Etlingera elatior (Jack) R.M. Sm.) dikenal sebagai tanaman kecombrang merupakan salah satu jenis tumbuhan di Indonesia dipergunakan oleh penduduk setempat sebagai obat tradisional. Daun kecombrang memiliki metabolit sekunder antara lain alkaloid, glikosida, tanin, dan flavonoid yang dapat berperan sebagai antibakteri. Kebaruan penelitian ini difokuskan untuk memformulasikan sediaan lotio dengan bahan aktif ekstrak etanol yang ditujukan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun kecombrang dapat digunakan untuk membuat sediaan lotion yang pada dosis tertentu memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli. Daun kecombrang digunakan sebagai bahan uji dalam penelitian ini yang dimaserasi dengan pelarut etanol p.a. Penelitian meliputi identifikasi tumbuhan, preparat ekstrak etanol sampel, skrining fitokimia, formulasi sediaan lotio, meliputi pemilihan formula untuk formula standar dan penentuan formula untuk formula modifikasi, formulasi sediaan losion dengan konsentrasi 2%, 2,5%, dan 3%, dan evaluasi kualitas fisik sediaan lotio. Sediaan lotio dan ekstrak dilakukan pengujian aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Eschericia coli dengan menggunakan variasi konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kecombrang (Etlinger elatior (Jack) R.M. Sm.) dalam bentuk ekstrak etanol dapat diformulasikan menjadi lotion, merupakan sediaan yang homogen, memiliki pH 6,5 dengan viskositas 199,8mPa's, volume pengendapan. kisaran 0,41 ml hingga 0,48 ml, rentang redispersi 80% hingga 85%, rentang densitas 1,391 g/cm3 hingga 1,394 g/cm3. Hasil pelembab terbaik adalah 61,3%, yang termasuk dalam kategori "sangat lembab", dan dihasilkan oleh lotion yang mengandung 3% (F3) ekstrak. Kesimpulannya ekstrak etanol daun kecombrang memiliki aktivitas antibakteri Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli