Rahmatia Ardila
Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Defense of Inge Indai Language Within The Family Context of Lambitu Community Rahmatia Ardila; Fathur Rokhman; Hari Bakti Mardikantoro
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 7 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The spoken language variety of Lambitu community, Sambori village, represents the bilinguality and multilinguality of the community. This research aims to analyze the defense realization of Inge Ndai language within the family context of Lambitu community. This qualitative research collected the data with listening method. Then, the researcher continued it with non-participant observer. The researcher recorded and noted the conversation. The data analysis used match method. The results showed that the language defense in family of Lambitu community, Sambori village were: (1) single Inge Ndai language, (2) code switching, and (3) code mixing
WUJUD BAHASA INGE NDAI SEBAGAI BENTUK PEMERTAHANAN BAHASA DALAM RANAH KELUARGA PADA MASYARAKAT LAMBITU Ardila, Rahmatia
MABASAN Vol. 18 No. 1 (2024): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i1.880

Abstract

Bahasa Inge Ndai adalah bahasa minoritas di Bima Nusa Tenggara Barat. Bahasa Inge Ndai hanya dituturkan oleh masyarakat Lambitu—Tarlawi yang berada di Kabupaten Bima. Bahasa ini masih dituturkan dan dipertahankan masyarakat setempat baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, maupun kalangan orang tua. Wujud bahasa Inge Ndai dalam ranah keluarga dituturkan sebagai bentuk adanya pemertahanan bahasa pada masyarakat di Kecamatan Lambitu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud bahasa Inge Ndai dalam ranah keluarga pada masyarakat Lambitu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa penggalan tuturan bahasa Inge Ndai dalam ranah keluarga yang mencerminkan wujud pemertahanan bahasa. Sumber data berupa tuturan masyarakat penutur bahasa Inge Ndai dalam ranah keluarga pada masyarakat Lambitu di Kabupaten Bima. Pengumpulan data menggunakan metode simak. Metode simak dilakukan dengan menggunakan teknik dasar berupa teknik sadap dan teknik lanjutan. Teknik lanjutan dalam metode simak, yaitu simak bebas libat cakap (SBLC), rekam, dan catat. Tahap analisis data menggunakan metode padan. Metode padan dilakukan dengan menggunakan dua tahapan, yaitu: teknik dasar berupa teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan berupa teknik hubung banding menyamakan (HBS). Hasil penelitian memperlihatkan wujud bahasa Inge Ndai dalam penggunaan bahasa yang berupa tunggal bahasa yang dituturkan dengan memilih satu variasi bahasa yang sama (intra language variation) yaitu penutur bahasa Inge Ndai yang dwibahasa menggunakan bahasa Inge Ndai ketika berkomunikasi dalam ranah keluarga pada masyarakat Lambitu.
Factors Contributing to The Maintenance of The Inge Ndai Language in The Family in Sambori Village Ardila, Rahmatia; Rokhman, Fathur; Mardikantoro, Hari Bakti
Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10 No 3 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/seloka.v11i1.53655

Abstract

Bima, West Nusa Tenggara, features a diverse range of languages. The range of languages spoken by the Bima people in Sambori Village, Lambitu District, demonstrates the presence of bilingual and multilingual speakers. This research aims to investigate the elements that contribute to the survival of the Inge Ndai language in the family realm in Sambori Village. The listening approach was employed in this study. The listening approach employs (1) fundamental tactics in the form of tapping techniques and (2) advanced techniques, namely: listening to free involvement and conversation (SBLC), recording, and taking notes. The equivalent procedure is used during the data analysis stage. The matching procedure is carried out in two stages, namely: (1) a fundamental technique in the form of a determining element sorting technique (PUP), and (2) a more advanced technique in the form of an equalizing comparison technique (HBS). In this study, the outcomes of data analysis are presented in a written report. According to the study's findings, the following elements contribute to the survival of the Inge Ndai language in the family realm in Sambori Village: loyalty factors, language pride factors, awareness factors for language norms, age factors, and work factors.
Pilihan Bahasa Masyarakat Lambitu dalam Ranah Keluarga di Kabupaten Bima Ardila, Rahmatia; Anisa, Anisa; Afjalurrahmansyah, Afjalurrahmansyah; Sariyah Hidayati, Ira
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.893

Abstract

Masyarakat Lambitu merupakan komunitas yang mendiami wilayah rumpun Inge Ndai di Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Mereka adalah penutur asli bahasa Inge Ndai yang masih bertahan hingga saat ini, dan dikenal sebagai masyarakat dwibahasawan karena kemampuan menggunakan lebih dari satu bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pilihan bahasa yang mencakup alih kode dan campur kode dalam interaksi masyarakat Lambitu. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data berupa penggalan tuturan yang mencerminkan praktik alih kode dan campur kode, dengan sumber data berasal dari tuturan para penutur bahasa Inge Ndai. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode simak, dengan teknik dasar berupa teknik sadap, serta teknik lanjutan berupa Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), rekam, dan catat. Data dianalisis menggunakan metode padan. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi pilihan bahasa yang meliputi: (1) alih kode yang dilakukan oleh ayah, ibu, bibi, keponakan laki-laki, keponakan perempuan, dan anak laki-laki, yang mencakup alih kode dari bahasa Indonesia ke Inge Ndai, dari Mbojo ke Inge Ndai, dari Inge Ndai ke Indonesia, serta dari Inge Ndai ke Mbojo; dan (2) campur kode berupa penyisipan kata yang ditemukan dalam tuturan ibu, bibi, keponakan perempuan, dan anak perempuan. Temuan ini menunjukkan dinamika kebahasaan yang kompleks dalam komunitas dwibahasawan seperti masyarakat Lambitu.