Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK TKKH DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN DI SKH NEGERI 02 KOTA SERANG Siti Nurhaliza; Agis Nurjuliani; Salsabila Septiani; Nurul Aulia Putri; Eliza Septi Anugrah; Ririn Purnamasari; Dzikra Ayu Adzkiya; Selvia Aprianti; Restu Rahmanita Sekaring; Sahdi Sahdi
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2023): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v1i4.725

Abstract

Layanan pendidikan pada anak perlu disesuaikan dengan kondisi kebutuhan setiap siswa agar tujuan pendidikan bisa terpenuhi secara maksimal. Karena pada setiap tingkat satuan pendidikan memiliki fase perkembangan yang berbeda, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Pengajaran harus meberikan semangat dan motivasi bagi anak terutama siswa TKKh agar dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan memotivasi siswa untuk belajar melalui upaya penerapan metode pembelajaran role playing. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan belajar dan pemahaman siswa melalui teknik bermain peran. Role Playing merupakan metode penguasaan materi pembelajaran dengan mengembangkan fantasi dan pendalaman peserta didik dengan berperan sebagai tokoh hidup atau benda mati. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus, menggunakan instrumen berupa tes dan lembar observasi siswa, serta lembar angket. Subjek penelitian berjumlah 4 siswa kelas TKKh B Berdasarkan hasil penelitian 3 dari 4 siswa menunjukan peningkatan semangat belajar dan fokus dalam menjalankan proses pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi penggunaan metode role playing dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik TKKh.
POLA ASUH ORANG TUA PADA KETERAMPILAN BINA DIRI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG Dzikra Ayu Adzkiya; Reza Febri Abadi; Neti Asmiati; Ade Derajat; Dewi Cahyaningrat
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 12 No 3 (2024): Vol 12 No 3 September 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v12i3.6358

Abstract

Tunagrahita ialah istilah yang digunakan untuk seseorang yang memiliki perkembangan intelegensi yang terlambat. Seseorang dikategorikan tunagrahita jika memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang rendah (di bawah rata-rata normal), sehingga untuk proses tumbuh kembangnya memerlukan bantuan atau layanan yang sesuai, termasuk program pendidikannya. Program khusus bina diri ini bertujuan untuk kemandirian anak tunagrahita mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Contoh dari program khusus bina diri anak tunagrahita sedang salah satunya latihan menggunakan toilet sendiri (toilet training). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan triangulasi sebagai pembanding atau pemeriksaan data serta mencegah kesalahan dalam analisis data. Pola asuh yang diterapkan oleh masing-masing orang tua terhadap pembelajaran toilet training anak tunagrahita usia 8 –12 tahun di SKh Negeri 02 Kota Serang yaitu orang tua D menerapkan pola asuh kombinasi antara pola asuh permisif dan pola asuh demokratis. Orang tua Z menerapkan pola asuh otoriter. Orang tua A menerapkan pola asuh permisif. Orang tua R menerapkan pola asuh kombinasi dari ketiga jenis pola asuh yaitu pola asuh permisif, demokratis, dan otoriter. Pola asuh orang tua berpengaruh dalam mendorong perkembangan kemandirian anak, namun jenis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kurang relevan dengan hasil kemandirian anak. Maka dalam menerapkan pola asuh perlu memberikan porsi dan pembawaan yang tepat dari orang tua agar dapat menghasilkan kemandirian anak yang berkembang dengan baik diseluruh aspek sehingga anak mampu untuk mandiri.