Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The Combination of Acupressure and Affirmation Relaxation as an Alternative Method to Increase Breast Milk Production and Breastfeeding Self-efficacy Dita Rahmaika Arumsari; I Wayan Agung Indrawan; Endang Sri Wahyuni
Research Journal of Life Science Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.7 KB) | DOI: 10.21776/ub.rjls.2018.005.01.7

Abstract

Breastfeeding has been normative prevailing standard for feeding and fulfilling nutrition for baby due to its important benefit for mothers and her infant. The most common problem in breastfeeding is lack supply of breast milk after giving birth. The aim of this research was to prove that combination of acupressure and affirmation relaxation method was able to increase breast milk and improve breastfeeding self-efficacy of primiparous mothers in the postpartum period. The study design was true experimental with pre-test and post-test design. There were 24 primiparous mothers who were divided into two groups. Weighing test was used to measure breast milk production and breastfeeding self-efficacy was measured using Indonesian version of Breastfeeding Self-Efficacy Scale. Data were analyzed using Unpaired t-test and Mann Whitney test (α = 0.05). Based on the finding, we could conclude that combination of acupressure and affirmation relaxations could improve breast milk production (p = 0.033) and breastfeeding self-efficacy (p = 0.045) for primiparous mother in the postpartum period encountered in several Independent Midwifery Practice in Malang. This method might be used as a non-pharmacological treatment for postpartum mothers. Health practitioners should disseminate this technique so that postpartum mothers can do that by themselves.
Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Kerja Sama Puskesmas Kecamatan Sawah Besar dan Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Dina Sulviana Damayanti; Astrid Kizy Primadani; Dita Rahmaika Arumsari; Meli Deviana; Hirfaturrahmi Hirfaturrahmi; Revinel Revinel; Heri Rosyati; Nuryaningsih Nuryaningsih; Aning Subiyatin; Yuni Istiananingsih; Eva Nur Oktavia
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.6928

Abstract

: BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) dilakukan untuk memberikan imunisasi tambahan Campak/Measles-Rubela pada balita dan melengkapi dosis Imunisasi DPT-HB-Hib dan Polio yang sudah terlewat. Di Indonesia terdapat sekitar delapan ratus ribu anak beresiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak, rubella, polio, difteri, dan tetanus. Pemerintah Indonesia berupaya memulihkan cakupan yang hilang akibat gangguan kegiatan imunisasi selama pandemic COVID-19. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kesuksesan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dengan tercapainya cakupan imunisasi pada anak dan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, pada tanggal 12 Agustus 2022 kami dosen kebidanan bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat melaksanakan pemberian imunisasi  pada anak usia 9 bulan - 59 bulan di Posyandu dan tempat layanan vaksin yang telah ditetapkan oleh Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat. Selain pemberian imunisasi, sosialisasi, dan pemberian edukasi tentang Kesehatan anak juga dilakukan oleh para dosen kebidanan agar dapat meningkatkan cakupan imunisasi di daerah Jakarta Pusat. Hasil  dari  kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap sampai usia 9 bulan diberikan imunisasi untuk mengejar ketinggalannya, dan yang sudah lengkap imunisasi wajibnya sampai usia 9 bulan diberikan tambahan imunisasi campak/measles-rubela. Kegiatan ini sebagai upaya dari pemerintah dalam percepatan pencapaian eliminasi Campak dan Rubela melalui kegiatan pemberian  imunisasi  tambahan secara bertahap.BIAN (National Childhood Immunization Month) is held to provide additional Measles/Measles-Rubella immunization to toddlers and complete the missed DPT-HB-Hib and Polio immunization doses. In Indonesia, around eight hundred thousand children are at greater risk of contracting vaccine-preventable diseases such as measles, rubella, polio, diphtheria, and tetanus. The Indonesian government is working to restore coverage lost due to the disruption of immunization activities during the COVID-19 pandemic. This activity aims to support the success of the National Child Immunization Month (BIAN) by achieving immunization coverage in children and as a form of community service; on August 12 2022, we midwifery lecturers collaborate with the Sawah Besar District Health Center in Central Jakarta to carry out immunizations for children aged 9 months - 59 months at the Posyandu and the location of the vaccine service that the Sawah Besar District Health Center has determined Central Jakarta. In addition to immunizations, outreach and education about child health are also carried out by midwifery lecturers to increase immunization coverage in the Central Jakarta area. The results of this activity went well and smoothly; children who had not received complete immunization by the age of 9 months were given immunizations to catch up, and those who had completed their mandatory immunizations until the age of 9 months were given additional immunization against measles/measles-rubella. This activity is part of the government's efforts to accelerate the achievement of measles and rubella elimination by providing additional immunizations in stages.
Pengalaman Menyusui Pada Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Akibat Pandemi Covid-19 Di Dki Jakarta Febi Sukma; Dita Rahmaika Arumsari
Jurnal SMART Kebidanan Vol 10, No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v10i1.706

