Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN ANTIOKSIDAN SINTETIS TERHADAP KADAR MALONDEALDEHYDE (MDA) DAN WAKTU PENYEMBUHAN LUKA PASCA EKSTRAKSI GIGI PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Desi Fitriani; Hardi Darmawan; Rostika Flora
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v1i3.694

Abstract

Luka pasca ekstraksi gigi menyebabkan infiltrasi neutrofil yang mengaktifkan sel Polimorfonuklear (PMN) untuk melepaskan radikal bebas yang berfungsi menghancurkan bakteri. Radikal bebas yang berlebihan menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel yang disebut stress oksidatif. Salah satu biomarker stress oksidatif ialah Malondealdehyde (MDA). Stres oksidatif dapat dicegah dengan memberikan antioksidan, tetapi belum diketahui apakah terdapat pengaruh pemberian antioksidan sintetis terhadap kadar MDA dan waktu penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi. Tujuan penelitian ialah menganalisis pengaruh pemberian antioksidan sintetis terhadap kadar MDA dan waktu penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi pada tikus putih (Rattus norvegicus). Metode penelitian yang dipakai ialah eksperimental laboratorium dengan rancangan pre test and post test with control group design. Dilakukan uji statistik dengan uji t- berpasangan dan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Sampel merupakan tikus putih galur sprague dawley jantan berjumlah 24 ekor dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok K (kontrol), P1 (antioksidan sintetis dosis 4,5 mg), P2 (antioksidan sintetis dosis 6,75 mg), P3 (antioksidan sintetis dosis 9 mg). Terjadi penurunan kadar MDA pada tikus pasca ekstraksi gigi sesudah diberi antioksidan sintetis pada kelompok P1, P2 dan P3 terhadap kelompok K. Terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) rerata kadar MDA pasca ekstraksi gigi sebelum dan sesudah pemberian antioksidan sintetis pada kelompok P3. Terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) rerata kadar MDA pasca ekstraksi gigi pada kelompok P2 dan P3 dibandingkan kelompok K. Waktu penyembuhan luka pada kelompok P3 lebih cepat dibandingkan dengan kelompok P2, P1 dan K. Pada kelompok P3 soket menutup sempurna pada hari ke 5, P2 pada hari ke 6, P1 dan K pada hari ke 7. Pemberian antioksidan sintetis memiliki pengaruh terhadap kadar MDA dan waktu penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi.
PENILAIAN STANDAR PELAYANAN PENUMPANG DI PELABUHAN PENYEBERANGAN TANJUNG API-API KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Febriansyah, Febriansyah; Chairul Insani Ilham; Desi Fitriani; Dansen Yosion Yudiarto
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 8 (2023): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v1i8.846

Abstract

Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api merupakan salah satu Pelabuhan Penyeberangan yang ada di Indonesia dan melayani penyeberangan dari Tanjung Api-Api (Provinsi Sumatera Selatan) ke Tanjung Kalian (Provinsi Bangka Belitung). Pelabuhan ini terletak di Kabupaten Banyuasin dan berjarak 77,8 kilometer dari kota Palembang. Pengambilan objek berupa gambar dan melakukan survei pelayanan di Pelabuhan dengan menggunakan formulir yang berlandaskan pada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. KP.5062/AP005/DRDJ/2020 tentang Pedoman Penilaian Terhadap Penerapan Standar Pelayanan Penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api. Fasilitas Sisi Daratan di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api terdiri dari : Lapangan Parkir, Toilet, Ruang Tunggu, Loket Tiket Penumpang dan Kendaraan Pribadi, Loket Tiket Kendaraan Barang, Jembatan Timbang. Fasilitas Sisi Perairan di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api : Dermaga, Moveable Bridge , Rumah MB, Fende, Bolder.Pelayanan terhadap penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung ApiApi masih banyak yang tidak sesuai atau belum maksimal sepenuhnya sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No.KP.5062/AP 005/DRJD Tahun 2020.Dengan Analisa peneliti persentase yang didapatkan yaitu kesesuaian 23,67% dan ketidaksesuaiannya 25,65% dari 49,32% persentase maksimal yang ditetapkan untuk standar pelayanan penumpang di pelabuhan
STUDY OF THE DISTRIBUTION OF PERMANENT FIRST MOLAR TEETH ERUPTION IN CHILDREN WITH STUNTING Fitriani, Desi; Dwi, Rosada Sintya; Tarasati, Tiara
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 12 No. 1 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v12i1.10850

Abstract

Seberang Ulu I District was one of the districts with a high level of stunting status in Palembang. This study aims to determine the distribution pattern of permanent first molar eruption in stunted children, by looking at the distribution of permanent first molar eruption in stunted children based on age, gender, and stunting status in the working area of ​​1 Ulu Health Center. The research method used was analytical observational research with a sample size of 33 people. The results showed that the frequency distribution based on gender, girls experienced a faster rate of tooth eruption than boys, the number of children with short stunting was greater than the number of children with very short stunting. It was known that 15 respondents who had experienced molar tooth eruption, the most were in the short stunting category with 13 people. The 18 respondents who had not experienced molar tooth eruption, the most were in the short stunting category with 13 people
Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Desi Fitriani; Bambang Nuryadi; Sri Wahyuningsih Rais; Mellani Cindera; Trisnawaty; Danica Anastasia; Rani Purba
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Inovasi dan Pengabdian
Publisher : Athallah Publishing Globalndo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64845/bhaktika.v1i2.72

Abstract

Gigi merupakan bagian yang penting pada manusia yang harus dijaga kebersihannya, terutama pada anak-anak. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan memberikan informasi terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi pada siswa, serta mendorong mereka untuk menerapkan kebiasaan baik dalam perawatan gigi. Kegiatan ini menggunakan metode partisipatif, di mana siswa dilibatkan pelaksanaan kegiatan dan melakukan praktik langsung sesuai dengan arahan dengan melakukan edukasi kesehatan (Gadbury-Amyot, dkk., 2023). Strategi ini bertujuan untuk menciptakan keterlibatan aktif siswa, sehingga mereka merasa menjadi bagian dari proses edukasi kesehatan gigi dan mulut yang sedang berlangsung. Perubahan sosial yang mulai terlihat, di mana siswa sudah bersemangat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka. Misalnya, banyak siswa yang mulai mengerti pentingnya menyikat gigi dua kali sehari dan mengurangi konsumsi makanan manis yang dapat merusak gigi. Program edukasi kesehatan gigi dan mulut di SD Yayasan IBA Palembang menambah semangat siswa untuk menjaga kesehatan pada gigi dan