Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Ketahanan Pangan Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok di Kota Makassar Rasdi Rasdi; Hardianty Askar; Arwita Irawati; Istyqamah Muslimin; Muh Arfah Mustari; Titia Putri; M Ilham
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9279

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam hal ini kaum milenial dalam memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah mereka agar lebih produktif dalam memanfaatkan lahan secara mandiri. Kegiatan dilakukan pada Study Club ASCM di Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar dengan melibatkan 19 peserta pelatihan. Kegiatan pengabdian dilakukan pada bulan 17 Juni 2023. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan sosialisasi dan demonstrasi langsung melalui pemanfaatan sistem bioflok pada budidaya ikan lele. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PKM yang telah dilakukan yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dengan mempelajari prinsip dasar, teknik, dan manajemen yang diperlukan dalam memulai dan menjalankan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok secara efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan skor hasil kuesioner awal dan akhir dari 19 peserta pelatihan. Terdapat peningkatan pengetahuan dari 15,79% menjadi 73,68% yang paham dan mengerti tentang pemanfaatan lahan kosong dalam budidaya ikan lele melalui sistem biofolok.This community service aims to increase the insight of community knowledge and skills, in this case, millennials, in utilizing vacant land around their homes to be more productive in managing resources independently. The activity was carried out at the ASCM Study Club in Tamalanrea Jaya Village, Tamalanrea District, Makassar City, involving 19 training participants. The service activities will be carried out on June 17, 2023. The method used is conducting socialization and direct demonstration through the biofloc system in catfish farming. The results obtained from PKM activities that have been carried out are improving community knowledge and skills by learning the basic principles, techniques, and management needed in starting and running catfish farming with a biofloc system effectively. This can be seen by comparing the scores of the initial and final questionnaire results of 19 trainees. There was an increase in knowledge from 15.79% to 73.68% who understood the use of vacant land in catfish farming through the biofloc system.
Proses pengasapan ikan tuna asap berdasarkan cara pengolahan pangan yang baik (CPPB) Desa Singa, Bulukumba Hardianty Askar; Istyqamah Muslimin; Rasdi Rasdi
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i1.27691

Abstract

Pengasapan ikan tersebar dikalangan masyarakat Desa Singa yang dijadikan sebagai usaha. Sebagian penduduk melakukan usaha pengasapan ikan sebagai mata pencaharian yang dilakukan secara turun temurun. Proses pengasapan yang dilakukan masih tradisional dengan menggunakan rumah pengasapan (tungku). Namun pada proses pengasapan ikan yang dilakukan sering kali tidak sesuai dengan prosedur yang baik sehingga menghasilkan kualitas ikan asap yang tidak bertahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pengasapan ikan tuna di Desa Singa berdasarkan prinsip-prinsip CPPB, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari metode pengasapan yang diterapkan, khususnya dalam aspek kebersihan, kontrol proses, dan kualitas produk akhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi langsung dan wawancara mendalam dengan para pengolah ikan tuna di Desa Singa. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh tahapan proses pengasapan, mulai dari persiapan bahan baku, pengasapan, hingga pengemasan akhir. Penilaian dilakukan berdasarkan standar CPPB yang mencakup aspek kebersihan, kontrol suhu, dan pengemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CPPB dalam proses pengasapan ikan tuna telah berhasil meningkatkan kebersihan dan kontrol suhu selama pengasapan, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas produk akhir. Namun, masih terdapat kekurangan signifikan dalam kualitas pengemasan, yang mempengaruhi umur simpan dan daya tarik produk di pasar. Pengasapan dengan kontrol suhu yang lebih baik menghasilkan ikan tuna dengan rasa dan aroma yang lebih konsisten.
ANALISIS RANTAI DISTRIBUSI DAN MUTU IKAN BANDENG YANG DI KOTA MAKASSAR. Umniyah Musdhalifah Yusran; Hardianty Askar; Rasdi Rasdi; Istyqamah Muslimin; Arif M Saleh
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i2.29680

Abstract

Ikan bandeng yang dipasarkan di Kota Makassar merupakan ikan yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan sehingga kesegaran ikan sangat penting untuk diperhatikan demi mutu dan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis rantai distribusi terhadap mutu dan keamanan ikan bandeng yang dipasarkan dikota Makassar. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi langsung di daerah produsen ikan bandeng, daerah konsumen I (Pendaratan Ikan Bandeng di Makassar) dan daerah Konsumen II (pagandeng) dan pengujian di laboratorium untuk melihat mutu dna keamanan ikan bandeng. Hasil observasi didapatkan bahwa rantai distribusi ikan bandeng ikan bandeng di Kota Makassar terdiri atas 3 yaitu dari Produsen dipasarkan ke Konsumen I dan diteruskan ke Konsumen II. Sedangkan pengujian mutu dan kemanan ikan bandeng diuji secara organoleptik, fisika, kimia dan biologi menunjukkan bahwa ikan yang didistribusikan dari produsen ke konsumen akhir mengalami penurunan mutu, namun masih dalam kategori segar dan layak untuk dikonsumsi berdasrkan SNI ikan segar.
Analisis kandungan protein opak singkong dengan formulasi konsentrat protein ikan mujair dalam upaya pencegahan stunting istyqamah Muslimin; Rasdi Rasdi; Hardianty Askar
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i1.27937

