Eleonora Elsa Sucahyo
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Gambaran Tingkat Kecemasan pada Lansia di Posyandu RW 01 Tasikmadu, Malang: Anxiety Levels on Eldery at Healthcare Center Tasikmadu, Malang Noval Fajrin, Muhammad Andhika; Rosidah, Nikmatur; Eleonora Elsa Sucahyo
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kecemasan merupakan suatu perasaan dimana seseorang merasa tidak aman dan terancam atas suatu hal atau keadaan, Kecemasan menggambarkan keadaan khawatir, gelisah yang tak menentu, takut, tidak tentram, kadang-kadang disertai berbagai keluhan fisik. Kecemasan erat kaitannya dengan kondisi kesehatan seseorang, utamanya pada lansia. Sehingga diperlukan pendampingan dan edukasi kepada para penderita lansia yang diindikasikan memiliki gangguan kecemasan. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada lansia di Posyandu RW 01, Tasikmadu. Metode kegiatan ini adalah ceramah, dan pengukuran tingkat kecemasan. Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan pada partisipan yaitu lansia yang berjumlah 15 orang di Posyandu RW 01 Tasikmadu. Hasilnya yaitu terdapat 10 (50%) orang lansia yang memiliki tingkat kecemasan ringan. Pada penyuluhan ini menggambarkan bahwa lansia memang memiliki atau rentan mengalami gangguan kecemasan meski berada pada kategori ringan.   Abstract: Anxiety is a feeling where a person feels insecure and threatened by something or a situation. Anxiety describes a state of worry, uncertain restlessness, fear, unease, sometimes accompanied by various physical complaints. Anxiety is closely related to a person's health condition, especially in the elderly. So, assistance and education are needed for elderly sufferers who are indicated to have anxiety disorders. This outreach activity aims to determine the level of anxiety in the elderly at Health care center RW 01, Tasikmadu. The methods of this activity are lectures and measuring anxiety levels. The Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) was used to measure the level of anxiety in participants, namely 15 elderly people at Health care center RW 01 Tasikmadu. The result was that there were 10 (50%) elderly people who had mild levels of anxiety. This counseling illustrates that elderly people do have or are susceptible to experiencing anxiety disorders even though they are in the mild category.
Edukasi Fisioterapi dalam Pencegahan Flat Foot Pada Komunitas Posyandu Ibu dan Anak di Kelurahan Mojolangu, Kota Malang Dea Sari Oktaviani; Nungki Marlian Yuliadarwati; Eleonora Elsa Sucahyo
Health Care : Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/wh1qvr26

Abstract

Pendahuluan: Flat foot adalah kondisi di mana archus longitudinal medialis tidak terbentuk dan terlihat seperti rata ketika sedang berdiri dan berjalan, yang bisa menyebabkan tahap tumbuh kembang pada anak melambat. Tujuan: Penyuluhan ini bertujuan untuk mengedukasi komunitas ibu dan anak tentang gambaran flat foot, tanda dan gejala, penyebab, faktor risiko, dan pencegahan berupa latihan dirumah. Metode: Metode yang digunakan berupa edukasi fisioterapi dengan melakukan promosi kesehatan tentang gambaran flat foot kepada komunitas posyandu ibu dan anak dengan menggunakan media promosi poster untuk mengajarkan, serta tanya jawab dilakukan dengan peserta untuk menentukan efektivitas instruksi, dan latihan di rumah diberikan kepada peserta. Kesimpulan: Dari kegiatan fisioterapi komunitas yang dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2024 di RW. 06 Kelurahan Mojolangu dapat disimpulkan bahwa terdapat hasil yang signifikan dalam peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah penyuluhan. Peningkatan ini menunjukkan efektifitas penyuluhan yang dilakukan dalam memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana cara memberikan penanganan latihan untuk menghindari terjadinya flat foot pada anak.
Penyuluhan Fisioterapi pada Komunitas Wanita dalam Peningkatan Pengetahuan tentang Menopause di Puskesmas Mojolangu Risky Ismail Harisman; Nungki Marlian Yuli; Eleonora Elsa Sucahyo
Health Care : Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/cnddrr86

