Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Lele Menjadi Bakso dalam Mewujudkan Pengolahan Pangan Berbasis Zero Waste Asyifa Anandya; Pudji Purwanti; Ahmad Khoirul Umam; Dwi Sofiati; Mochammad Fattah; Lurian Nurnuha; Nadhifatul Khumai Rotuz Zahroh; Dewi Nurhamidatul Hasanah; Fasmadhio Bintang Satryawan; Suryadi
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i3.6619

Abstract

Tingginya kandungan gizi dalam ikan lele menjadikannya sebagai salah satu bahan utama produk olahan perikanan, contohnya abon lele. Permasalahan yang timbul pada mitra Poklahsar Bankid Sejahtera adalah limbah ikan lele dari hasil produksi abon berupa tulang ikan yang belum dimanfaatkan dengan baik dan ketidakmampuan mitra mengolah tulang ikan lele. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memanfaatkan limbah tulang lele menjadi produk olahan bakso ikan. Pelatihan yang dilaksanakan kepada kelompok mitra adalah metode Direct Communication yaitu secara langsung bertatap muka dan berdialog dengan kelompok/masyarakat atau keluarganya. Pelaksanaan pelatihan mengedepankan prinsip persuasif, edukatif, komunikatif, dan akomodatif. Hasil dari pengabdian ini adalah mitra mampu mengolah limbah  tulang ikan lele menjadi produk berupa bakso ikan lele  yang memiliki kandungan tinggi kalsium dan fosfor. Pada akhir kegiatan, pelatihan pembuatan label dan kemasan produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdampak kepada peningkatan rasa percaya diri mitra dalam persiapan untuk memasarkan produk.
PERILAKU EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN PURSE SEINE DAN TINGKAT KESEJAHTERAANNYA DI KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO: ECONOMIC BEHAVIOR OF PURSE SEINE FISHERMEN'S HOUSEHOLDS AND THEIR WELFARE LEVEL IN PANARUKAN DISTRICT, SITUBONDO REGENCY Purwanti, Pudji; Mochammad Fattah; Yulia Sekar Suminar; Dwi Sofiati
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 7 No. 1 (2023): JFMR on March
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2023.007.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk perilaku ekonomi rumah tangga nelayan purse seine, baik juragan dan anak buah kapalnya dalam kegiatan melaut dan aktifitas ekonomi lainnya saat tidak musim ikan. Dari perilaku ekonomi rumah tangga yang terdiri dari kegiatan produktif baik kegiatan perikanan maupun kegiatan non perikanan, pendapatan rumah tangga dan pengeluaran pokok tersebut, dilanjutkan dengan pengukuran tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan purse seine. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2022. Pengambilan sample secara purposive sampling, dengan jumlah respoden terpilih sebanyak 13 nelayan juragan dan 41 nelayan ABK. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menghitung keuntungan alat tangkap purse seine. Analisis tikngkat kesejahteraan menggunakan ukuran tingkar kesejahteraan BPS 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku produksi melaut, dalam satu trip melaut nelayan purse seine menghabiskan waktu selama 4-5 hari, atau 4 hingga 5 trip dalam sebulan saat musim puncak. rata – rata nelayan melaut pada musim puncak adalah sebanyak 164 Hari Orang Kerja (HOK). Sedangkan pada musim sedang nelayan purse seine melakukan penangkapan ikan dengan rata – rata waktu yang dibutuhkan pada musim sedang adalah 40 – 50 jam per minggu nya selama 3 bulan. Kegiatan produktif penangkapan ikan dilakukan selama 15 – 22 hari dengan 3 -4 trip. Jenis ikan yang ditangkap antara lain layur, tongkol, tengiri dan ikan teri. Saat musim sedang rata-rata melaut 4 hingga 5 kali dalam seminggu. Hasil tangkapan saat musim sedang adalah cumi cumi dan gurita. Saat tidak musim ikan, beberapa nelayan melakukan kegiatan non perikanan, Dari hasil produksi melaut dan non perikanan rumah tangga mampu memenuhi kebutuhan pokok pangan dan kebutuhan pokok non pangan. Bahkan beberapa responden masih bisa menyisakan pendapatan untuk menabung. Tingkat kesejahteraan nelayan juragan berdasarkan kriteria indikator kesejahteraan Biro Pusat Statistik(BPS) tahun 2014 menunjukkan bahwa rumah tangga nelayan juragan termasuk kategori keluarga sejahtera. Terdapat 6 rumah tangga nelayan buruh yang belum sejahtera.   This study aims to determine the economic behavior of purse seine fisherman’s households, both skipper and crew in fishing activities and other economic activities during non-fishing season. The economic behavior of the household consists of productive activities (fishery and non-fishing activities), household income and basic expenditures, also followed by measuring the welfare level of purse seine fishermen’s households. The results showed that the behavior of fishing production, in one fishing trip, purse seine fishermen spend 4-5 days, or 4 to 5 trips a month during peak season. The average number of fishermen in the peak season fishing is 164 HOK, while the average in the middle season of purse seine fishermen is 40-50 hours per week for 3 months. Productive fishing activities was carried out for 15 – 22 days with 3-4 trips. Types of fish caught include layur, tuna, mackerel and anchovies. During the season, the average is 4 to 5 times a week. The catch during the middle season is squid and octopus and when non-fishing season, fishermen did farming activities. There are only 4 respondents still do fishing activities even though it is not fish season. From the results of fishing and farming, households are able to meet basic food and non-food needs. Even some respondents can still leave income to save. The welfare level of small-scale fishermen based on the 2014 BPS welfare indicator criteria shows that small-scale fishing households in Karanggandu Village are categorized as prosperous families.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN IKAN PATIN PADA FISH SEED WAREHOUSE, KECAMATAN DIWEK, KABUPATEN JOMBANG: FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS ON CATFISH HATCHERY BUSINESS IN FISH SEED WAREHOUSE, DIWEK SUBDISTRICT, JOMBANG REGENCY Asyifa Anandya; Dwi Sofiati; Mentari Puspa Wardani; Supriyadi; Mochammad Fattah; Aji Musafak
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 7 No. 3 (2023): JFMR on November
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2023.007.03.9