Abstract

Stunting sangat umum terjadi di Indonesia, perlu dilakukan pencegahan stunting dengan makanan kaya protein dan makanan bersumber energi misalnya hasil konsetrat protein dari ikan mujair dan singkong. Kedua jeni sumber pangan tersebut sama-sama mempunyai nutrisi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis salah satu kandungan gizi makro yakni protein pada opak singkong dengan formulasi tepung konsentrat protein ikan mujair. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama penentuan formulasi opak singkong dengan tambahan tepung konsentrat protein ikan mujair dan tahap kedua analisis kandungan gizi pada opak singkong yang diperkaya konsentrat protein ikan mujair. Analisis kadar air memperoleh nilai A(6,43%), B(5,86%), C(7,18%), D(6,95%), E(5,67%), kadar abu memperoleh nilai A(6,43), B(5,86) C(7,18), D(6,95), E(5,67), kandungan gizi lemak memperoleh nilai A(29,17%), B(24,58%), C(23,89%), D(22,18%), dan E(17,99%) dan Hasil analisis kandungan gizi protein opak singkong dengan formulasi konsentrat protein ikan mujair yang diperoleh A(3,09 %), B(5,18%), C(6,77 %), D(8,86 %), dan E(10,02%). Semakin tinggi variasi persentasi penambahan tepung konsentrat protein ikan mujair semakin tinggi kandungan gizi protein opak singkong yang dihasilkan.
ANALISIS MUTU DAN KEAMANAN PANGAN DAGING IKAN MUJAIR SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SNACK STIK Rasdi Rasdi; Istyqamah Muslimin
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i2.29679

Abstract

Ikan diketahui memiliki kadar protein yang tinggi maka ikan baik untuk dijadikan sebagai bahan fortifikasi pada pangan, selain itu ikan juga mengandung air yang sangat tinggi sehingga mudah mengalami pembusukan yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis mutu dan keamanan pangan daging ikan mujair sebagai bahan baku pembuatan snack stik. Sampel pada penelitian ini diperoleh dari tiga daerah di Sulawesi Selatan yaitu daerah Kabupaten Pangkajene, Kabupaten Wajo dan Kota Palopo. Analisis deskriptif digunakan pada penelitian ini berdasarkan lokasi pengambilan sampel. Hasil uji proksimat menunjukkan dari ke tiga lokasi pengambilan sampel daging ikan segar pada penelitian ini yaitu berturt-turut protein 25,76-25,32%, lemak 1,21-1,25%, serat kasar 1,17-1,13%, BETN 0,02, abu 0,58-0,51%, air 79,56-80,21% dan hasil uji mikrobiologi menunjukkan dari ketiga lokasi pengambilan sampel daging ikan segar pada penelitian ini yaitu berturut-turut ALT 1,2x104 - 1,3x104, Escherichia coliI dan Vibrio parahaemolyticus semuanya berjumlah <3 APM/g. Dapat disimpulkan bahwa semua sampel pada penelitian ini layak sebagai bahan baku pangan khususnya pembuatan snack stik karena tidak melenihi batas standar mutu yang di tetapkan di Indonesia (SNI).
Analisis tingkat kesegaran ikan tongkol (Euthynnus sp.) yang dipasarkan di Pasar Antang Kota Makassar Rasdi Rasdi; Hardianty Askar; Istyqamah Muslimin
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i1.27661

Abstract

ABSTRAKPedagang yang menjual ikan tongkol di Pasar Antang Makassar masih kurang memperhatikan cara menjaga ikan agar tetap segar. Uji organoleptik dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesegaran ikan. Studi ini bertujuan untuk menentukan tingkat kesegaran ikan yang dijual di Pasar Antang Makassar. Penelitian ini dilakukan dari bulan April hingga Mei 2024. Sampel ikan tongkol segar diambil di Pasar Antang, Kota Makassar tiga kali, setiap hari pada pukul 07.00, 12.00, dan 17.00 WITA. Kemudian, sampel diuji organoleptik dan pHnya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan sekitar dua minggu menunjukkan bahwa ikan tongkol yang dijual di Pasar Antang, Kota Makassar pada pukul 07.00 pagi masih dalam kondisi segar, tetapi ikan yang dijual dari pukul 12.00 hingga 17.00 telah mengalami kemuduran mutu yang signifikan. pH daging ikan diperkirakan berada di antara 5,57-6,57, yang menunjukkan bahwa masih dalam kisaran normal untuk ikan segar. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa ikan yang dijual di Pasar Antang, Kota Makassar pada pagi hari masih segar, tetapi mulai mengalami kemunduran mutu setelah sore hari.Kata kunci: Ikan tongkol, Organoleptik, Pasar Antang, Tingkat kesegaran ikan ABSTRACTTraders who sell tuna at the Makassar Antang Market still pay little attention to how to keep the fish fresh. Organoleptic tests can be used to determine the level of freshness of fish. This study aims to determine the level of freshness of fish sold at the Makassar Antang Market. This research was conducted from April to May 2024. Fresh tuna samples were taken at the Antang market in Makassar three times, every day at 07.00, 12.00 and 17.00 WITA. Then, the samples were tested for organoleptics and pH. The data obtained was analyzed using descriptive analysis. Research conducted for about two weeks shows that the tuna sold at the Antang market in Makassar at 07.00 am is still fresh, but the fish sold from 12.00 to 17.00 has experienced a significant decline in quality. The pH of fish flesh is estimated to be between 5.57-6.57, which indicates that it is still within the normal range for fresh fish. Based on these results, it can be concluded that the fish sold at the Antang Makassar market in the morning is still fresh, but the quality begins to decline after the afternoon.Keywords: Kawakawa, Organoleptic, Antang market, Fish freshness level