Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Sarapan Pagi, PHBS, dan Pemberian Makanan Tambahan Pada Anak Sekolah Dasar di SD Inpres Sanenu Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang Maria Goreti Pantaleon; Santa Luciana Diaz Vera da Costa; Meirina Sulastri Loaloka
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8338

Abstract

Anak Usia Sekolah Dasar adalah anak yang berusia 6 hingga 12 tahun. Salah satu kelompok umur yang rentan terhadap masalah gizi dan kesehatan yaitu usia sekolah. Informasi kesehatan sebaiknya diberikan kepada kelompok masyarakat sejak dini, salah satunya melalui kegiatan edukasi pada anak sekolah dasar. Beberapa topik yang dibutuhkan oleh anak sekolah dasar untuk meningkatkan kesehatannya adalah tentang sarapan pagi dan pola hidup bersih dan sehat. Rutin sarapan pagi yang bergizi tinggi berfungsi agar anak mendapatkan sumber energi dan zat gizi untuk berpikir, belajar, dan melakukan aktivitas secara optimal setelah bangun pagi. Pemberian edukasi tentang PHBS juga sangat dibutuhkan oleh anak sekolah dasar karena dapat menumbuhkan kesadaran dan sikap positif anak untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari, serta mendorong anak untuk memiliki kebiasaan hidup bersih dan sehat. Materi diberikan dengan metode ceramah interaktif dan permainan sehingga semua peserta terlibat aktif dan memahami materi yang diberikan. Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 50 orang, berlokasi di SD Sanenu Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang. Hasil dari kegiatan ini disimpulkan bahwa semua peserta memahami materi yang disampaikan, dibuktikan dengan kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaan dan berperan aktif selama kegiatan. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar, minat belajar, dan hasil belajar siswa. Nearpod merupakan salah satu media pembelajaran interaktif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi Nearpod sebagai media pembelajaran. Hal ini penting karena penggunaan media pembelajaran interaktif, seperti Nearpod, dapat meningkatkan motivasi belajar, minat belajar, dan hasil belajar siswa. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 24 November 2023. Pelatihan diikuti oleh 8 guru . Pelatihan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan praktik. Materi pelatihan meliputi pengenalan aplikasi Nearpod, fitur-fitur aplikasi Nearpod terutama Quizzes & Games, dan cara membuat dan menggunakan pengalaman pembelajaran di Nearpod. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pemahaman dan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi Nearpod meningkat. Hal ini ditunjukkan peserta pelatihan mampu membuat dan menggunakan pengalaman pembelajaran di Nearpod dengan baik. Berdasarkan hasil pelatihan, dapat disimpulkan bahwa pelatihan penggunaan aplikasi Nearpod sebagai inovasi pembelajaran di SD Negeri 3 Berta telah berhasil mencapai tujuannya. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut.
EDUKASI GIZI DAN DEMO MASAK MENU PROTEIN HEWANI KEPADA ORANG TUA BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEMASI Dionisius A. Bere; Maria Theresia Dio; Jesica Cheline.J Feoh; Hendrina Mahi Ratu; Gisye T. Oly; Evlin Palalangan; Santa Luciana Diaz Vera da Costa; Asweros Umbu Zogara
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.9038

Abstract

Pemenuhan  zat  gizi  yang  adekuat,  baik  gizi makro  maupun  gizi  mikro  sangat  dibutuhkan  untuk menghindari   atau   memperkecil   risiko stunting. Kualitas dan kuantitas MP-ASI yang baik merupakan komponen    penting    dalam    makanan    karena mengandung  sumber  gizi  makro  dan mikro  yang berperan  dalam  pertumbuhan  linear (Mitra, 2015).  Kesadaran  ibu  terhadap  gizi  yang  baik diberikan  kepada  anak  memegang  peranan  yang penting  dalam  menjaga  kualitas  makanan  yang diberikan. Penyebab lain kurangnya pengetahuan ibu tentang Stunting adalah karena tidak semua ibu balita melakukan kunjungan ke Posyandu. Oleh karena itu salah satu penyebab stunting adalah kurangnya pengetahuan ibu. Kegiatan ini dilaksanakan pada 9 Maret 2023 di Pustu Beringin 1 Desa Besmarak. Desa Besmarak termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang. Sasaran kegiatan ini adalah orang tua bayi dan balita usia 0 – 60 bulan sebanyak 30 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk demo masak dan edukasi gizi kepada ibu balita stunting. Menu yang didemonstrasikan berbahan dasar pangan lokal sumber protein hewani. Materi edukasi gizi berkaitan dengan stunting, Edukasi gizi kepada ibu balita dalam bentuk, ceramah, dan pembagian leaflet untuk meningkatkan pengetahuan ibu. Hasil perhitungan posttest dan pretest menunjukan adanya peningkatan pemahaman orang tua terhadap seluruh materi yang di berikan.
KECERDASAN EMOSIONAL DAN TINGKAT KECEMASAN IBU: KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KOTA KUPANG Santa Luciana Diaz Vera da Costa; Jane Austen Peni; Astuti Nur; Asweros Umbu Zogara
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 5: Oktober 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a nutritional problem that adversely affects the quality of life of children in achieving optimal growth and development according to their genetic potential. An important period in child development is the toddler period, because during this time basic growth will affect the child's further development. A mother does not easily face the problem of stunting in her child, so good emotional intelligence is needed. Lack of adaptability in dealing with changes can cause psychosocial problems, one of which is anxiety. Mothers who are unable to adapt to changes in themselves who are married and have stunted toddlers can affect a mother's anxiety level. The purpose of the study was to determine the relationship between emotional intelligence and maternal anxiety to the incidence of stunting. The research method uses a cross sectional design. The sampling technique was accidental sampling, a total sample of 370 toddlers in Kupang City. Data analysis using chi-square test (p value <0.05).  The results showed that there was a relationship between maternal anxiety and the incidence of stunting with a p value = 0.000 and there was no relationship between maternal emotional intelligence and the incidence of stunting with a p value = 0.787
Pengaruh Pola Konsumsi Anak Sekolah Dasar Terhadap Status Gizi (IMT/U) di Desa Oeltua Kecamtan Taibenu Kabupaten Kupang Yohanes Don Bosko Demu; Santa Luciana Diaz Vera da Costa; Regina Maria Boro
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 11: Oktober 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i11.2402

Abstract

The role of parents is very important in preparing nutritious food so that it can improve the nutritional status and health of school children. This research aims to determine food consumption patterns on nutritional status (BMI/U) in elementary school children in Oeltua village, Taibenu subdistrict, Kupang regency. The research design used cross-sectional. The sample used in this research was 206 respondents selected using total sampling. Next, the data was analyzed using the T test. The results of the study showed that there was no influence of energy, fat, carbohydrate intake on the nutritional status (BMI/U) of students (sign=0.998, 0.715, 0.999), there was an influence of protein intake, diet on nutritional status (BMI/U) (Sign = 0.016, 0.018) elementary school children in Oeltua Village. It is recommended that parents play a more adequate role in providing food to their children so that they can improve their nutritional status. There needs to be cooperation between parents and teachers in providing education about the importance of consuming nutritious food.