Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KOMBINASI TEPUNG DAUN KELOR DAN PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP KECERNAAN PAKAN, KETAHANAN STRESS, PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LARVA IKAN NILA (O. niloticus) ., Rasdi; Muslimin, Istyqamah; Nurfadilah; Kalsum, Ummi
Jurnal Intek Akuakultur Vol. 7 No. 2 (2023): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/intek.v7i2.6176

Abstract

Penyediaan benih ikan nila yang berkualitas di Sulawesi Selatan banyak mengalami masalah khususnya masalah sintasan pada fase larva yang rendah. Penyediaan benih ikan nila yang berkualitas di sulawesi selatan banyak mengalami masalah khususnya masalah sintasan pada fase larva yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan daun kelor dan probiotik terhadap kecernaan pakan, pertumbuhan dan sintasan larva ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan di pada bulan juli sampai agustus 2023 di UMK. Widya Aquatic, Kota Makassar. Larva ikan nila berumur 3 hari di tebar kedalam wadah penelitian berkapasitas 40L dengan kepadatan 100 ekor/wadah dan dipelihara selama 40 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu dosis ekstrak daun kelor 0%(kontrol) 2%, 4%, 6% dan 8% ditambah 6 mL probiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun kelor 6% berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap kecernaan pakan, pertumbuhan, sintasan dan ketahanan stres larva ikan nila. Oleh karena itu peneltiian ini menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun kelor dengan dosis 6% merupakan yang terbaik dalam meningkatkan produksi benih ikan nila.
Pengembangan Potensi Lokal Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Menjadi Cemilan Sehat untuk Mencegah Stunting di Kota Sorong, Papua Barat Daya Saif, Sulfiana; Hardianti, Fatimah; Muslimin, Istyqamah; Marselina Ghela, Maria; Kelibay, Amirula; Tanasali, Fadalia
Jurnal Galung Tropika Vol 13 No 3 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v13i3.1234

Abstract

Based on the results of the Indonesian Nutrition Status Survey (INSS), the prevalence of stunting in West Papua was recorded at 26,02% in the previous year, increasing to 30.00% in 2022. Currently, most children pay less attention to the food type and more often consume unhealthy snacks. This research aims to develop the product of yellowfin tuna fish sticks to meet the nutritional balance of children and prevent stunting. The treatment in this research was adding yellowfin tuna sih meal with the formulation of wheat flour, tapioca flour, and fish flour, namely 100 g: 100 g: 75 g, which was used in making stick products. Testing of yellowfin tuna fish sticks includes hedonic and nutritional content tests. Based on the results of the hedonic test, which includes the parameters of appearance, smell, taste, and texture, yellowfin tuna fish sticks obtained a score that meets SNI standards, namely 7 (seven) for each criterion. Testing the nutritional content shows that yellowfin tuna sih sticks have a water content of 5,11%, protein of 24,11%, fat of 26,28%, fiber of 0,65%, ash of 3,91%, and carbohydrates of 39,91%, according to product specifications.
Pelatihan CPPOB dan Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Bagi Pelaku UMKM Rumput Laut di Desa Bonto Jai Kabupaten Bantaeng Latief, Fitriani; Muslimin, Istyqamah; Askar, Hardianty; Hidayat, Andi Ircham; Firman, Ahmad; Dirwan, Dirwan; Asniwati, Asniwati; Hasnah, Hasnah; Annur SB, Ince Adzzahra; Multhazam, Nur Afifah Thohirah
Celebes Journal of Community Services Vol. 3 No. 2 (2024): Juni - November
Publisher : STIE Amkop Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/celeb.v3i2.1826

