Acaraki merupakan penyebutan bagi orang yang ahli dalam meracik jamu, di jakarta terdapat cafe yang khusus meracik jamu dengan metode modern, proses pembuatannya seperti pembuatan minuman kopi dan teh, sehingga nilai jamu tidak hanya dikenal sebagai minuman obat yang bisa diminum pada saat tertentu saja namun bisa digolongkan sebagai minuman mixologi. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap minuman Jamu serta cara meningkatkan pola konsumsi masyarakat Lombok terhadap minuman Jamu Tradisional. Metode yang digunakan adalah Mixed Method untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap minuman Jamu tradisional yang ada di Lombok, serta cara meningkatkan pola konsumsi masyarakat terhadap minuman Jamu tradisional. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung dengan menggunakan instrument dokumen, pedoman wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Kesimpulan secara keseluruhan, bahwa persepsi masyarakat terhadap jamu tradisional yang diukur melalui Sikap (X1), Motif (X2), Minat (X3), Pengalaman (X4) dan Harapan (X5). Tidak adanya pengaruh yang signifikan variable Sikap (X1), Motif (X2), Minat (X3), dan Harapan (X5). Terdapat pengaruh variable Pengalaman (X4) terhadap minuman jamu tradisional. Pengalaman pada penelitian ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi jamu tradisional. Adanya dampak bagi kebugaran tubuh dengan mengkonsumsi minuman tradisional, minuman jamu tradisional sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat untuk dikonsumsi serta memiliki khasiat dari mengkonsumsi jamu. Cara meningkatkan minat konsumsi masyarakat terhadap jamu tradisional yaitu, menceritakan/story telling serta mempromosikan melalui media sosial