Abstract

Pendahuluan : Di Indonesia, penyuluhan tentang menopause penanganannya masih terbatas, sehingga banyak wanita tidak mengetahui cara mengelola gejala yang muncul. Menopause sendiri adalah berhentinya menstruasi secara alami dan permanen yang diakibatkan oleh defisiensi estrogen yang tidak terkait dengan proses patologis. Tujuan : Untuk mengedukasi komunitas wanita tentang menopause terutama gejala-gejala dan dampak menopause serta latihan mandiri yang dapat dilakukan dirumah. Adapun tujuan lain yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang menopause pada komunitas wanita di Puskesmas Mojolangu. Metode : Metode yang digunakan adalah penyuluhan kepada komunitas wanita di Puskesmas Mojolangu berupa promosi kesehatan tentang menopause, dengan menggunakan powerpoint dan poster sebagai media. Kesimpulan : Kegiatan Penyuluhan yang telah dilakukan di Komunitas Wanita Puskesmas Mojolangu Lowokwaru, Malang dapat meningkatkan pengetahuan serta wawasan pada wanita mengenai menopause sehingga wanita mampu melakukan pencegahan serta penerapan penanganan menopause secara mandiri.
Optimalisasi Kualitas Tidur Lansia di Puskesmas Mojolangu: Edukasi Breathing Exercise Putri Salsabila Nuryanti; Eleonora Elsa Sucahyo; Bayu Prastowo
Health Care : Journal of Community Service Vol. 2 No. 3 (2024)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/6vrac694

Abstract

Kualitas tidur yang baik merupakan kunci untuk mempertahankan kesehatan dan kualitas hidup, terutama bagi lansia. Sayangnya, banyak lansia menghadapi gangguan tidur yang berdampak buruk pada kesejahteraan mereka. Edukasi tentang breathing exercise bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lansia di Puskesmas Mojolangu mengenai pentingnya kualitas tidur. Metode yang diterapkan meliputi tanya jawab, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) secara personal dengan menggunakan pamflet dan demonstrasi teknik breathing exercise untuk memfasilitasi pemahaman. Proses edukasi berjalan dengan lancar dan para lansia mampu mengikutinya dengan baik. Partisipan menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dari tidak mengetahui sama sekali menjadi memahami sepenuhnya konsep dan teknik breathing exercise, seperti yang ditunjukkan oleh hasil evaluasi diskusi interaktif. Hasil ini menunjukkan bahwa metode KIE personal dan penggunaan media visual seperti pamflet efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia di Puskesmas Mojolangu tentang cara meningkatkan kualitas tidur mereka melalui breathing exercise.
PEMBERIAN EDUKASI FISIOTERAPI NYERI LEHER DI POSYANDU LANSIA SRIKANDI Ameylia Puteri; Bayu Prastowo; Eleonora Elsa Sucahyo
Health Care : Journal of Community Service Vol. 2 No. 3 (2024)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/bkw02m15

