Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Rasio Gaji, Fraud, Dan Return On Asset Studi Bank Umum Syariah di Indonesia TRI HENDRIK; Zakiyah Nafsah; Thayib
Jurnal Manajemen dan Inovasi (MANOVA) Vol. 6 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam bekerja, sering dikaitkan dengan kompensasi yang didapat dan sudah diatur dalam undang-undang. Sedangkan Islam mengajarkan bekerja adalah aktivitas yang bernilai ibadah. Hukum di Indonesia yang mengatur kompensasi adalah Undang-Undang UU No.11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Ketenagakerjaan. Sehingga apabila kompensasi tidak sesuai dengan yang diharapkan akan berpengaruh terhadap kinerja. Karena bisa menimbulkan demotivasi, kekecewaan, kebutuhan terasa tidak tercukupi hingga bisa mengakibatkan tindakan hukum atau fraud. Kinerja dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA) perusahaan. Dalam penelitian ini menguji hubungan rasio gaji, internal fraud, dan ROA studi kasus pada sembilan Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini dikaitkan dengan teori pengharapan dan teori GONE (Greeds, Opportunities, Needs, Exposures). Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif dengan menggunakan metode ilmiah untuk mengetahui hubungan diantara variabel-variabel yang diuji dalam penelitian. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Software SmartPLS versi 3. Hasil penelitian ini menunjukan rasio gaji tidak berpengaruh terhadap terjadinya internal fraud dan peningkatan ROA. Sedangkan internal fraud tidak berpengaruh terhadap peningkatan ROA.
SPIRITUAL LEADERSHIP, KEPUASAN KERJA, DAN PRESTASI KERJA Thayib
Al'Adalah Vol. 16 No. 2 (2013)
Publisher : LP2M IAIN Jember (now UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era global saat ini, kehidupan masyarakat terasa lebih kompleks dengan berbagai persoalan yang harus dihadapi dan diselesaikan yang bukan tidak mungkin mempengaruhi kualitas kerja. Sehingga, pemimpin suatu organisasi dituntut mampu mempengaruhi tidak hanya pada kepuasan kerja tetapi juga prestasi kerja. Hanya, kepemimpinan organisasi cenderung berorientasi pada standardisasi, formalisasi, dan sentralisasi yang tidak cukup mampu mengantisipasi perubahan selain tidak mendukung kebermaknaan hidup. Akibatnya, banyak orang bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan status, bukan karena mencintai pekerjaan itu sendiri dan menemukan makna hidup. Disinilah diperlukan orientasi kepemimpinan baru dalam suatu organisasi, yaitu kepemimpinan spiritual (spiritual leadership) agar tercipta spiritualitas dalam diri pekerja. Spiritualitas di tempat kerja bukan bermakna agama atau pengganti agama, dan juga bukan perihal mengajak orang untuk mengikuti sistem keyakinan tertentu, melainkan pemahaman diri pekerja sebagai makhluk spiritual yang jiwanya memerlukan asupan di tempat kerja. Spiritual leadership merupakan kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin memotivasi dirinya dan orang lain guna mencapai tujuan organisasi. Kemampuan memotivasi tersebut berkaitan dengan spiritualitas yang dimiliki seorang pemimpin. Oleh sebab itu, kebutuhan kepemimpinan dalam domain spiritual di tempat kerja telah menjadi penting bagi organisasi dalam rangka meningkatkan prestasi kerja. Tanpa adanya spiritualitas, menyebabkan “penyakit jiwa” yang berdampak pada prestasi kerja individu, misalnya penurunan motivasi, produktivitas, kesejahteraan spiritual, serta kepuasan kerja. Kepuasan kerja mencerminkan sebuah kondisi psikologis atas kesenangan atau ketidaksenangan tergantung dari terpenuhi atau tidak terpenuhi kebutuhan yang diinginkan dan sesuai atau tidak sesuai kebutuhan antara yang diharapkan dengan nilai yang diperolehnya secara riil.
Inovasi dalam Perjalanan Umroh dengan Aplikasi Digital: Strategi Manajemen Risiko pada Aplikasi Muslim Pergi: Innovation in Umrah Travel with Digital Apps: Risk Management Strategy on Muslim Go App Hasan; Thayib
LITERA: Jurnal Ilmiah Mutidisiplin Vol. 2 No. 3 (2025): LITERA: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : Litera Academica Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The transformation of religious tourism, particularly Umrah, has been significantly influenced by digital innovation. The Muslim Pergi application emerges as a technological breakthrough designed to facilitate Umrah travel services that are sharia-compliant, fast, and reliable. This study aims to analyze the innovation model of the Muslim Pergi application and its risk management strategy in the digital Umrah ecosystem. Using a descriptive qualitative approach through library research, this article explores academic journals, government regulations, and credible digital sources to identify risks and the mitigation strategies applied by the platform. The findings show that Muslim Pergi integrates multiple features such as online Umrah booking, group management, real-time worship guidance, and digital customer support. However, these innovations are not without challenges. The application faces various digital risks including data security breaches, system downtime, partner unreliability, transaction errors, and reputational threats. To address these, Muslim Pergi implements a combination of digital risk control, customer service optimization, and strict compliance with Indonesia’s Ministry of Religious Affairs regulations, particularly the Regulation of the Minister of Religious Affairs No. 5 of 2021. The study concludes that effective digital risk management is essential to sustain customer trust and service quality in the digital Umrah industry. This article contributes to the development of Islamic digital services by presenting a conceptual model that combines technological innovation with Islamic values and regulatory compliance. It is expected to serve as a reference for Islamic travel technology developers, policymakers, and researchers in Islamic digital innovation and risk governance.
Akseleran as Social Entrepreneurship Fintech: Risk Mitigation Analysis and Sustainable Social Impact Development for MSMEs Putri, Fitriani Wijaya; Thayib
Jurnal Manajemen dan Inovasi (MANOVA) Vol. 8 No. 2 (2025): July
Publisher : Management Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/manova.v8i2.2093

Abstract

Objective – This study examines how Akseleran, a fintech company with a social entrepreneurship approach, serves as an inclusive financial innovation to address the financing gap for MSMEs in Indonesia. It does this by integrating adaptive risk management strategies with measurable social impact.Design/methodology/approach – . The research method used is descriptive qualitative with a literature study approach, reviewing scientific articles, industry reports, and actual case studies.Findings – Customer satisfaction is the most critical factor in customer loyalty, followed by green brand image and religiosity. However, greenwashing practices can weaken the relationship between religiosity and customer loyalty.Research limitations/implications – The results show that Akseleran implements a unique risk mitigation strategy through alternative data-based credit scoring, risk-based pricing, funding diversification, and protection through credit insurance. In addition, the case study shows that Akseleran's internal digital transformation has successfully improved service efficiency and supported the financing of more than 8,000 MSMEs until 2024.Practical implications – This research contributes to the development of an adaptive and resilient social-based fintech framework to support MSME empowerment.Originality/value – This study aims to analyse how Akseleran, as a social entrepreneurship-based peer-to-peer lending fintech platform, manages financial risk while creating sustainable social impact for MSMEs. Keywords: fintech, social entrepreneurship, MSMEs, risk mitigation, social impact