Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Teknologi Pengolahan Dodol dan Peningkatan Kandungan Gizinya setiavani, gusti; Sugiyono, Sugiyono; Ahza, Adil Basuki; Suyatma, Nugraha Edi
JURNAL PANGAN Vol 27, No 3 (2018): Vol 27, No 3 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.468 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i3.388

Abstract

Dodol merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang menggunakan tepung beras ketan sebagai bahan baku utamanya.  Proses pengolahan dodol secara tradisional memiliki keunggulan dapat menghasilkan dodol dengan tekstur dan umur simpan yang lebih baik dibandingkan dodol komersial. Namun membutuhkan waktu yang lama dalam proses pengolahannya, tenaga kerja yang banyak, dan biaya produksi yang tinggi. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk memodifikasi pembuatan dodol guna mempersingkat proses pemasakan, menghemat biaya dan memperbaiki kualitas dodol.  Termasuk juga mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dodol seperti bahan baku, proses pengolahan dan pengemasan. Dodol juga merupakan produk yang memiliki kandungan gizi yang relatif rendah dengan kadar gula yang tinggi sehingga tidak direkomendasikan bagi penderita diabetes melitus. Berbagai penelitian yang mengarah pada upaya perbaikan nilai gizi dalam mewujudkan dodol sebagai pangan yang sehat telah banyak dilakukan.  Tulisan ini menyajikan review berbagai upaya dan penelitian untuk berbagai tujuan di atas.Kata kunci : Dodol, makanan tradisional, nilai gizi, teknologi pengolahan 
Teknologi Pengolahan Dodol dan Peningkatan Kandungan Gizinya gusti setiavani; Sugiyono Sugiyono; Adil Basuki Ahza; Nugraha Edi Suyatma
JURNAL PANGAN Vol. 27 No. 3 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v27i3.388

Abstract

Dodol merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang menggunakan tepung beras ketan sebagai bahan baku utamanya.  Proses pengolahan dodol secara tradisional memiliki keunggulan dapat menghasilkan dodol dengan tekstur dan umur simpan yang lebih baik dibandingkan dodol komersial. Namun membutuhkan waktu yang lama dalam proses pengolahannya, tenaga kerja yang banyak, dan biaya produksi yang tinggi. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk memodifikasi pembuatan dodol guna mempersingkat proses pemasakan, menghemat biaya dan memperbaiki kualitas dodol.  Termasuk juga mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dodol seperti bahan baku, proses pengolahan dan pengemasan. Dodol juga merupakan produk yang memiliki kandungan gizi yang relatif rendah dengan kadar gula yang tinggi sehingga tidak direkomendasikan bagi penderita diabetes melitus. Berbagai penelitian yang mengarah pada upaya perbaikan nilai gizi dalam mewujudkan dodol sebagai pangan yang sehat telah banyak dilakukan.  Tulisan ini menyajikan review berbagai upaya dan penelitian untuk berbagai tujuan di atas.Kata kunci : Dodol, makanan tradisional, nilai gizi, teknologi pengolahan 
Macromolecular distribution of a mixed system on dodol ulame by Confocal Laser Staining Microscopy (CLSM) Gusti Setiavani; Sugiyono; Adil Basuki Ahza; Nugraha Edhi Suyatma; Jamyang Tashi Wangdi
jurnal1 VOLUME 5 ISSUE 1, JUNE 2022
Publisher : Hasanuddin University Food Science and Technology Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/canrea.v5i1.569