Abstract

Pendahuluan: Nyeri leher merupakan nyeri yang terjadi pada daerah leher. nyeri sering terjadi  khususnya pada pekerja. Posisi kerja yang sangat tidak nyaman dapat meningkatkan terjadinya nyeri leher. Terdapat 3 faktor penyebab terjadinya nyeri leher yakni faktor pekerjaan, faktor lingkungan, dan daktor individu. Posisi kerja yang tidak nyaman dapat menyebabkan perubahan seperti membungkuk, menundukkan kepala, atau melakukan perubahan postur lainnya. Nyeri leher dapat menimbulkan gejala seperti adanya otot yang mengalami spasme atau menegangnya otot di area leher sehingga adanya penurunan gerak pada leher yang membuat fungsional leher terhambat. Metode penelitian: Metode yang digunakan yakni pemberian edukasi dalam bentuk penyuluhan terkait nyeri pada leher. Sebelum dilakukakan penyuluhan pekerja dan lansia diberikan pertanyaan singkat terkait materi nyeri leher (pre-test) terkait nyeri leher dan setelah pemberian materi (post-test). Hasil: Berdasarkan kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan terdapat peingkatan wawasan sekaligus pengetahuan mengenai nyeri pada leher serta latihan yang dapat dilakukan untuk mencegah ataupun mengurangi nyeri leher. Kesimpulan : Pemberian Edukasu Fisioterapi nyeri leher terbukti meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang penyebab, dampak, serta latihan pencegahan dan penanganannya.
Kegiatan Fisioterapi Geriatri pada Lansia dengan Gangguan Kualitas Tidur di Posyandu Puskesmas Mojolangu Firza Nadia Putri; Rahmat Agung Prakosa; Sri Sunaringsih Ika Wardojo; Eleonora Elsa Sucahyo
Jurnal Ventilator Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Ventilator
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/ventilator.v1i4.705

Abstract

Background: Counseling and counseling is carried out aiming to provide education related to sleep quality disorders in the elderly regarding the causes of sleep disturbances to how to deal with sleep disorders themselves, debriefing is also carried out for the elderly so they can do independent exercises at home to reduce the effects of sleep disturbances experienced Objective: Relieve complaints of sleep disturbances in the elderly and educate about exercises that can be applied independently at home Method: Providing counseling and counseling related to sleep disorders in the elderly using leaflets and asking questions and answers to the elderly and families regarding things that are known about sleep quality. The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire was also filled out to determine the quality of sleep in the elderly. Results: Counseling and outreach activities can increase the knowledge of both the elderly and their families about the importance of maintaining sleep quality and how to prevent sleep quality. There has been a significant change in which there has been an increase in sleeping hours in the elderly who have sleep disturbances and no longer wake up frequently at night.
PENYULUHAN FISIOTERAPI KOMUNITAS: PENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN CEDERA PADA PENGGIAT HOBI VOLI DI KELURAHAN TUNJUNGSEKAR Merianti, Nisfah; Nungki Marlian Yuliadarwati; Eleonora Elsa Sucahyo
Health Care : Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/healthcare.v3i1.106

Abstract

Introduction: Volleyball is a sport played by two teams of 6 players each. Volleyball games are played by hitting the ball until it falls into the opponent's area. Volleyball can be played on various forms of courts such as grass, wood, sand or artificial floor surfaces. Objectives: Counseling aims to educate the gymnastic sports community about the description of injuries, causative factors, symptoms, prevention and management of injuries at home. Methods: The method provided is counseling to the community in the form of health promotion about the description of injuries, causal factors, symptoms, prevention and management of injuries at home using leaflet media. conduct pre-post tests to measure the level of community knowledge. Conclusion: From the gymnastic sports community physiotherapy activities carried out on October 19, 2024 at the Multipurpose Field RW 4 Kelurahan Tunjungsekar showed significant results in increasing participant knowledge before and after counseling. This increase shows the effectiveness of counseling in providing a better understanding of injury prevention practices.  
Penyuluhan Fisioterapi tentang Tennis Elbow pada Komunitas Olahraga Badminton di Kota Malang Brama Haidar Maulana Fariadi; Sri Sunarsih Ika Wardojo; Eleonora Elsa Sucahyo
Health Care : Journal of Community Service Vol. 3 No. 3 (2025)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/healthcare.v3i3.134