Abstract

ABSTRAK Hasil studi menyatakan bahwa 24,5 % ibu menyusui mengadapi kendala dalam menyusui. Pandemi Covid-19 mengakibatkan akses pelayanan kesehatan esensial untuk ibu seperti konseling menyusui di rumah sakit, klinik maupun kunjungan rumah telah terganggu. DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan Maret 2020 untuk menekan penularan Covid-19 dan pada bulan Mei 2020 melonggarkan PSBB menjadi PSBB transisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman menyusui pada masa PSBB di DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan analitik komparatif observasional. Populasi penelitian ini adalah ibu melahirkan di bulan Maret - September 2020 yang berdomisili di DKI Jakarta. Jumlah sampel  sebanyak 70 orang dengan teknik quota sampling. Kuesioner  disebarkan pada bulan Mei – Juli 2021 melalui media sosial. Data dianalisis dengan uji Chi-Square dan Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 26. Tidak terdapat perbedaan antara masalah menyusui (p=0,471) ataupun dukungan pelayanan kesehatan (dukungan awal menyusui p=0,154; lingkungan pendukung menyusui p=0,788) pada masa PSBB ataupun PSBB transisi. Namun penggunaan dot (p=0,016), penyambung puting (p=0,025), dan pengetahuan tentang perah ASI (p=0,032) berpengaruh terhadap masalah menyusui. Pemahaman yang lebih baik tentang dampak pandemi Covid-19 akan menjadi panduan untuk mendukung ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan dalam mempersiapkan dan menjalani masa menyusui. Kata Kunci: menyusui;masalah menyusui;dukungan pelayanan kesehatan;pandemi Covid-19 ABSTRACT Research proves that 24.5% of breastfeeding mothers experience breastfeeding problems. Due to the Covid-19 pandemic, access to essential services such as breastfeeding counseling through hospitals, clinics, and home visits has been disrupted. DKI Jakarta implemented Large-Scale Social Restrictions (LSSR) in March 2020 to suppress the transmission of Covid-19 and in May 2020 relaxed LSSR into a transitional LSSR. Research objective is to find out the experience of breastfeeding during the PSBB period in DKI Jakarta. The research design was an observational comparative analytic. The population is mothers who gave birth in March - September 2020 and are domiciled in DKI Jakarta. The number of samples are 70 people with quota sampling technique. Questionnaires were distributed in May – July 2021 through social media. Data analysis with Chi-Square and Mann-Whitney tests through the SPSS 26. There was no difference between breastfeeding problems (p=0,471)  or healthcare support (early breastfeeding support p=0,154; enabling environment p=0,788) during the LSSR or transitional LSSR. However, the use of pacifiers (p=0,016), nipple shield (p=0,025) and knowledge about expressing breastmilk (p=0,032) affect breastfeeding problems. A better understanding of the impact of the Covid-19 pandemic will be a guide to support pregnant women and mothers who have just given birth in preparing and undergoing breastfeeding.  Keywords: breastfeeding;breastfeeding problem;healthcare support;Covid-19 pandemic
PENGALAMAN MENYUSUI PADA MASA PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) AKIBAT PANDEMI COVID-19 DI DKI JAKARTA Febi Sukma; Dita Rahmaika Arumsari
Jurnal SMART Kebidanan Vol 10, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v10i1.352