Abstract

The aim of this study was to learn more about the macromolecular distribution of the food matrix system in the traditional food Dodol Ulame in order to better understand the interactions between starch, fat and sugar. Microstructural stages included dye selection, staining/coloring, material mixing, and observation. The starch was stained with APTS and the fat with Nile red. The starch was stained using the double staining method with covalent labeling. The samples were analyzed with a Zeiss Inverted LSM 800 AXIO Observer equipped with an AXIO cam 503 color camera and an excitation wavelength of 665 nm and 543 nm. The results indicated that GR was polyhedral. Fat and sugar are evenly distributed in the matrix system. Some of the fat interacts with the starch granules to form a coating that prevents the starch from interacting with the sugar and inhibits the imbibition of water into the starch granules at 50 °C and 70°C. Amylose escapes from the granules and reacts with the sugar solution at a higher temperature of 90 °C, while the free fat acts as a lubricant between the particles. This shows how flour, fat and sugar interact to affect the manufacturing process and the final properties of dodol ulame.
Morphological and Chemical Characteristics of Porang Tubers (Amorphophallus oncophyllus) From Different Harvest Periods Gusti Setiavani; Budi Suarti; Mona Nur Moulia; Aisar Novita; Seca Gandaseca
International Journal of Biosciences and Biotechnology Vol 10 No 2 (2023): INTERNATIONAL JOURNAL OF BIOSCIENCES AND BIOTECHNOLOGY
Publisher : Central Laboratory for Genetic Resource and Molecular Biology, Faculty of Agriculture, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/IJBB.2023.v10.i02.p03

Abstract

Porang tubers (Amorphophallus oncophyllus) have recently garnered more attention with the increasing demand for their derivative products. This research aimed to determine the morphological and chemical characteristics of porang tubers from different harvest periods. The method used was a completely randomized design. Also, for comparison, the morphological and chemical characteristics of bulbils were obtained from previous studies. Based on the analysis, morphologically, the stem tubers have an oval shape developing at the base of the stem with yellowish-brown to orangish-brown skin. Bulbils have an irregular oval shape with brown skin and white spots. They all have similarly dark yellow fibers. The stem tubers in the first harvest period were smaller in diameter and lighter (479.20 ± 183.54 g) than in the second period (609.71 ± 169.42 g). In contrast, bulbils at the leaf axils are smaller (diameter = 3–3.7 cm, thickness = 1.9–2.4 cm) and only weigh about 12.3–25.3 g. Chemical analysis revealed that the flour made from the stem tubers contained 14.28–17.57% glucomannan and 9.16­–11.10% protein, generally higher than bulbils with 25.78% glucomannan and 9.52% protein (very low). The yields of porang flour were 0.15±0.02% and 0.14±0.01% from the first and second harvest.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KEAMANAN PANGAN PRODUK OLAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BENER MERIAH Arifah; Gusti Setiavani; Tience E. Pakpahan
Agrica Ekstensia Vol 17 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55127/ae.v17i1.128

Abstract

Tingginya angka keracunan pangan mengindikasikan bahwa rendahnya sikap masyarakat terhadap konsumsi pangan yang aman. Pada tahun 2020 di Kabupaten Benner Meriah ditemukan dua kasus keracunan yang berdampak pada kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap dan faktor-faktor yang memengaruhi sikap masyarakat terhadap keamanan pangan khususnya produk olahan pertanian. Pengkajian ini dilaksanakan di Kabupaten Bener Meriah. Metode pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya terhadap 100 orang sampel yang ditentukan dengan metode proportional random samplilng. Data dianalisis menggunakan metode regresi linear berganda, uji t dan uji F. Hasil peneiltian menunjukkan bahwa sikap masyarakat tentang keamanan pangan produk olahan pertanian tergolong sangat tinggi yaitu 83,3%, sementara hasil regresi linear berganda diperoleh nilai nilai R square sebesar 0,641 dengan persamaan linear Y= 1,576 + 0,292X1 + 0,127X2 + 0,053X3. Uji lanjut t-hitung menunjukkan bahwa faktor perilaku konsumsi dan budaya berpengaruh sangat nyata terhadap sikap keamanan pangan masyarakat. Sedangkan faktor usia, pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan tidak memiliki pengaruh nyata dengan nilai t-hitung lebih kecil daripada t-tabel.
PERBEDAAN SIFAT FISIK DAN AMILOSA BERAS PECAH KULIT DAN BERAS SOSOH Budi Suarti; Gusti Setiavani; Mhd Iqbal Nusa; Misril Fuadi; Ira Apriyanti
Jurnal Warta Dharmawangsa Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/wdw.v17i3.3581

Abstract

PERBEDAAN SIFAT FISIK DAN AMILOSA BERAS PECAH KULIT DAN BERAS SOSOH Budi Suarti; Gusti Setiavani; Mhd Iqbal Nusa; Misril Fuadi; Ira Apriyanti
Jurnal Warta Dharmawangsa Vol 17, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/wdw.v17i3.3581

Abstract