Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Potential Analysis of Drug Interactions in Schizophrenia Cases At One of the Bandung District Pharmacy, Indonesia Herliany, Yane Srie; Nurdin, Hari
International Journal of Global Operations Research Vol. 5 No. 1 (2024): International Journal of Global Operations Research (IJGOR), February 2024
Publisher : iora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47194/ijgor.v5i1.291

Abstract

Schizophrenia is a heterogeneous syndrome of thought disturbances, delusions, hallucinations, emotional disturbances, decreased cognitive function and disturbed psychosocial functions. Treatment of schizophrenia aims to prevent hospitalization, ensure the patient's symptoms are stable and independent such as work or school. The purpose of this study was to determine the potential for drug interactions in schizophrenia cases based on their mechanism of action and severity. This research method is a descriptive study using data collected retrospectively on prescription drug data sheets in the pharmacy. The collected data were analyzed quantitatively and qualitatively. The results of the study from a total of 133 prescriptions found potential drug interactions in 509 cases. Drug interactions based on the mechanism of action, pharmacodynamics were found in 494 cases and 15 cases of pharmacokinetic . Based on the level of severity, there were interactions with 15 cases of mild severity, 287 cases of moderate severity and 217 cases of severe severity
Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Program Pengelolaan Penyakit Kronis(PROLANIS) di Salah Satu Klinik Kota Bandung Yane Srie Herliany; Bunga Laela Sary
Pharmaceutical Science and Clinical Pharmacy Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61329/pscp.v2i1.26

Abstract

Hipertensi termasuk ke dalam penyakit kronis yang seringkali disebut silent killer karena tidak adanya gejala dan tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital. Salah satu sasaran PROLANIS yang diadakan oleh BPJS Kesehatan yaitu penderita hipertensi. PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan. Tujuan program ini untuk mendorong peserta mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Kepatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan terapi merupakan faktor utama penentu keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada responden PROLANIS dan non PROLANIS serta untuk mengetahui hubungan signifikansi antara responden PROLANIS dan non PROLANIS terhadap  kepatuhan minum obat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan instrumen penelitian kuesioner MMAS-8 dan data hasil penelitian diolah menggunakan uji analisis chi-square dengan tingkat kepercayaan 0,05. Hasil penelitian ini yaitu pada responden PROLANIS terdapat 39 responden (81%) tingkat kepatuhan tinggi, 8 responden (17%) tingkat kepatuhan sedang dan 1 responden (2%) tingkat kepatuhan rendah, sementara pada responden non PROLANIS terdapat 7 responden (15%) tingkat kepatuhan tinggi, 15 responden  (31%)  tingkat kepatuhan sedang dan 26 responden (54%) tingkat kepatuhan rendah. Pada uji chi-square didapat bahwa adanya hubungan yang signifikan antara respoden yang mengikuti PROLANIS dengan non PROLANIS terhadap kepatuhan minum obat dengan nilai P-value= 0,000 (p<0,05).
Evaluasi Peresepan Obat Penanganan COVID-19 Pada Pasien Geriatri di Rawat Inap Salah Satu Rumah Sakit di Kabupaten Bandung Yane Srie Herliany; Fitriyana, Anna
Pharmaceutical Science and Clinical Pharmacy Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61329/pscp.v2i2.34

Abstract

Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus. Penatalaksanaan klinis dilakukan pada pasien COVID-19 tanpa gejala, sakit ringan, sakit sedang, sakit berat, kondisi kritis, dan pada kondisi tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peresepan obat dalam penanganan COVID-19 pada pasien geriatri yang termasuk kelompok Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di rawat inap salah satu rumah sakit Kabupaten Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yang dirancang secara deskriptif dengan metode kuantitatif yang bersifat retrospektif. Data penelitian diambil selama periode Maret-September 2020 sebanyak 116 lembar resep yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan dokter paling banyak meresepkan obat antibiotik azithromicin 500 mg tab (19%). Obat lain yang diresepkan antara lain suplemen vitamin C tablet, levofloxacin 500mg tab, levofloxacin 500 mg infus, oseltamivir kapsul, chloroquin tablet, acetylcysteine tablet, Suplemen prove d3 1000 IU tablet, Zinc tab, parasetamol tablet, meropenem injeksi, cefotaxim injeksi, dan methysoprinol tablet. Interaksi obat ditemukan sebanyak 80% dari total sampel, dengan tingkat keparahan minor sebanyak 14%, moderate sebanyak 66% dan mayor sebanyak 20%. Kata Kunci: COVID-19;Geriatri;Resep;Rumah sakit;Rawat Inap
Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi pada Mahasiswa di Pondok Pesantren Nurul Hakim Jatinangor Yane Srie Herliany; Syadza’ah Syamsudin, Silvia
Pharmaceutical Science and Clinical Pharmacy Vol 3 No 2 (2025)
Publisher : Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61329/pscp.v3i2.47

Abstract

Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat sendiri oleh seorang inidividu untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit. Banyaknya mahasiswa yang tinggal sendiri (kos) jauh dari rumah memungkinkan mereka melakukan swamedikasi ketika sakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku swamedikasi di kalangan mahasiswa di salah stau pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode survey yang bersifat deskriptif dengan pengumpulan data secara cross-sectional dan prospektif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dalam bentuk google form yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil kuesioner diolah dan dianalisis menggunakan uji statistic deskriptif univariat dengan menghitung frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 50% responden mengetahui swamedikasi seperti definisi swamedikasi, penandaan/logo obat, interval waktu penggunaan obat, definisi efek samping, kontaindikasi dan interaksi obat serta cara penyimpanan obat. Gambaran dari perilaku swamedikasi oleh mahasiswa menunjukkan bahwa mahasiswa melakukan pengobatan sendiri atau pergi ke apotek untuk membeli obat saat sakit (53%), membaca petunjuk penggunaan obat dari brosur/kemasan obat (42%), membaca tanggal kedaluarsa obat (68%), mencari informasi tentang obat dari internet (37%) dan melakukan penyimpanan obat pada rak/kotak obat (70%).
Potensi Interaksi Obat Antihipertensi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik di Rumah Sakit Khusus Ginjal Bandung Hardianti, Hardianti; Herliany, Yane Srie
Pharmaceutical Science and Clinical Pharmacy Vol 1 No 1 (2023)
Publisher : Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61329/pscp.v1i1.7

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya penyakit ginjal kronik. Adanya kerusakan pembuluh darah dalam ginjal menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsi ginjal untuk menyaring (filtrasi) darah dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi interaksi obat antihipertensi yang digunakan pasien penyakit ginjal kronik di poliklinik penyakit dalam salah satu rumah sakit khusus ginjal di Bandung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental bersifat deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data secara observasional mengambil data pada periode Juli - September 2019. Teknik pengambilan sampel diambil dari data rekam medis pasien sesuai kriteria inklusi dan ekslusi, didapatkan sampel sebanyak 225 rekam medis pasien. Hasil penelitian menunjukkan potensi interaksi obat antara antihipertensi yang digunakan, terdapat 172 kasus dengan persentase paling banyak pada tingkat keparahan moderate sebanyak 128 kasus (74,42 %), minor 30 kasus (17,44 %) dan major 14 kasus (8,14 %) dengan obat yang paling banyak menimbulkan interaksi adalah amlodipin dengan bisoprolol sebanyak 64 kasus. Potensi interaksi obat antihipertensi dengan obat golongan lain terdapat 279 kasus dengan nilai persentase paling banyak pada tingkat keparahan moderat (88,53%) dan kombinasi interaksi yang terbanyak adalah amlodipine + kalsium karbonat sebanyak 168 kasus.