bagas; Ariani, Suci
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 1 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/p6tm2907

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur torakal, aktivitas fisik dengan nyeri bahu pada staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran postur torakal menggunakan inclinometer, pengukuran fungsional bahu menggunakan Constant Murley Score, dan kekuatan genggaman menggunakan hand grip power dynamometer, aktifitas fisik diukur melalui frekuensi olahraga ringan dalam satu minggu. Hasil: Dua puluh satu peserta termasuk staf pengajar dengan nyeri bahu dilibatkan dalam penelitian ini. Temuan menunjukkan adanya hubungan yang tinggi dan signifikan antara postur kifosis torakal, fungsional bahu dan lama kerja dengan terjadinya nyeri bahu. Namun untuk aktifitas fisik dan kekuatan genggaman ditemukan tidak adanya hubungan signifikan. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara nyeri bahu dengan postur tubuh, fungsional bahu dan lama kerja pada staf pengajar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
HUBUNGAN ANTARA POSTUR, KEKUATAN GENGGAMAN, FUNGSIONAL BAHU, AKTIFITAS FISIK, DAN NYERI BAHU PADA STAF PENGAJAR Tenriwulan, Andi Fadhilah; Anjasmara, Bagas; Ariani, Suci
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 1 No. 1 (2024): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/p6tm2907

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur torakal, aktivitas fisik dengan nyeri bahu pada staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran postur torakal menggunakan inclinometer, pengukuran fungsional bahu menggunakan Constant Murley Score, dan kekuatan genggaman menggunakan hand grip power dynamometer, aktifitas fisik diukur melalui frekuensi olahraga ringan dalam satu minggu. Hasil: Dua puluh satu peserta termasuk staf pengajar dengan nyeri bahu dilibatkan dalam penelitian ini. Temuan menunjukkan adanya hubungan yang tinggi dan signifikan antara postur kifosis torakal, fungsional bahu dan lama kerja dengan terjadinya nyeri bahu. Namun untuk aktifitas fisik dan kekuatan genggaman ditemukan tidak adanya hubungan signifikan. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara nyeri bahu dengan postur tubuh, fungsional bahu dan lama kerja pada staf pengajar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Aplikasi Website dan Analisis Pertumbuhan Tanaman Terong Hijau, Kangkung Darat dan Sawi Hijau di Kebun Ariani, Suci; Syahril, Syahril
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 3 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i3.2555

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat website tanaman sayuran di kebun menggunakan HTML (Hypertext Markup Language) agar dapat mengedukasi pengunjung dan mengontrol pertumbuhan tanaman. Metode penelitian melibatkan pencampuran pupuk kandang ayam, NPK, dan dolomit yang ditaburkan pada kebun setiap dua minggu. Bibit Terong Hijau dan Kangkung Darat ditanam di polybag, dan setelah satu minggu, sayuran tersebut dipindahkan ke kebun, sedangkan Sawi Hijau dipindahkan setelah 10 hari. Penanaman dilakukan dengan mengatur area: Terong Hijau di tiga area, Kangkung Darat di satu area, dan Sawi Hijau di tiga area. Metode analisis data yang digunakan mencakup statistik deskriptif untuk menggambarkan pertumbuhan tanaman, serta model regresi sederhana untuk memprediksi hubungan antara Hari Setelah Tanam (HST) dan tinggi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa halaman website terdiri dari tampilan muka, halaman untuk masing-masing jenis tanaman, serta grafik hubungan antara HST dan tinggi tanaman, dan antara HST dan jumlah daun. Secara kuantitatif, pada tanaman Terong Hijau, rata-rata pertumbuhan tinggi dicatat sekitar 2 cm/hari, dan jumlah daun meningkat seiring bertambahnya HST. Pada Kangkung Darat, tinggi tanaman meningkat menjadi rata-rata 1,5 cm/hari, sementara pada Sawi Hijau, pertambahan tinggi tanaman tidak signifikan, sekitar 0,5 cm/hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa aplikasi website berhasil dibangun untuk memberikan edukasi mengenai cara menanam sayur, dan menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman Terong Hijau dan Kangkung Darat menunjukkan tren positif seiring bertambahnya HST, sedangkan pertumbuhan Sawi Hijau relatif stabil.