Abstract

Usaha pembenihan ikan patin (Pangasius sp.) berkontribusi dalam menghasilkan komoditas ikan patin seiring dalam pemenuhan permintaan ikan patin di Indonesia. Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu daerah penghasil ikan patin tertinggi yang mana Kabupaten Jombang sebagai daerah keempat sentra penghasil komoditas ikan patin. Keberhasilan usaha pembenihan ikan patin dapat dilihat dari hasil penilaian kelayakan usahanya, salah satunya adalah kelayakan finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-November 2022 di Fish Seed Warehouse, Kabupaten Jombang. Analisis data menggunakan analisis kelayakan finansial dengan menghitung kriteria investasi jangka pendek meliputi R/C, BEP, dan rentabilitas, kriteria jangka panjang meliputi NPV, Net B/C, IRR, dan PP, serta analisis sensitivitas. Berdasarkan hasil penelitian, dari segi kelayakan finansial jangka pendek dikatakan menguntungkan, karena nilai R/C 2,6, keuntungan Rp 147.087.000,- dan rentabilitas 177%, sementara dari segi jangka panjangnya layak untuk dijalankan, karena nilai NPV sebesar Rp 554.206.835,-, Net B/C 3,18, IRR 57%, dan PP 1,73 tahun, dan dari hasil analisis sensitivitas pada simulasi persentase biaya naik 35% benefit turun 27,9%, biaya naik 15,9% benefit turun 35%, biaya naik 107% dan benefit turun 41,1%  menunjukkan bahwa usaha ini dapat dikatakan sensitif terhadap perubahan kenaikan harga ataupun penurunan benefit.   The catfish hatchery business contributes to producing catfish commodities in line with fulfilling the demand for catfish in Indonesia. East Java Province is one of the highest catfish producing areas where Jombang Regency is the fourth regional center for producing catfish commodities. The success of the catfish hatchery business can be seen from the results of the business feasibility assessment, one of which is financial feasibility. The purpose of this study is to analyze business feasibility, both in the short and long term. This research was conducted in August-November 2022 at the Fish Seed Warehouse, Jombang Regency. Data analysis uses financial feasibility analysis by calculating short-term investment criteria including R/C, BEP, and profitability, long-term criteria including NPV, Net B/C, IRR, and PP, as well as sensitivity analysis. Based on the results of the study, in terms of short-term financial feasibility it is said to be profitable, because the R/C is 2.6, profits are IDR 147,087,000 and profitability is 177%, while in terms of the long term it is feasible to run, because the NPV is IDR 554.206.835,-, Net B/C 3.18, IRR 57%, and PP 1.73 years, and from the results of the sensitivity analysis in the simulation the percentage of costs increased by 35% benefits fell by 27.9%, costs increased by 15.9% benefits decreased by 35%, costs increased by 107% and benefits decreased by 41.1% indicating that this business can be said to be sensitive to changes in increase price or reduced benefits.
Evaluasi Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Ikan Lele Sistem Boster Di Farm Fish Boster Centre, Kabupaten Sidoarjo Asyifa Anandya; Dwi Sofiati; Mochammad Fattah; Muhamad Andi Saifudin
AKUNTANSI 45 Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Akuntansi
Publisher : Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/akuntansi45.v4i1.1056