Abstract

ABSTRAK Hasil studi menyatakan bahwa 24,5 % ibu menyusui mengadapi kendala dalam menyusui. Pandemi Covid-19 mengakibatkan akses pelayanan kesehatan esensial untuk ibu seperti konseling menyusui di rumah sakit, klinik maupun kunjungan rumah telah terganggu. DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan Maret 2020 untuk menekan penularan Covid-19 dan pada bulan Mei 2020 melonggarkan PSBB menjadi PSBB transisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman menyusui pada masa PSBB di DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan analitik komparatif observasional. Populasi penelitian ini adalah ibu melahirkan di bulan Maret - September 2020 yang berdomisili di DKI Jakarta. Jumlah sampel  sebanyak 70 orang dengan teknik quota sampling. Kuesioner  disebarkan pada bulan Mei – Juli 2021 melalui media sosial. Data dianalisis dengan uji Chi-Square dan Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 26. Tidak terdapat perbedaan antara masalah menyusui (p=0,471) ataupun dukungan pelayanan kesehatan (dukungan awal menyusui p=0,154; lingkungan pendukung menyusui p=0,788) pada masa PSBB ataupun PSBB transisi. Namun penggunaan dot (p=0,016), penyambung puting (p=0,025), dan pengetahuan tentang perah ASI (p=0,032) berpengaruh terhadap masalah menyusui. Pemahaman yang lebih baik tentang dampak pandemi Covid-19 akan menjadi panduan untuk mendukung ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan dalam mempersiapkan dan menjalani masa menyusui.  Kata Kunci: menyusui;masalah menyusui;dukungan pelayanan kesehatan;pandemi Covid-19 ABSTRACT Research proves that 24.5% of breastfeeding mothers experience breastfeeding problems. Due to the Covid-19 pandemic, access to essential services such as breastfeeding counseling through hospitals, clinics, and home visits has been disrupted. DKI Jakarta implemented Large-Scale Social Restrictions (LSSR) in March 2020 to suppress the transmission of Covid-19 and in May 2020 relaxed LSSR into a transitional LSSR. Research objective is to find out the experience of breastfeeding during the PSBB period in DKI Jakarta. The research design was an observational comparative analytic. The population is mothers who gave birth in March - September 2020 and are domiciled in DKI Jakarta. The number of samples are 70 people with quota sampling technique. Questionnaires were distributed in May – July 2021 through social media. Data analysis with Chi-Square and Mann-Whitney tests through the SPSS 26. There was no difference between breastfeeding problems (p=0,471)  or healthcare support (early breastfeeding support p=0,154; enabling environment p=0,788) during the LSSR or transitional LSSR. However, the use of pacifiers (p=0,016), nipple shield (p=0,025) and knowledge about expressing breastmilk (p=0,032) affect breastfeeding problems. A better understanding of the impact of the Covid-19 pandemic will be a guide to support pregnant women and mothers who have just given birth in preparing and undergoing breastfeeding.  Keywords: breastfeeding;breastfeeding problem;healthcare support;Covid-19 pandemic
OPTIMALALISASI PERAN KADER POSYANDU PERINDU MELALUI PENGKAYAAN KOMUNIKASI KADER POSYANDU DENGAN MASYARAKARAT Damayanti, Dina Sulviana; Deviana, Meli; Hirfaturrahmi, Hirfaturrahmi; Sukma, Febi; Novianty, Asry; Nuryaningsih, Nuryaningsih; Arumsari, Dita Rahmaika; Revinel, Revinel; Istiananingsih, Yuni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19428

Abstract

Abstrak: Kader sangat berperan di tengah masyarakat sebagai jembatan antara petugas kesehatan dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan layanan Kesehatan. Hasil survey dari kegiatan kebidanan komunitas didaptkan adanya kendala komunikasi antara kader dengan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah terjalin komunikasi yang baik antara masyarakat dan kader, sehingga penyampaian informasi terkait kegiatan posyandu dapat diterima langsung oleh masyarakat dengan baik. Kegiatan ini dilakukan dengan metode refleksi, edukasi, roleplay dan evaluasi. Kader posyandu Mawar RW.04 Kelurahan Cilincing yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 22 orang. Indikator keberhasilan kegiatan ini dilihat dari hasil pretest dan postest yang dilakukan sebelum dan sesudah pemberian edukasi, dengan nilai pretest 68,3% menjadi 88,6% nilai postest. Optimalisasi peran kader posyandu ini sebagai modal bagi kader dalam melaksanakan promosi kesehatan dan menjalankan peran serta tugas sebagai penggerak masyarakat khususnya dalam kesehatan.Abstract: The existence of kader in the community functions as a bridge between health workers and the community and helps people overcome their health problems and obtain health services. The results of a survey of community midwifery activities found that there were communication barriers between cadres and the community. The aim of this activity is to establish good communication between the community and cadres, so that the delivery of information related to posyandu activities can be received directly by the community well. This activity is carried out using reflection, education, roleplay and evaluation methods. There were 22 kader of Posyandu Mawar RW.04 Cilincing Village who took part in this activity. Indicators of the success of this activity can be seen from the results of the pretest and posttest carried out before and after providing education, with a pretest score of 68.3% to 88.6% of the posttest score. Optimizing the role of posyandu cadres as cadre capital in carrying out health promotion and carrying out their roles and duties as community mobilizers, especially in the health sector.
Kesehatan Mental Perinatal Dan Luaran Menyusui Rahmaika Arumsari, Dita; Sukma, Febi; Istiananingsih, Yuni
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 6 No. 1 (2023): Mei
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/nersmid.v6i1.142

