Nutrition plays a pivotal role in nurturing quality human resources. Research consistently demonstrates that malnutrition, particularly during early childhood, significantly impacts a child's growth and development. Malnourished children tend to be smaller, thinner, and shorter, and they often experience lower cognitive and intellectual abilities, leading to decreased productivity. This study in Halong District, Balangan Regency, investigates food expenditure, maternal nutritional knowledge, and the provision of complementary feeding (MP-ASI) to understand their effects on childhood stunting. This research, employing an associative research approach, utilizes primary and secondary data collected through interviews and multiple linear regression analysis. The findings revealed that among 180 sampled families, 35 households faced food insecurity, 55 were considered food vulnerable, 40 were categorized as food insecure, and 50 fell into the food insecure category. Regarding maternal nutrition knowledge, 89 samples had sufficient knowledge, while 91 exhibited good knowledge. Lastly, for the provision of complementary feeding, 75 samples met the sufficient category, and 105 practiced good complementary feeding. The analysis demonstrated that one variable, maternal nutrition knowledge, significantly influenced the incidence of stunting. Keywords:Maternal Nutritional Knowledge, Toddlers, Stunting INTISARINutrisi memainkan peran penting dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa malnutrisi, terutama pada masa anak-anak, berdampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-anak yang mengalami malnutrisi cenderung lebih kecil, kurus, dan pendek, dan mereka sering mengalami kemampuan kognitif dan intelektual yang lebih rendah, yang mengakibatkan produktivitas yang menurun. Penelitian ini di Distrik Halong, Kabupaten Balangan, menyelidiki pengeluaran makanan, pengetahuan gizi ibu, dan pemberian makanan pendamping (MP-ASI) untuk memahami dampaknya pada stunting pada anak-anak. Penelitian ini, dengan pendekatan penelitian asosiatif, menggunakan data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara dan analisis regresi linear ganda. Temuan menunjukkan bahwa dari 180 keluarga yang diambil sampel, 35 rumah tangga mengalami ketidakamanan pangan, 55 dianggap rentan pangan, 40 dikategorikan sebagai ketidakamanan pangan, dan 50 masuk ke dalam kategori ketidakamanan pangan. Mengenai pengetahuan gizi ibu, 89 sampel memiliki pengetahuan yang memadai, sedangkan 91 memiliki pengetahuan yang baik. Terakhir, untuk pemberian MP-ASI, 75 sampel memenuhi kategori yang memadai, dan 105 melakukan pemberian MP-ASI yang baik. Analisis menunjukkan bahwa satu variabel, pengetahuan gizi ibu, berpengaruh signifikan pada kejadian stunting. Kata kunci: Pengetahuan Gizi Ibu, Pengeluaran Pangan, Stunting