Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Lele Menjadi Bakso dalam Mewujudkan Pengolahan Pangan Berbasis Zero Waste Asyifa Anandya; Pudji Purwanti; Ahmad Khoirul Umam; Dwi Sofiati; Mochammad Fattah; Lurian Nurnuha; Nadhifatul Khumai Rotuz Zahroh; Dewi Nurhamidatul Hasanah; Fasmadhio Bintang Satryawan; Suryadi
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i3.6619

Abstract

Tingginya kandungan gizi dalam ikan lele menjadikannya sebagai salah satu bahan utama produk olahan perikanan, contohnya abon lele. Permasalahan yang timbul pada mitra Poklahsar Bankid Sejahtera adalah limbah ikan lele dari hasil produksi abon berupa tulang ikan yang belum dimanfaatkan dengan baik dan ketidakmampuan mitra mengolah tulang ikan lele. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memanfaatkan limbah tulang lele menjadi produk olahan bakso ikan. Pelatihan yang dilaksanakan kepada kelompok mitra adalah metode Direct Communication yaitu secara langsung bertatap muka dan berdialog dengan kelompok/masyarakat atau keluarganya. Pelaksanaan pelatihan mengedepankan prinsip persuasif, edukatif, komunikatif, dan akomodatif. Hasil dari pengabdian ini adalah mitra mampu mengolah limbah  tulang ikan lele menjadi produk berupa bakso ikan lele  yang memiliki kandungan tinggi kalsium dan fosfor. Pada akhir kegiatan, pelatihan pembuatan label dan kemasan produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdampak kepada peningkatan rasa percaya diri mitra dalam persiapan untuk memasarkan produk.
IMPLEMENTASI WEB CRAWLING UNTUK MENGUMPULKAN TWEETS TERKAIT PRODUK PERIKANAN OLAHAN YANG DIMINATI MASYARAKAT: IMPLEMENTATION OF WEB CRAWLING TO COLLECT POPULAR TWEETS ABOUT PROCESSED FISHERY PRODUCTS Wardani, Niken Hendrakusma; Edi Susilo; Pudji Purwanti; Agus Dwi Sulistyono; Dicky Wijanarko
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 7 No. 2 (2023): JFMR on August
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2023.007.02.3

Abstract

Saat ini penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran banyak dilakukan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mempromosikan produk perikanan. Penggunaan teknologi informasi yang optimal dapat meningkatkan akses pasar untuk promosi digital. Salah satu cara memprediksi produk yang diminati adalah dengan mengetahui produk perikanan olahan yang banyak diperbincangkan pada media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data produk perikanan olahan yang popular di sosial media Twitter dengan kata kunci ikan. Pengambilan data opini masyarakat menggunakan teknik web crawling melalui Application Programming Interface (API) Twitter yaitu melakukan pencarian data tweets (kicauan) sesuai kata kunci. Selanjutnya metode pre-processing text mining digunakan mengolah data kicauan yang telah didapat dari media sosial twitter. Hasil distribusi frekuensi menunjukkan bahwa kemunculan kata terkait ikan terbanyak yaitu sambel (338 kata), sambal (330 kata), kerupuk (167 kata), krupuk (147 kata), tepung (136 kata), dan minyak (102 kata). Rekomendasi yang diberikan untuk promosi melalui Twitter adalah pihak pemasaran bisa menambahkan kata yang hampir mirip ketika mempromosikan produk misalnya sambal dengan sambel disebutkan bersamaan dalam satu tweet. Penggunaan kata yang sesuai ini terkait branding produk pada pemasaran online yaitu bagaimana penjual membangun citra kepada konsumen agar produknya dikenal masyarakat dengan memperhatikan penggunaan kata kunci produk olahan perikanan yang sering dibahas di Twitter.   Currently, the use of social media as a marketing tool is carried out by Small and Medium-sized enterprises (SMEs) to promote fishery products. Optimal use of information technology can increase market for digital promotion. The products are the most talked means consumers are more interested. This study provides insight of processed fishery product that is popular on Twitter. Collecting public opinion data using a web crawling technique through the Twitter API, which is search for tweets using fish as a keyword. Furthermore, the pre-processing text mining method used to process the tweets that has been obtained from the Twitter. The distribution results shows that the most occurrences of words that relate to fish are sambel (338 words), sambal (330 words), kerupuk (167 words), krupuk (147 words), tepung (136 words), and minyak (102 words). Recommendation for promotion through Twitter is seller can add words that are almost similar when promote their products, such as sambal with sambel together in one tweet. The use of this appropriate word is related to product branding in e-marketing. It is means that the product is known to the public by use of fishery product keywords that are often discussed on Twitter.
Catfish Budikdamber Business Development Strategy Using QSPM and MAUT Model in Bandar Kidul District, Kediri City Asyifa Anandya; Dwi Sofiati; Pudji Purwanti; Mochammad Fattah; Gama Dian Nugroho; Yunita Erni Susanti
Grouper Vol. 16 No. 1 (2025): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v16i1.290

Abstract

The aquaculture industry in Indonesia faces challenges concerning land availability, especially in areas with limited land resources. The approach involves cultivating fish in buckets (budikdamber) via the aquaponic technology. This study seeks to devise business development strategies and identify priority methods for the advancement of the catfish budikdamber enterprise in Bandar Kidul Village, Kediri City. This research utilizes a descriptive methodology that applies a quantitative approach, integrating both qualitative and quantitative data concurrently (mixed method). This study was executed from July to August 2024 employing a saturation sampling technique. Data were examined utilizing SWOT analysis, QSPM, and the MAUT model. A total of eight methods were successfully designed, encompassing SO, ST, WO, and WT tactics. The outcomes of the QSPM and MAUT Model indicate two priority strategies for the advancement of catfish budikdamber enterprises: enhancing product value through the introduction of processed catfish innovations (ST2) and augmenting sales by incorporating buckets as cultivation containers.
Analysis of Fish Consumption Patterns of Budikdamber Households in Poklahsar Bankid Sejahtera, Kediri City Dwi Sofiati; Asyifa Anandya; Pudji Purwanti; Mochammad Fattah; Fasmadhio Bintang Satryawan
Grouper Vol. 16 No. 1 (2025): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v16i1.293

Abstract

Fish consumption pattern is a composition of the type and amount of food consumed by a person at a certain time as well as various information that provides an overview of the type and amount of fish eaten. This study aims to determine the pattern of fish consumption and the level of fish consumption in catfish budikdamber households. This type of research uses descriptive with interview, survey, observation and questionnaire methods. The research was determined by purposive sampling with 30 respondents. The results showed that the types of fish that are often consumed are catfish, tilapia and gourami, the average frequency of fish consumption is 12-17 times / month, the average amount of fish purchases is 6-10 kg / month with an average number of family members of 4 people. The average fish consumption level is still relatively low at 1.57 kg/capita/month and 18.84 kg/capita/year.