Abstract

Breastfeeding and maternal mental health in the perinatal period are two important issues in public health. Breastfeeding is the most ideal way to feed babies and has positive short and long term impacts for both mothers and babies. Breastfeeding is a natural process, but many mothers experience problems and feel pressured by breastfeeding. Mothers who had high levels of anxiety and/or depression (high scores on psychometric tests that detect mental health disorders) before or during pregnancy or after delivery had more difficulties with breastfeeding than others. The aim of this study was to synthesize the results of current research on the relationship between perinatal mental health and breastfeeding outcomes. This study uses the literature review method. Literature searches used Pubmed, Tandfoline, Science Direct, and Google Scholar in 2018 – 2022. Articles were screened independently by researchers using the PRISMA method. Based on the 11 articles analyzed, it was shown that most of the longitudinal studies showed a relationship between perinatal mental health and breastfeeding outcomes. Other longitudinal studies also explain the existence of a two-way causality relationship between perinatal mental health and breastfeeding outcomes variables. Perinatal mental health influences practice and continuity of breastfeeding. Conversely, the practice and continuity of breastfeeding also affects the mental health of mothers after giving birth.
Kecemasan Berhubugan Dengan Efikasi Diri Menyusui Istiananingsih, Yuni; Arumsari, Dita Rahmaika; Firdais, Salsabilla Nadia; Damayanti, Dina Sulviana
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 10 (2024): Volume 11 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i10.16067

Abstract

Kesiapan mental seorang ibu memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan menyusui. Keberhasilan pemberian ASI dipengaruhi faktor fisiologi dan kondisi psikologis ibu. Efikasi Diri Menyusui adalah salah satu elemen yang berpengaruh terhadap pemberian ASI. Ibu dengan tingkat keyakinan diri yang tinggi terkait menyusui cenderung memberikan ASI kepada bayinya dalam jangka waktu yang lebih lama. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan analitik observasional dengan menggunakan metode cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei Tahun 2023 di Wilayah Kerja Puskesmas Johar Baru. Populasinya adalah Ibu menyusui 0-6 bulan yang datang ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru pada Bulan Mei 2023. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan besar sampel sebesar 98 orang ibu menyusui. Instrumen untuk mengukur tingkat kecemasan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Sedangkan instrumen untuk mengukur Efikasi Diri Menyusui menggunakan kuesioner BSES-SF (BreastfeedingSelf-efficacy Scale-Short Form). Uji statistik adalah uji chi-square. Hasil penelitian terdapat hubungan signifikan antara kecemasan dengan Efikasi Diri Menyusui (p=0,027). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kecemasan dengan Efikasi Diri Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Johar Baru Kota Jakarta Pusat Tahun 2023.
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Isyarat Pemberian Makan Bayi Dengan Praktik Pemberian ASI Ristiani, Rensa; Rahmaika Arumsari, Dita; Istiananingsih, Yuni; Turrahmi, Hirfa
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 10 No. 2 (2025): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/JAIA.626

Abstract

Pemberian ASI secara eksklusif dalam 6 bulan pertama kehidupan berperan krusial dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun banyak ibu yang masih mengalami kesulitan dalam memberikan ASI eksklusif. Tingkat cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2023 sebesar 63,58%, menurun hingga 11,12% dari tahun 2022 yaitu sebesar 74,7%. Salah satu aspek yang berperan dalam pemberian ASI adalah pengetahuan ibu terhadap isyarat pemberian makan bayi. Pengetahuan baik tentang isyarat tersebut memungkinkan ibu merespons kebutuhan bayi dengan lebih tepat, sehingga meningkatkan keberhasilan pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang isyarat pemberian makan bayi dan praktik pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Nyalindung Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada bulan Oktober 2024. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 58 responden sesuai kriteria inklusi dengan teknik accidental sampling. Analisis statistik menggunakan uji Spearman Rank. Sebanyak 91,4% responden memiliki pengetahuan baik tentang isyarat pemberian makan bayi, dan 69% responden memberikan ASI. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dan praktik pemberian ASI (p = 0,002; r = 0,407; kategori sedang). Edukasi tentang isyarat pemberian makan bayi perlu dimasukkan dalam konseling menyusui sejak masa kehamilan hingga pascapersalinan. Pendekatan ini dapat meningkatkan keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif.