Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Gaya Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan Dua Presiden Legendaris Indonesia Bambang Mudjiyanto; Galuh Sukmaranti; Hayu Lusianawati; Launa
JIKA (Jurnal Ilmu Komunikasi Andalan) Vol. 6 No. 2 (2023): Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Each country leader has a different communication style and leadership style. These two styles certainly do not just aim to meet the effectiveness targets of a president's communication with his people. However, these two styles must be used as indicators of the communication capacity and leadership ability of a president who is able to maintain the existence of the country and the continuity of the nation's development. This qualitative study using descriptive analysis methods based on literature and document studies tries to analyze the communication and leadership styles of President Soekarno and President Soeharto. Through searching a number of literature related to the communication styles and leadership styles of the two legendary national figures, the results of the study show: Soekarno's communication style was characterized by low-context, rhetorical, inspirational, optimistic, innovative, transformational, daring to take risks and his leadership character was characterized as charismatic, authoritative, visionary, imaginative, open, and diplomatic. Meanwhile, Soeharto's communication style is characterized by high-context, implicit, connotative, vague (even hidden), unpredictable, difficult to understand, not to the point, wordless with a leadership character that is charismatic, authoritative, dominant, delegative, transformational, visionary, transactional, situational, authoritarian, relatively closed, and anti-criticism. Keywords: Communication style, leadership style, Soekarno, Soeharto
Tendensi Politik Kejahatan Dunia Maya Launa; Bambang Mudjiyanto; Franky P. Roring
JIKA (Jurnal Ilmu Komunikasi Andalan) Vol. 7 No. 2 (2024): Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This study aims to search a number of data, documents and literature to explore cyber crimes which are not only economically motivated, but also have political tendencies. Various cases of data hacking carried out by regional and global hackers and crackers have positioned cyber space as an arena for aggressive political contestation that has shaken the foundations of political, military, defense, security and intelligence life. The concept of cybersecurity is currently projected to protect national interests/sovereignty (cyberdefence) through developing cyberwar and cyberdiplomacy strategies to overcome the increasingly intense threat of cybercrime. This qualitative study using a descriptive analysis method based on a literature study approach tries to analyze the political tendencies underlying the motives for cybercrime, both at the global and national levels. The results of the study show: cyber space in many countries (including Indonesia) has been transformed into an arena of aggression and a realm of political contestation which—if not anticipated through breakthroughs and extra efforts—has the potential to thwart Indonesia in safeguarding its national interests, maintaining the sovereignty of its citizens from cyber threats, and it is difficult to expose Indonesia's national diplomatic capabilities in responding to cyber crimes that continue to move wildly. Keywords: Cybercrime, political tendencies, cyber diplomacy, cyber security, cyber defense, cyber war ABSTRAK Studi ini bertujuan melakukan penelusuran sejumlah data, dokumen, dan literatur untuk mengeksplor kejahatan dunia maya yang tak hanya bermotif ekonomis, namun juga bertendensi politis. Beragam kasus peretasan data yang dilakukan para hacker dan cracker regional dan global telah memosisikan ruang siber sebagai arena agresi kontestasi politik yang telah menggoncang sendi-sendi kehidupan politik, militer, pertahanan, keamanan, dan intelijen. Konsep cybersecurity saat ini lebih diproyeksikan untuk menjaga kepentingan/kedaulatan nasional (cyberdefence) melalui penyusunan strategi cyberwar dan cyberdiplomacy guna mengatasi ancaman kejahatan siber yang kian intens. Studi kualitatif dengan metode analisis deskriptif berbasis pendekatan studi pustaka ini coba menganalisis tendensi politik yang melatari motif kejahatan dunia maya, baik di level global maupun di nasional. Hasil studi menunjukkan: ruang siber di banyak negara (termasuk Indonesia) telah bertransformasi menjadi arena agresi dan ranah kontestasi politik yang—jika tidak diantisipasi dengan terobosan dan upaya ekstra—berpotensi menggagalkan Indonesia dalam menjaga kepentingan nasionalnya, merawat kedaulatan warganya dari ancaman dunia siber (cyber defence), dan sulit mengekspose kapasitas diplomasi nasional Indonesia dalam merespon tindak kejahatan dunia maya yang terus bergerak liar. Kata-kata Kunci: Kejahatan dunia maya, tendensi politik, diplomasi siber, keamanan siber, pertahanan siber, perang siber
Persepsi Santri Terhadap Kewibawaan Guru dan Semangat Belajar Santri Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Aditiya Pramudiansyah; Bambang Mudjiyanto; Muhammad Daffa Shilbi; Afkar Khaibar Alfaruqi; Launa
Al-Abqary: Jurnal Pemikiran Mahasiswa Pendidikan Islam Vol. 1 No. 02 (2025): Al-Abqary: Jurnal Pemikiran Mahasiswa Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Azami Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63018/jpmpi.v1i02.126

Abstract

Studi ini bertujuan menganalisis ada tidaknya relasi konseptual antara aspek kewibawaan guru dengan semangat belajar siswa. Studi kualitatif dengan metode analisis deskriptif, pendekatan fenomenologi, analisis data kualitatif model skor nilai kategori  ini menemukan terdapat hubungan (relasi konseptual) antara persepsi santri terkait kewibawaan guru dan semangat belajar santri, kendati hubungan (atau relasi konseptual) itu tidak bersifat konstan, namun berciri variatif, fluktuatif dan tentatif. Temuan ini memberi sketsa konseptual, bahwa secara kualitatif kewibawaan guru memiliki adalah variabel penting yang harus melekat pada sosok guru karena ia memberi daya pengaruh signifikan terhadap semangat belajar santri. Studi kualitatif ini juga menemukan pola relasi konseptual antara aspek ‘kewibawaan guru’ dengan ‘sikap disiplin santri’ dalam observasi penelitian.
Menyingkap Geliat Gen Z Amerika: Dinamika Aktual Perilaku Anak Muda dalam Perspektif Global Bambang Mudjiyanto; Fit Yanuar; Hafzotillah; Hayu Lusianawati; Launa
Jurnal Cakrawala Akademika Vol. 1 No. 6 (2025): Edisi April
Publisher : PT. Pustaka Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70182/jca.v1i6.321

Abstract

Studi ini membahas tentang dinamika Gen Z Amerika di tengah kepungan isu negatif sebagai generasi hedonis, konsumtif, impulsif, dan panik. Melalui penelusuran laporan hasil survei dan riset internasional, penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi virtual dan metode analisis deskriptif-interpretif ini menemukan sejumlah fakta empiris: Gen Z Amerika masih memiliki idealisme, keberpihakan, dan sikap kritis. Hanya saja, mereka telah terlanjur di stempel publik Amerika sebagai generasi berciri negatif. Kajian kualitatif ini menyimpulkan, Gen Z Amerika cukup partisipatif, punya kepedulian dan keberpihakan persisten pada isu-isu publik. Jika kita menggunakan cara pandang alternatif dan data global mutakhir, kita akan menyadari bahwa setiap generasi, termasuk Gen Z Amerika, punya karakter dan kesadaran uniknya sendiri. Menyelami lebih dalam orientasi, cara pandang, dan tujuan hidup Gen Z Amerika akan membantu kita memahami postur mereka secara lebih objektif dan proporsional. Menaja postur Gen Z Amerika menjadi modal penting dan berharga bagi siapa pun yang ingin terkoneksi dan memahami secara efektif dan fungsional dengan substratum penentu nasib dan masa depan bangsa Amerika ini.