Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Creativity Profile Of Medical Laboratory Technology Students In Medical Instrumentation Learning Iswari pauzi; Aliefmam Hakim; Aris Doyan; Gito Hadiprayitno; Joni Rokhmat; A.A Sukarso
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 10, No 2 (2023): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v10i2.322

Abstract

The aim of the study was to describe the creativity profile of students of the Applied Undergraduate Study Program of Medical Laboratory Technology, Health Polytechnic, Ministry of Health, Mataram. The research method used is descriptive research. Data was collected through a questionnaire made using the Google form and then distributed to research respondents totaling 52 students. The data analysis technique used is descriptive analysis using the percentage of each indicator. The results showed that students' critical thinking skills were low on indicators of providing further explanations and drawing conclusions, and creative thinking skills were low for students to think fluently and originally.
Pemanfaatan Quizziz Mode Kertas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 6 SDN 44 Mataram Diana, Diana Sukandi; A.A Sukarso; Mohamad Junaidi Wirawan
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.777

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika di SDN 44 Mataram Kelas 6 yang berjumlah 17 orang melalui penerapan Quizziz mode kertas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus. Setiap siklus mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada pra-siklus, hasil belajar siswa menunjukkan rata-rata ketuntasan sebesar 60%, yang mengindikasikan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Intervensi pertama dilakukan pada siklus I dengan mengintegrasikan Quizziz mode kertas sebagai media pembelajaran. Hasil menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan hingga mencapai 76%. Pada siklus II, setelah dilakukan beberapa perbaikan dalam penerapan media pembelajaran, hasil belajar siswa meningkat lebih signifikan, mencapai persentase ketuntasan sebesar 90%. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa Quizziz mode kertas mampu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Media ini tidak hanya memfasilitasi siswa dalam memahami konsep-konsep Matematika secara lebih baik, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam penerapannya, siswa diajak untuk berpartisipasi secara individu maupun kelompok, yang secara tidak langsung meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama mereka. Selain itu, pendekatan ini memberikan fleksibilitas kepada guru dalam menyampaikan materi, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.  Keberhasilan ini tidak lepas dari beberapa faktor pendukung. Pertama, Quizziz mode kertas dirancang untuk menyediakan soal-soal yang variatif dan menantang, yang membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih menarik. Kedua, suasana kompetitif yang sehat tercipta melalui pemberian skor dan evaluasi hasil kerja siswa secara transparan, yang memotivasi mereka untuk berusaha lebih baik. Ketiga, metode ini mampu mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa, baik visual, auditori, maupun kinestetik, sehingga pembelajaran menjadi lebih inklusif
Pemanfaatan Quizziz Mode Kertas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 6 SDN 44 Mataram Diana, Diana Sukandi; A.A Sukarso; Mohamad Junaidi Wirawan
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 2 (2025): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i2.777

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika di SDN 44 Mataram Kelas 6 yang berjumlah 17 orang melalui penerapan Quizziz mode kertas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus. Setiap siklus mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada pra-siklus, hasil belajar siswa menunjukkan rata-rata ketuntasan sebesar 60%, yang mengindikasikan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Intervensi pertama dilakukan pada siklus I dengan mengintegrasikan Quizziz mode kertas sebagai media pembelajaran. Hasil menunjukkan adanya peningkatan persentase ketuntasan hingga mencapai 76%. Pada siklus II, setelah dilakukan beberapa perbaikan dalam penerapan media pembelajaran, hasil belajar siswa meningkat lebih signifikan, mencapai persentase ketuntasan sebesar 90%. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa Quizziz mode kertas mampu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Media ini tidak hanya memfasilitasi siswa dalam memahami konsep-konsep Matematika secara lebih baik, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam penerapannya, siswa diajak untuk berpartisipasi secara individu maupun kelompok, yang secara tidak langsung meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama mereka. Selain itu, pendekatan ini memberikan fleksibilitas kepada guru dalam menyampaikan materi, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.  Keberhasilan ini tidak lepas dari beberapa faktor pendukung. Pertama, Quizziz mode kertas dirancang untuk menyediakan soal-soal yang variatif dan menantang, yang membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih menarik. Kedua, suasana kompetitif yang sehat tercipta melalui pemberian skor dan evaluasi hasil kerja siswa secara transparan, yang memotivasi mereka untuk berusaha lebih baik. Ketiga, metode ini mampu mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa, baik visual, auditori, maupun kinestetik, sehingga pembelajaran menjadi lebih inklusif