Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGALAMAN MENYUSUI PADA MASA PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) AKIBAT PANDEMI COVID-19 DI DKI JAKARTA Febi Sukma; Dita Rahmaika Arumsari
Jurnal SMART Kebidanan Vol 10, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v10i1.352

Abstract

ABSTRAK Hasil studi menyatakan bahwa 24,5 % ibu menyusui mengadapi kendala dalam menyusui. Pandemi Covid-19 mengakibatkan akses pelayanan kesehatan esensial untuk ibu seperti konseling menyusui di rumah sakit, klinik maupun kunjungan rumah telah terganggu. DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan Maret 2020 untuk menekan penularan Covid-19 dan pada bulan Mei 2020 melonggarkan PSBB menjadi PSBB transisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman menyusui pada masa PSBB di DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan analitik komparatif observasional. Populasi penelitian ini adalah ibu melahirkan di bulan Maret - September 2020 yang berdomisili di DKI Jakarta. Jumlah sampel  sebanyak 70 orang dengan teknik quota sampling. Kuesioner  disebarkan pada bulan Mei – Juli 2021 melalui media sosial. Data dianalisis dengan uji Chi-Square dan Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 26. Tidak terdapat perbedaan antara masalah menyusui (p=0,471) ataupun dukungan pelayanan kesehatan (dukungan awal menyusui p=0,154; lingkungan pendukung menyusui p=0,788) pada masa PSBB ataupun PSBB transisi. Namun penggunaan dot (p=0,016), penyambung puting (p=0,025), dan pengetahuan tentang perah ASI (p=0,032) berpengaruh terhadap masalah menyusui. Pemahaman yang lebih baik tentang dampak pandemi Covid-19 akan menjadi panduan untuk mendukung ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan dalam mempersiapkan dan menjalani masa menyusui.  Kata Kunci: menyusui;masalah menyusui;dukungan pelayanan kesehatan;pandemi Covid-19 ABSTRACT Research proves that 24.5% of breastfeeding mothers experience breastfeeding problems. Due to the Covid-19 pandemic, access to essential services such as breastfeeding counseling through hospitals, clinics, and home visits has been disrupted. DKI Jakarta implemented Large-Scale Social Restrictions (LSSR) in March 2020 to suppress the transmission of Covid-19 and in May 2020 relaxed LSSR into a transitional LSSR. Research objective is to find out the experience of breastfeeding during the PSBB period in DKI Jakarta. The research design was an observational comparative analytic. The population is mothers who gave birth in March - September 2020 and are domiciled in DKI Jakarta. The number of samples are 70 people with quota sampling technique. Questionnaires were distributed in May – July 2021 through social media. Data analysis with Chi-Square and Mann-Whitney tests through the SPSS 26. There was no difference between breastfeeding problems (p=0,471)  or healthcare support (early breastfeeding support p=0,154; enabling environment p=0,788) during the LSSR or transitional LSSR. However, the use of pacifiers (p=0,016), nipple shield (p=0,025) and knowledge about expressing breastmilk (p=0,032) affect breastfeeding problems. A better understanding of the impact of the Covid-19 pandemic will be a guide to support pregnant women and mothers who have just given birth in preparing and undergoing breastfeeding.  Keywords: breastfeeding;breastfeeding problem;healthcare support;Covid-19 pandemic
Upaya Meningkatkan Literasi Kesehatan Tentang Bahaya Merokok Konvensional dan Rokok Elektronik pada Komunitas Pemulung di Kampung Pemulung V, Kota Tangerang Selatan Anisya Dwi Rahmawati; Vicky Abiansyah; Joko Priono; Istianah Surury; Febi Sukma; Mohammad Ainul Maruf
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 2 (2024): AS-SYIFA: JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.5.2.1-8

Abstract

Merokok adalah suatu epidemi dan merupakan ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi di dunia saat ini dan merokok dapat memberikan dampak buruk kesehatan karena rokok terkandung zat-zat berbahaya. Oleh sebab itu, diperlukan konsep strategi pengendalian tembakau yang efektif berbasis yaitu literasi kesehatan. Literasi kesehatan telah dianggap sebagai prediktor untuk memulai, mempertahankan, dan berhenti merokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan dengan pengetahuan perilaku merokok. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pre-experimental design tipe one group pre test and post test. Analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan persentase untuk membandingkan tingkat pengetahuan peserta saat pre test dan post test. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang mencakup literasi kesehatan tentang pengetahuan perilaku merokok. Hasil uji T diperoleh nilai p 0,018 artinya secara statistik terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok. Pengetahuan masyarakat Kampung Pemulung V mengalami peningkatan sebesar 10,33 yaitu dari 53,67 (pengetahuan masyarakat sebelum pemberian materi) menjadi 64,00 (pengetahuan masyarakat setelah pemberian materi). Oleh karena itu, perlu dilakukan tindak lanjut pembinaan pencegahan perilaku merokok dan pendampingan berhenti merokok pada masyarakat komunitas di Kampung Pemulung V oleh mahasiswa atau nakes.---Smoking is an epidemic and is the biggest health threat faced in the world today and smoking can have negative health impacts because cigarettes contain dangerous substances. Therefore, an effective tobacco control strategy concept based on health literacy is needed. Health literacy has been considered a predictor of initiating, maintaining, and quitting smoking. The aim of this research is to determine the relationship between health literacy and knowledge of smoking behavior. This type of research is quantitative research using methods of pre-experimental design type one group pretest and posttest. The analysis used is frequency distribution and percentages to compare the current level of knowledge of participants pre test given post test. Data were collected using a questionnaire that included health literacy regarding knowledge of smoking behavior. The results of the T test obtained a p value of 0.018, meaning that statistically there was a significant relationship between people's knowledge before and after being given health education about the dangers of smoking. The community knowledge of Pemulung V Village increased by 10.33, namely from 53.67 (community knowledge before providing the material) to 64.00 (community knowledge after providing the material). Therefore, it is necessary to carry out follow up guidance on preventing smoking behavior and assisting people to stop smoking in the community in Pemulung V Village by students or health workers.