Abstract

Aquaculture contributes to the fisheries sector which is marked by an increase in its production each year. Cultivation of catfish is developing because the type of catfish is easy to cultivate and the high level of public consumption of catfish. One of the innovations in catfish cultivating techniques is through a booster system. This research was conducted at the Fish Farm Booster Center with the aim of analyzing the financial feasibility of the business through short-term financial aspects, long-term financial aspects, and sensitivity analysis. Data analysis uses short-term financial analysis including R/C ratio and BEP, long-term financial analysis includes NPV, Net B/C, IRR and Payback Period, as well as sensitivity analysis by making 3 change scenarios. Based on the research results, this business is said to be profitable and feasible in terms of short-term and long-term financial aspects. While the sensitivity analysis shows that this business is not too sensitive to changes in price increases and decreases in benefits.
REVENUE COST ANALYSIS DALAM MENGUKUR PROFIT USAHA BUDIDAYA IKAN LELE MUTIARA SISTEM BIOFLOK PT ABAI KOTA MALANG Mochammad Fattah; Agus Tjahjono; Syafiq Muhammad Ghuffron; Dwi Sofiati; Diana Aisyah; Asyifa Anandya
JURNAL LEMURU Vol 5 No 2 (2023): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i2.2523

Abstract

Permintaan ikan lele di Indonesia semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan kuliner dan olahan ikan seperti: sosis, nugget, dan fillet, selain itu produksi ikan lele untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan teknis usaha budidaya ikan lele mutiara sistem bioflok dan menganalisis profitabilitas usaha budidaya ikan lele Mutiara sistem bioflok. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel PT ABAI secara purposive dan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan, antara lain: R/C, Break Even Point, Keuntungan dan Rentabilitas. Budidaya ikan lele Mutiara sistem bioflok menggunakan kolam terpal dengan proses produksi mulai dari persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan, dan pemanenan yang menghasilkan FCR sebesar 0,7 dengan SR sebesar 88%. Usaha budidaya ikan lele mutiara PT ABAI membutuhkan modal tetap sebesar Rp276.835.000 dan biaya total yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi senilai Rp244.232.933. Produksi yang dihasilkan dari kegiatan budidaya dalam satu tahun sebanyak 18.500 Kg dengan padat tebar per siklus 56.000 ekor. Harga jual ikan lele senilai Rp.17.000/Kg sehingga menghasilkan penerimaan dalam 1 tahun senilai Rp314.500.000. Nilai R/C dari kegiatan budidaya ikan lele mutiara sebesar 1,29, keuntungan Rp70.267.067, BEP unit 5.716 ekor, BEP sales sebesar Rp97.173.380 dan rentabilitas 28,77% berdasarkan nilai yang dihasilkan maka usaha dinyatakan menguntungkan.
Catfish Budikdamber Business Development Strategy Using QSPM and MAUT Model in Bandar Kidul District, Kediri City Asyifa Anandya; Dwi Sofiati; Pudji Purwanti; Mochammad Fattah; Gama Dian Nugroho; Yunita Erni Susanti
Grouper Vol. 16 No. 1 (2025): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v16i1.290

Abstract

The aquaculture industry in Indonesia faces challenges concerning land availability, especially in areas with limited land resources. The approach involves cultivating fish in buckets (budikdamber) via the aquaponic technology. This study seeks to devise business development strategies and identify priority methods for the advancement of the catfish budikdamber enterprise in Bandar Kidul Village, Kediri City. This research utilizes a descriptive methodology that applies a quantitative approach, integrating both qualitative and quantitative data concurrently (mixed method). This study was executed from July to August 2024 employing a saturation sampling technique. Data were examined utilizing SWOT analysis, QSPM, and the MAUT model. A total of eight methods were successfully designed, encompassing SO, ST, WO, and WT tactics. The outcomes of the QSPM and MAUT Model indicate two priority strategies for the advancement of catfish budikdamber enterprises: enhancing product value through the introduction of processed catfish innovations (ST2) and augmenting sales by incorporating buckets as cultivation containers.
Analysis of Fish Consumption Patterns of Budikdamber Households in Poklahsar Bankid Sejahtera, Kediri City Dwi Sofiati; Asyifa Anandya; Pudji Purwanti; Mochammad Fattah; Fasmadhio Bintang Satryawan
Grouper Vol. 16 No. 1 (2025): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v16i1.293

Abstract

Fish consumption pattern is a composition of the type and amount of food consumed by a person at a certain time as well as various information that provides an overview of the type and amount of fish eaten. This study aims to determine the pattern of fish consumption and the level of fish consumption in catfish budikdamber households. This type of research uses descriptive with interview, survey, observation and questionnaire methods. The research was determined by purposive sampling with 30 respondents. The results showed that the types of fish that are often consumed are catfish, tilapia and gourami, the average frequency of fish consumption is 12-17 times / month, the average amount of fish purchases is 6-10 kg / month with an average number of family members of 4 people. The average fish consumption level is still relatively low at 1.57 kg/capita/month and 18.84 kg/capita/year.