Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DESA SUKASARI MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) MENGGUNAKAN BIOAKTIVATOR Lathifah Khairani; Musriyadi Nabiu
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31317/jpmd.v6i1.845

Abstract

Terbatasanya pengetahuan dan keterampilan sumber daya perempuan di Desa Sukasari khususnya Kelompok Wnita Tani (KWT) mengelola limbah pertanian maupun limbah rumah tangga menyebabkan hasil pertanian KWT Sukasari kurang maksimal termasuk pemanfaatan Pupuk Organik Cair (POC). Tujuan pengabdian ini dilakukan adalah untuk memberdayakan kelompok Wanita tani dalam mengelola limbah pertanian maupun limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang bernilai guna bahkan bernilai ekonomi. Limbah organik jika dibiarkan terurai secara alami tanpa diolah akan menyebabkan bau busuk dan mengganggu pemandangan. Untuk itu, POC (Pupuk Organik Cair) merupakan solusi pengelolaan sampah organik yang tepat. Selain tidak merusak pemandangan, POC dapat dimanfaatkan untuk memupuk tanaman apapun yang ada di sekitar Desa Suksari. Metode pengabdian ini dilakukan dengan tahapan sosialisasi pembuatan POC dan pelatihan pengelolaan limbah organik menjadi POC. Peserta Pelatihan POC adalah kelompok wanita tani (KWT) Desa Suksari. Setelah dilakukan sosialiasi dan pelatihan diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat meningkat. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya masyarakat dalam membuat POC. Masyarakat sasaran diberikan tong komposter dan bahan lainnya untuk menjaga keberlanjutan program.
Study of Suitability and Carriying Capacity on Ecotourism of Turtle Conservation in The Tikus Island Bengkulu City Dede Hartono; Zamdial Zamdial; Musriyadi Nabiu; Ari Anggoro; Ridka Rizki Novanda; Dwi Bulan Dari Julian Futri
JURNAL ENGGANO Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.8.1.51-58

Abstract

Tikus Island is the only small island located very close to Bengkulu City. Tikus island has long been known by the Bengkulu people as a turtle nesting area. The types of turtles found were hawksbill and green turtles. In recent years, research has shown that the turtle population has decreased, which is thought to be caused by the degradation of environmental conditions. Recently, environmentalists have plans to revitalize Tikus Island. Tikus Island has a very vital economic function and environmental function for the people of Bengkulu City. The Marine Edu-park development plan is one of the efforts to revitalize Tikus Island with an integrated development concept. Integration between environmental and economic sectors, as well as regional development integration between Tikus Island and the surrounding tourism locations in Panjang Beach, Bengkulu City. In this study, the plan for the development of turtle conservation ecotourism on Tikus Island, will be analyzed based on the environmental conditions of the island and in the surrounding Water Conservation Area (KKPD P Tikus). The purpose of this study was to determine the suitability value and carrying capacity of turtle ecotourism in the Tikus Island area, Bengkulu City. This study uses a survey method to data collection with using observation and interviews. The types of data used are primary data and secondary data. Suitability analysis is the determination of the value of Tikus island that is suitable for ecotourism activities. Carrying capacity functions as a limitation of activities carried out by humans in an environment. The results of this study indicate that the Turtle Ecotourism Conformity Index (IKEP) of Tikus island is in the very appropriate category (S1). The carrying capacity is 60 people/day with 5 visits every day. Key words : suitability, carrying capacity , ecotourism, turtles.
Pekarangan dengan Prinsip Kawasan Rumah Pangan Lestari di Desa Pantai Indah Pulau Baai Kota Bengkulu Novanda, Ridha Rizki; Andra Rizky Muflihani; Basuki Sigit Priyono; Musriyadi Nabiu; Irnad, Irnad; Rendy Aprian; Riri Oktari Ulma; Defliyanto, Defliyanto
DHARMA RAFLESIA Vol 22 No 1 (2024): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v22i1.34333

Abstract

Ketersediaan pangan yang memadai adalah kebutuhan dasar penting dan prioritas dalam pembangunan pertanian nasional. Program Rumah Pangan Lestari (RPL) yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Dalam program pengabdian ini, konsep RPL diimplementasikan di Desa Pantai Indah, Kecamatan Pulai Baai, Kota Bengkulu. Metode sosialisasi dilakukan secara door-to-door menggunakan brosur dan stiker karena kondisi COVID-19. Hasil pretest menunjukkan bahwa 76% masyarakat tidak pernah memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman obat atau pangan, dan 100% tidak pernah mendapatkan penyuluhan terkait. Setelah sosialisasi, 100% masyarakat memahami pentingnya pemanfaatan pekarangan, dengan 87% berniat menanam tanaman obat dan 96% tanaman pangan. Proses sosialisasi melalui video tutorial dan kunjungan langsung berhasil membuat 92% masyarakat setuju untuk membuat pekarangan pangan lestari. Program ini didukung penuh oleh pemerintah desa dan membantu masyarakat memanfaatkan waktu luang selama pandemi untuk merawat pekarangan mereka. Beberapa warga berhasil memanfaatkan tanaman obat seperti jahe dan hasil panen sayuran untuk kebutuhan sehari-hari selama masa COVID-19. Pengetahuan dan kemampuan warga dalam memanfaatkan pekarangan rumah meningkat, meskipun masih ada kendala terbatasnya lahan dan hambatan lainnya. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan komunitas serta edukasi lebih lanjut sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi pekarangan rumah sebagai sumber pangan dan obat yang berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pangan rumah tangga, menjaga kelestarian sumber daya alam, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Efektivitas Peran Kelompok Tani Terhadap Kinerja Tani Budi Padi di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara Putra, Arma; Putri Suci Asriani; Musriyadi Nabiu
Jurnal AGRISEP JURNAL AGRISEP VOL 22 NO 01 2023 (MARCH)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.959 KB) | DOI: 10.31186/jagrisep.22.01.71-88

Abstract

Farmer groups have an important role in agricultural activities, such as learning classes and vehicles for cooperation and production units. However, in practice there are still some obstacles, such as the infrequency of farmer groups to carry out farming activities and carry out farming activities together. The purpose of this study was to analyze the performance of rice farming, process innovation, the effectiveness of the farmer groups role ant its role on the performance of rice farming directly and through process innovation. The data sources used are primary processed descriptively qualitatively and quantitatively using the SEM-PLS approach. The results of the analysis show that the performance of rice farming, process innovation is in the high category and the effectiveness of the role of farmer groups is in the effective category. Analysis of the influence of the effectiveness of farmer groups on the performance of rice farming yielded negative results but not significant. While the indirect effect states that the role of farmer groups has a positive and significant effect on the performance of rice farming through process innovation. Based on a comparison of direct and indirect effects, process innovation is the biggest contributor to improve the performance of rice farming. With these results, farmer groups must still be able to improve the realization of their role so that farmers as members of farmer groups can still improve farming performance and farmer groups must be more active in overcoming various farming problems.