p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Perikanan
Dewi Wisudyanti Budi Hastuti
Universitas Jenderal Soedirman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

JENIS DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN GELODOK (MUDSKIPPER) DI KAWASAN HUTAN MANGROVE KARANGTALUN, CILACAP Dewi Wisudyanti Budi Hastuti; Riviani Riviani; Dewi Nugrayani; Leonard Agung Prasetio; Nut Spenta Armaiti
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i3.633

Abstract

Kawasan Hutan Mangrove Karangtalun merupakan salah satu kawasan hutan mangrove yang berada di Kabupaten Cilacap dengan berbagai potensinya. Mangrove berfungsi sebagai penahan gelombang, daerah asuhan larva-larva biota laut, penyedia sumber nutrien bagi biota dan perangkap sedimen. Ikan gelodok merupakan salah satu jenis biota yang berasosiasi dengan kawasan ini. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis dan hubungan panjang-berat ikan gelodok yang ada di kawasan hutan mangrove Karangtalun, Cilacap. Sampel ikan gelodok diperoleh dari lokasi hutan mangrove dengan 3 stasiun dengan karakteristik yang berbeda. Prosedur pengambilan sampel ikan gelodok adalah dengan menangkap langsung di kawasan hutan mangrove menggunakan alat tangkap jaring insang. Kemudian dilakukan identifikasi jenis serta pengukuran panjang total dan berat. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan jumlah ikan gelodok yang tertangkap adalah 162 ekor, dimana 120 ekor teridentifikasi sebagai Boleophthalmus boddarti, 30 ekor adalah Periophthalmodon schlosseri dan sisanya adalah Bolephthalmus pectinirostris. Hasil analisis pengukuran panjang-berat ikan gelodok dapat disimpulkan bahwa ikan gelodok yang ditemukan memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif, yaitu pertumbuhan panjang ikan gelodok lebih cepat dari pada pertumbuhan berat. Nilai faktor kondisi ikan gelodok yang ditemukan selama penelitian adalah 1,010. Hal ini menunjukkan bahwa ikan gelodok termasuk golongan ikan yang kurang pipih/kurus.
KAJIAN SEBARAN DAN TINGKAT PENCEMARAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA SEDIMEN: STUDI KASUS SUNGAI PELUS, BANYUMAS, JAWA TENGAH: KAJIAN SEBARAN DAN TINGKAT PENCEMARAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA SEDIMEN: STUDI KASUS SUNGAI PELUS, BANYUMAS, JAWA TENGAH Siti Hotijah; Dewi Nugrayani; Dewi Wisudyanti Budi Hastuti; Nuning Vita HIDAYATI
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 4 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i4.710

Abstract

Logam berat Pb yang berasal dari aktivitas masyarakat di sekitar Sungai Pelus, diantaranya permukiman, pertanian, perkebunan, transportasi air, kegiatan industri, pertambangan pasir, maupun rumah tangga. Logam berat yang berada pada perairan lama-kelamaan akan mengendap di dasar perairan membentuk sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan tingkat pencemaran logam berat Pb pada sedimen di sungai Pelus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Penelitian menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel purposive random sampling pada tujuh titik stasiun. Kandungan logam berat Pb pada sedimen di tujuh titik stasiun berkisar 1,6626 – 2,672 mg/kg dengan rata-rata sebesar 1,9791 mg/kg. Berdasarkan pedoman standar baku mutu, logam berat Pb pada sedimen di Sungai Pelus masih dalam konsentrasi aman sehingga tidak menimbulkan risiko bagi kualitas lingkungan dan kehidupan biota. Sungai Pelus mempunyai nilai rataan Contamination Factor (CF) logam Pb sebesar 0,1164 (kontaminasi rendah), nilai rataan Pollution Load Index (PLI) logam Pb sebesar 0,2323 (tidak tercemar), nilai rataan Enrichment Factor (EF) logam Pb sebesar 0,6072 (pengayaan minimal), serta nilai rataan Index of Geochemistry (Igeo) logam Pb sebesar 0,0234 (tercemar ringan).