Abstract

Kegiatan PKM ini dilaksanakan di Desa Bonto Jai, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan yang di fokuskan pada pelaku UMKM rumput lut, karena desa tersebut memiliki potensi besar dalam budidaya dan pengolahan rumput laut. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM rumput laut di desa ini antara lain adalah kurangnya pengetahuan tentang CPPOB, ketidaktepatan perhitungan HPP dan daya saing yang rendah. Kondisi ini menyebabkan margin keuntungan yang diperoleh menjadi sangat tipis, bahkan tidak jarang mengalami kerugian. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM dan mendorong perkembangan ekonomi lokal di Desa Bonto Jai dengan memberi sosialisasi dan pendampingan tentang cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP). Dari hasil kegiatan pengabdian Masyarakat dapat dilihat bahwa masyarakat mampu menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang cara produksi pangan olahan yang baik dan menunjukkan hasil positif terkait menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) dengan lebih akurat serta hasil monitoring dan evaluasi pelaku UMKM rumput laut secara konsisten menerapkan cara produksi pangan olahan yang baik dan perhitungan Harga Pokok Produksi dalam kegiatan produksi mereka.
PKM Kelompok Pokdakan Permata Laut Melalui Pelibatan Perempuan dalam Diversifikasi Olahan dan Strategi Pemasaran Rumput Laut Desa Bontojai Kabupaten Bantaeng Firman, Ahmad; Muslimin, Istyqamah; Zaenal, Faisal Rizal; Wulandari, Tenri; Maharani, Mutiara Dewi; Farahni, Muthia
Celebes Journal of Community Services Vol. 4 No. 1 (2025): December - May
Publisher : STIE Amkop Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah tangga usaha nelayan banyak menghuni wilayah pesisir dengan kegiatan utama salah satunya yaitu budidaya rumput laut. Kelompok Permata Laut merupakan kelompok pembudidaya rumput laut di Kabupaten Bantaeng yang menjalankan usahanya secara berkelompok namun masih minim pengetahuan dan keterampilan dalam produksi maupun pemasaran. Minimnya pengetahuan dan keterampilan tersebut menyebabkan komoditi yang dihasilkan yaitu rumput laut jenis Eucheuma cottoni dan Eucheuma spinosum seringkali dijual dengan harga yang fluktuatif dan spekulatif sehingga keinginan rumah tangga nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan tidak tercapai. Berorientasi pada permasalahan tersebut maka tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu: (1) meningkatkan antusiasme anggota, (2) melakukan diversifikasi produk berbahan baku rumput laut dengan melibatkan perempuan dalam kelompok mitra, dan (3) menyediakan media pemasaran on-line. Kegiatn pengabdian dilaksanakan dengan mengkolaborasikan beberapa metode yaitu penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan antusiasme anggota kelompok Permata Laut untuk melakukan ushaa, dihasilkannya produk turunan berbahan baku rumput laut oleh perempuan dari kelompok Permata Laut yaitu mie, agar-agar, dan keripik, dan terpublikasinya sosial media kelompok Permata Laut yang dapat dijalankan oleh anggota kelompok untuk memasarkan produk rumput laut maupun hasil diversifikasi.
Proses pengasapan ikan tuna asap berdasarkan cara pengolahan pangan yang baik (CPPB) Desa Singa, Bulukumba Hardianty Askar; Istyqamah Muslimin; Rasdi Rasdi
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i1.27691

Abstract

Pengasapan ikan tersebar dikalangan masyarakat Desa Singa yang dijadikan sebagai usaha. Sebagian penduduk melakukan usaha pengasapan ikan sebagai mata pencaharian yang dilakukan secara turun temurun. Proses pengasapan yang dilakukan masih tradisional dengan menggunakan rumah pengasapan (tungku). Namun pada proses pengasapan ikan yang dilakukan sering kali tidak sesuai dengan prosedur yang baik sehingga menghasilkan kualitas ikan asap yang tidak bertahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses pengasapan ikan tuna di Desa Singa berdasarkan prinsip-prinsip CPPB, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari metode pengasapan yang diterapkan, khususnya dalam aspek kebersihan, kontrol proses, dan kualitas produk akhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi langsung dan wawancara mendalam dengan para pengolah ikan tuna di Desa Singa. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh tahapan proses pengasapan, mulai dari persiapan bahan baku, pengasapan, hingga pengemasan akhir. Penilaian dilakukan berdasarkan standar CPPB yang mencakup aspek kebersihan, kontrol suhu, dan pengemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CPPB dalam proses pengasapan ikan tuna telah berhasil meningkatkan kebersihan dan kontrol suhu selama pengasapan, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas produk akhir. Namun, masih terdapat kekurangan signifikan dalam kualitas pengemasan, yang mempengaruhi umur simpan dan daya tarik produk di pasar. Pengasapan dengan kontrol suhu yang lebih baik menghasilkan ikan tuna dengan rasa dan aroma yang lebih konsisten.
ANALISIS RANTAI DISTRIBUSI DAN MUTU IKAN BANDENG YANG DI KOTA MAKASSAR. Umniyah Musdhalifah Yusran; Hardianty Askar; Rasdi Rasdi; Istyqamah Muslimin; Arif M Saleh
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i2.29680

Abstract

Ikan bandeng yang dipasarkan di Kota Makassar merupakan ikan yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan sehingga kesegaran ikan sangat penting untuk diperhatikan demi mutu dan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis rantai distribusi terhadap mutu dan keamanan ikan bandeng yang dipasarkan dikota Makassar. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi langsung di daerah produsen ikan bandeng, daerah konsumen I (Pendaratan Ikan Bandeng di Makassar) dan daerah Konsumen II (pagandeng) dan pengujian di laboratorium untuk melihat mutu dna keamanan ikan bandeng. Hasil observasi didapatkan bahwa rantai distribusi ikan bandeng ikan bandeng di Kota Makassar terdiri atas 3 yaitu dari Produsen dipasarkan ke Konsumen I dan diteruskan ke Konsumen II. Sedangkan pengujian mutu dan kemanan ikan bandeng diuji secara organoleptik, fisika, kimia dan biologi menunjukkan bahwa ikan yang didistribusikan dari produsen ke konsumen akhir mengalami penurunan mutu, namun masih dalam kategori segar dan layak untuk dikonsumsi berdasrkan SNI ikan segar.
Analisis kandungan protein opak singkong dengan formulasi konsentrat protein ikan mujair dalam upaya pencegahan stunting istyqamah Muslimin; Rasdi Rasdi; Hardianty Askar
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i1.27937

Abstract

Stunting sangat umum terjadi di Indonesia, perlu dilakukan pencegahan stunting dengan makanan kaya protein dan makanan bersumber energi misalnya hasil konsetrat protein dari ikan mujair dan singkong. Kedua jeni sumber pangan tersebut sama-sama mempunyai nutrisi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis salah satu kandungan gizi makro yakni protein pada opak singkong dengan formulasi tepung konsentrat protein ikan mujair. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama penentuan formulasi opak singkong dengan tambahan tepung konsentrat protein ikan mujair dan tahap kedua analisis kandungan gizi pada opak singkong yang diperkaya konsentrat protein ikan mujair. Analisis kadar air memperoleh nilai A(6,43%), B(5,86%), C(7,18%), D(6,95%), E(5,67%), kadar abu memperoleh nilai A(6,43), B(5,86) C(7,18), D(6,95), E(5,67), kandungan gizi lemak memperoleh nilai A(29,17%), B(24,58%), C(23,89%), D(22,18%), dan E(17,99%) dan Hasil analisis kandungan gizi protein opak singkong dengan formulasi konsentrat protein ikan mujair yang diperoleh A(3,09 %), B(5,18%), C(6,77 %), D(8,86 %), dan E(10,02%). Semakin tinggi variasi persentasi penambahan tepung konsentrat protein ikan mujair semakin tinggi kandungan gizi protein opak singkong yang dihasilkan.
ANALISIS MUTU DAN KEAMANAN PANGAN DAGING IKAN MUJAIR SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SNACK STIK Rasdi Rasdi; Istyqamah Muslimin
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i2.29679

Abstract

Ikan diketahui memiliki kadar protein yang tinggi maka ikan baik untuk dijadikan sebagai bahan fortifikasi pada pangan, selain itu ikan juga mengandung air yang sangat tinggi sehingga mudah mengalami pembusukan yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis mutu dan keamanan pangan daging ikan mujair sebagai bahan baku pembuatan snack stik. Sampel pada penelitian ini diperoleh dari tiga daerah di Sulawesi Selatan yaitu daerah Kabupaten Pangkajene, Kabupaten Wajo dan Kota Palopo. Analisis deskriptif digunakan pada penelitian ini berdasarkan lokasi pengambilan sampel. Hasil uji proksimat menunjukkan dari ke tiga lokasi pengambilan sampel daging ikan segar pada penelitian ini yaitu berturt-turut protein 25,76-25,32%, lemak 1,21-1,25%, serat kasar 1,17-1,13%, BETN 0,02, abu 0,58-0,51%, air 79,56-80,21% dan hasil uji mikrobiologi menunjukkan dari ketiga lokasi pengambilan sampel daging ikan segar pada penelitian ini yaitu berturut-turut ALT 1,2x104 - 1,3x104, Escherichia coliI dan Vibrio parahaemolyticus semuanya berjumlah <3 APM/g. Dapat disimpulkan bahwa semua sampel pada penelitian ini layak sebagai bahan baku pangan khususnya pembuatan snack stik karena tidak melenihi batas standar mutu yang di tetapkan di Indonesia (SNI).
Analisis tingkat kesegaran ikan tongkol (Euthynnus sp.) yang dipasarkan di Pasar Antang Kota Makassar Rasdi Rasdi; Hardianty Askar; Istyqamah Muslimin
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v14i1.27661

