Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Motivasi Tenaga Pendidikan di SMA Islam Alhusniyah Pulau Kijang Nurjamila; Ali Murtopo; Asmariani
IHSAN : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2023): 2023
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/ihsan.v1i2.69

Abstract

Motivasi merupakan pemberian atau penggerak yang menciptakan semangat kerja seseorang agar mau bekerja dan agar terdorong untuk melakukan suatu tindakan supaya dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tenaga pendidik perlu memiliki motivasi agar memiliki ketekunan dan memiliki semangat kerja dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi kepala sekolah dalam mengembangkan motivasi tenaga pendidik dan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menjadi pendukung serta penghambatnya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Yang menjadi informan kunci dari penelitian ini adalah kepala sekolah, sedangkan guru dijadikan informan tambahan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, Analisis data menggunakan metode reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Pertama, strategi kepala sekolah dalam mengembangkan motivasi tenaga pendidik sudah berjalan dengan baik namun belum optimal diantara strategi kepala sekolah dalam mengembangkan motivasi tenaga pendidik yaitu melakukan pembinaan disiplin kerja, pemberian motivasi dan arahan, penyediaan sarana dan prasarana, pemberian penghargaan (reward), serta melakukan pelatihan melalui MGMP. Kedua, Faktor pendukung strategi kepala sekolah dalam mengembangkan motivasi tenaga pendidik diantaranya adalah; ketersediaan sarana prasarana yang dibutuhkan, pemberian reward, kenyamanan lingkungan, serta memiliki jaringan internet yang baik. Adapun faktor penghambatnya adalah kurangnya partisipasi tenaga pendidik, kurang disiplin dalam bekerja serta komunikasi guru dengan kepada kepala sekolah belum maksimal.
Implementasi Kurikulum Pondok Pesantren di MTS Sa’adatuddaraein Suhada Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir Maria Oftania; Nurmadiah; Asmariani
IHSAN : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2023): 2023
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/ihsan.v1i1.72

Abstract

Kurikulum pondok pesantren memiliki perbedaan dengan sekolah umum, dan bahkan terdapat perbedaan antara satu pondok pesantren dengan pesantren lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi kurikulum pondok pesantren dan untuk mengetahui apa faktor penghambat dan faktor pendukung dalam implementasi kurikulum pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif, Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, sedangkan guru dan siswa dijadikan sebagai informan tambahan. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa: pertama, pola I: materi agama yang diajarkan berasal dari kitab-kitab klasik (kitab kuning) dan metode pembelajarannya menggunakan wetonan dan sorogan. pola II: pendekatan pembelajaran dilaksanakan secara klasikal dan non-klasikal. pola III: kurikulum telah ditambahi dengan mata pelajaran umum dan aneka kegiatan ketrampilan, kesenian, organisasi. pola IV: menitik beratkan pembelajaran ketrampilan disamping agama. pola V: pengajaran kitab klasik menjadi bagian penting dari pembelajaran di MTs Saadatudarein. a) Pesantren mengadopsi model madrasah. b) Kurikulum pesantren di bagi menjadi dua bagian, yaitu kurikulum pesantren dan kurikulum pemerintah dengan modifikasi materi agama. c) Ada juga pesantren menyelenggarakan sekolah umum dengan kurikulum yang mengikuti kementerian pendidikan dan kebudayaan. d) ada pesantren yang menyusun kurikulum pendidikan agama mereka sendiri. Kedua: faktor pedukungnya adalah dukungan dari pihak masyarakat, terpenuhinya kebutuhan pangan santri, kualitas guru dan staf memadai, komitmen kuat dari pengelola, partisipasi aktif santri. Sedangkan faktor penghambatnya adalah, kurangnya dukungan dari Orang Tua/Wali Murid, perubahan regulasi pendidikan, tantangan teknis, teknis ini dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan kurikulum. Perbedaan pandangan dan opini, resistensi terhadap perubahan, kurangnya pelatihan dan pembekalan, tantangan pengukuran dan evaluasi
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Tembilahan Kota Provinsi Riau Evi Puspitasari; Nurmadia; Asmariani
Jurnal QOSIM : Jurnal Pendidikan, Sosial & Humaniora Vol 1 No 1 (2023): 2023
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/jq.v1i1.67

Abstract

Motivasi kerja dan kinerja guru memiliki keterkaitan yang erat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja, bagaimana kinerja guru dan apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian ex-post facto. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah guru SMA Negeri 1 Tembilahan Kota sebanyak 54 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa angket/kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kolerasi sederhana, yaitu analisis deskriptif, Uji Validitas, Uji Reabilitas dan Uji-T. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja di SMA Negeri 1 Tembilahan Kota dapat dikategorikan baik, dengan nilai rata-rata sebesar 80,4%, sementara kinerja guru juga termasuk dalam kriteria baik dengan nilai rata-rata sebesar 67%. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja (X) dan kinerja guru (Y). Hasil ini dikuatkan oleh nilai t-hitung sebesar 37.500, yang lebih besar dari t-tabel sebesar 1.675, dengan signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya, motivasi kerja secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja guru, yang dapat dianggap sangat baik.