Abstract

Tennis elbow atau lateral epicondylitis merupakan keluhan muskuloskeletal yang sering dialami oleh atlet maupun masyarakat dengan aktivitas berulang pada pergelangan tangan, termasuk pemain badminton (Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan, 2022) Kondisi ini ditandai dengan nyeri pada sisi lateral siku, kelemahan genggaman, serta keterbatasan fungsi aktivitas olahraga maupun aktivitas sehari-hari. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi fisioterapi mengenai pencegahan, penanganan awal, dan latihan sederhana untuk mengurangi risiko tennis elbow. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Platinum Badminton Malang dengan jumlah peserta 16 orang (3 laki-laki dan 13 perempuan) yang aktif dalam komunitas olahraga badminton. Metode pelaksanaan berupa penyuluhan interaktif dan demonstrasi latihan peregangan serta penguatan otot lengan bawah. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap faktor risiko, gejala, dan latihan pencegahan tennis elbow berdasarkan evaluasi diskusi dan umpan balik langsung. Kegiatan ini berimplikasi pada peningkatan kesadaran komunitas olahraga untuk menjaga kesehatan muskuloskeletal, khususnya dalam pencegahan tennis elbow. Edukasi berkelanjutan dengan pendekatan fisioterapi komunitas diperlukan untuk mendukung gaya hidup aktif dan produktif.
Penyuluhan Fisioterapi pada Komunitas Anak & Remaja tentang Skoliosis di Sekolah Dasar Anak Saleh Malang, Mojolangu, Kota Malang Wanda Alifia Chaerani; Sri Sunaringsih Ika Wardojo; Eleonora Elsa Sucahyo
Health Care : Journal of Community Service Vol. 3 No. 3 (2025)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/healthcare.v3i3.135

Abstract

Scoliosis is a spinal abnormality with lateral deviation that often appears during the growth period of children and adolescents, especially school-age children. This condition can cause postural disorders, back pain, and activity limitations if not addressed early. Physiotherapy counseling plays a crucial role in raising awareness among schoolchildren and teachers regarding the early detection and prevention of scoliosis. The counseling activity was conducted at Anak Saleh Elementary School in Malang with 37 sixth-grade students (16 boys, 21 girls). The implementation method included interactive education, demonstrations of simple posture checks, and back muscle stretching exercises. Evaluation results showed an increase in students' understanding of the signs of scoliosis, the importance of correct sitting posture, and scoliosis prevention exercises. This activity has implications for increasing elementary school children's knowledge about musculoskeletal health, particularly posture, and is expected to encourage a healthy lifestyle from an early age.
Penyuluhan Fisioterapi pada Komunitas Lansia tentang Osteoarthritis Lutut di Posyandu Cantewa, Mojolangu, Kota Malang Fadillah, Arvin; Sri Sunaringsih Ika Wardojo; Eleonora Elsa Sucahyo
Health Care : Journal of Community Service Vol. 3 No. 3 (2025)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/healthcare.v3i3.139

Abstract

Aging is a process of increasing age that involves a decline in the body's ability to repair itself, leading to psychological problems, physical, mental, and socioeconomic decline. Older adults often experience joint problems that interfere with their activities and independence. Knee osteoarthritis (OA) is one of the main causes of knee pain in the elderly, characterized by degeneration of joint cartilage, stiffness, and limited movement. This condition has an impact on the decline in quality of life and independence of the elderly. The prevalence of joint disease in Indonesia is quite high, especially in people over the age of 55. OA is more common in women due to hormonal, anatomical, and physical activity factors. This activity aims to provide physiotherapy education on prevention, non-pharmacological treatment, and simple exercises to support knee function in elderly people with OA. The educational activity was carried out at the Cantewa Health Center, Mojolangu, Malang City, with 15 participants (1 male, 14 females). The methods used included interactive lectures, discussions, and demonstrations of quadriceps strengthening exercises and knee muscle stretching. The results of the activity showed an increase in participants' understanding of risk factors, symptoms, and simple exercises in the prevention and management of knee OA. This activity has implications for increasing the awareness of the elderly to perform light physical exercises regularly as a strategy to maintain knee joint health. Community-based physiotherapy education is expected to be carried out continuously.