Abstract

ABSTRAKPedagang yang menjual ikan tongkol di Pasar Antang Makassar masih kurang memperhatikan cara menjaga ikan agar tetap segar. Uji organoleptik dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesegaran ikan. Studi ini bertujuan untuk menentukan tingkat kesegaran ikan yang dijual di Pasar Antang Makassar. Penelitian ini dilakukan dari bulan April hingga Mei 2024. Sampel ikan tongkol segar diambil di Pasar Antang, Kota Makassar tiga kali, setiap hari pada pukul 07.00, 12.00, dan 17.00 WITA. Kemudian, sampel diuji organoleptik dan pHnya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan sekitar dua minggu menunjukkan bahwa ikan tongkol yang dijual di Pasar Antang, Kota Makassar pada pukul 07.00 pagi masih dalam kondisi segar, tetapi ikan yang dijual dari pukul 12.00 hingga 17.00 telah mengalami kemuduran mutu yang signifikan. pH daging ikan diperkirakan berada di antara 5,57-6,57, yang menunjukkan bahwa masih dalam kisaran normal untuk ikan segar. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa ikan yang dijual di Pasar Antang, Kota Makassar pada pagi hari masih segar, tetapi mulai mengalami kemunduran mutu setelah sore hari.Kata kunci: Ikan tongkol, Organoleptik, Pasar Antang, Tingkat kesegaran ikan ABSTRACTTraders who sell tuna at the Makassar Antang Market still pay little attention to how to keep the fish fresh. Organoleptic tests can be used to determine the level of freshness of fish. This study aims to determine the level of freshness of fish sold at the Makassar Antang Market. This research was conducted from April to May 2024. Fresh tuna samples were taken at the Antang market in Makassar three times, every day at 07.00, 12.00 and 17.00 WITA. Then, the samples were tested for organoleptics and pH. The data obtained was analyzed using descriptive analysis. Research conducted for about two weeks shows that the tuna sold at the Antang market in Makassar at 07.00 am is still fresh, but the fish sold from 12.00 to 17.00 has experienced a significant decline in quality. The pH of fish flesh is estimated to be between 5.57-6.57, which indicates that it is still within the normal range for fresh fish. Based on these results, it can be concluded that the fish sold at the Antang Makassar market in the morning is still fresh, but the quality begins to decline after the afternoon.Keywords: Kawakawa, Organoleptic, Antang market, Fish freshness level   
PEMANFAATAN LIMBAH SISIK IKAN BANDENG MENJADI PRODUK ASPIC JELLY DI UMKM BATARI PANGKEP, KABUPATEN PANGKAJENNE KEPULAUAN Purnamasari Anwar, Dian; Askar, Hardianty; Rasdi, Rasdi; Muslimin, Istyqamah; Irawati, Arwita; Asjun, Asjun; Musdhalifah Yusran, Umniyah; Kulsaputro, Januar; Haswika, Haswika; Musdalifah, Musdalifah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i2.655-660

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini memiliki maksud dan tujuan untuk: Mengedukasi masyarakat khususnya kelompok UMK Batari Pangkep tentang pentingnya makanan sehat dengan sumber yang bahan baku yang aman dan memberikan informasi cara memanfaatkan dan mengolah sisik ikan bandeng secara tepat. Melalui kegiatan dilakukan inovasi terhadap limbah sisik ikan bandeng dengan diolah menjadi aspic jelly yang dapat menciptakan produk yang bergizi. Kegiatan PKM di UMKM Batari Pangkep Kabupaten Pangkajenne Kepulauan pada bulan Agustus 2024. Metode pengabdian yang digunakan yaitu dengan memberikan sosialisasi serta pelatihan kepada kelompok UMKM Batari Pangkep. Hasil dari kegiatan PKM yang telah dilaksanakan yaitu memberikan dampak positive terhadap UMKM Batari Pangkep. Pada peserta pelatihan terjadi peningkatan keterampilan dan pengetahuan hal ini dibuktikan dengan adanya hasil olah data kuesioner awal dan akhir dari peserta pelatihan. Semua responden belum pernah mendapatkan pelatihan pengolahan sisik ikan bandeng dan baru kali ini semua responden mendapatkan pelatihan dan setelah mendapatkan pelatihan semua responden telah mampu mengolah, mampu menjelaskan langkah-langkah prosedur dan mampu mengenal bahan-bahan pada produk aspic jelly dari sisik ikan bandeng.